7. Kak Fina

2.7K 108 2
                                    

"Dadah ya baby, Haris jaga adikmu baik baik, kalo saja bunda liat dia menangis saat pulang, awas saja kau" ucap bunda menatap garang anak sulungnya. Haris alias Alfarizi Haris memutar bola matanya.

"Iya bundaku paling cantik, pangeran ini akan menjaga tuan putri dengan baik" ucap Haris sambil mencubit pipi Riko. Riko menatap abangnya kesal, ia bukan perempuan, kenapa harus jadi tuan putri.

"Liko ndak pelempuan, Liko laki laki!" Ucapnya. Haris terkekeh, ia pun mengendong Riko menuju motornya dan mendudukkannya di depan.

"Udah siap?" Ucap Haris setelah memakai helm nya, Riko menganggukkan kepalanya, ia tak sabar melihat sekolah abangnya.

"Liko udah siap abang" ucap Riko bersemangat. Haris mengangguk dan menghidupkan motornya meninggalkan pekarangan rumah. Bunda menatap motor itu dari jauh dan masuk ke dalam rumah.

High School Garuda

Riko dan abang telah sampai di sekolah elite tersebut. sekolah yang berisikan siswa berprestasi di bidang akademik dan non akademik. Bahkan telah menguasai juara 1 di setiap olimpiade, juga beberapa kampus di luar negeri mengundang siswa siswi tersebut untuk bersekolah di sana. Plot twist nya, sekolah ini milik opa Riko.

Back to story

"Lo harus tetap di asrama gw. Gw ada tugas nanti sore, ntar gw bawa cemilan" ucap Haris sambil mengendong Riko menuju asrama, Riko menganggukkan kepalanya.

'Dan aku bisa beljalan jalan sembunyi sembunyi, hehehe' batin Riko disertai tawa jahatnya.

Riko dan Haris telah sampai di asrama, Haris pun memasukkan sandi kamarnya dan masuk ke dalam. Harus meletakkan Riko di atas kasurnya, ia pun menuju kulkas dan memberikan semua cemilan ke Riko.

"Ini cemilan buat Lo, dan ini hp biar Lo gak bosan" ucap Haris mengeluarkan hp ipong:v. Riko menerimanya dengan senang hati dengan senyuman manis atau jahat.

"Lo jangan keluyuran disini, gw gak lama kok" ucap Haris sambil menutup pintu. Riko pun merangkak menuju jendela apakah abangnya sudah pergi atau belum. Di saat semuanya aman, ia pun memasukkan sandi pintu dan membukanya dengan kursi gaming abangnya.

Sepiii

Hanya itu terlihat di lorong, mungkin semuanya lagi belajar. Riko merangkak tak menentu arah, yang penting dia jalan jalan. Hingga Riko sampai di gedung asrama perempuan.

"Lo siapa? Kenapa bisa kesini?" Ucap seseorang di belakang Riko. Riko menghentikan merangkaknya, ia berbalik menatap wanita cantik?.

"Gw tanya lagi, Lo siapa? Kenapa Lo bisa masuk ke sini" ucap perempuan itu mendekati Riko. Riko masih diam terpana wajah wanita itu, bahkan mulutnya terbuka menganga.

"Lo kenapa? Kenapa natap gw gitu? Ada yang salah di wajah gw!?" ucap perempuan itu langsung mengambil cerminannya di tas. Masih cantik dan tidak ada yang rusak, tapi kenapa balita ini menatapnya lama?.

"Lo kenapa sih?" Lantaran kesal wanita itu langsung mengendong Riko, ia ingin membawanya ke ruang kepala sekolah. Hingga Riko sadar dari lamunannya.

"Kakak cantik, cantik banget" ucap Riko. Wanita itu pun menghentikan langkahnya, ia menatap balita di gendongannya. Barusan dia memujinya?.

"Itu bukan jawaban yang gw minta" ucap wanita itu, ia harus menahan rasa senangnya, karena dia pernah mendengar 'anak kecil tidak pernah berbohong'.

"Tadi kakak cantik tanya apa ke Liko?" Tanya Riko. Wanita itu bernafas pelan pelan, ia harus menahan emosinya.

"Liko?" Tanya wanita itu memastikan. Riko menggelengkan kepalanya, membuat wanita itu bingung.

"Liko kakak cantik, bukan Liko, L bukan L" ucap Riko. Wanita itu pun sadar, jadi balita ini cadel. Ia pun tersenyum menatap Riko.

Become Baby Again?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang