3. Obsesi bunda

5.6K 183 6
                                    

"hoammm, ngantuk" ucap Riko di meja kantin. Galang melihat itu heran, tidak biasanya Riko mengantuk jam istirahat, kecuali jam pelajaran.

"Tumbennya Lo ngantuk di jam istirahat, biasanya Lo ngerusuh atau gak ya palak adik kelas" ucap Galang sambil meminum jusnya. Riko pun menyandarkan kepalanya ke bahu Galang, agar lebih nyaman.

"Entah, gw gak tahu kenapa akhir akhir ini gw mudah ngantuk, untuk kali ini gw libur malak adik kelas" Riko mencoba memejamkan matanya. Galang membiarkannya bersandar, kalo itu membuat temannya nyaman.

Hingga Galang tercium bau entah dari mana datangnya, ia pun bertanya ke Riko.

"Ri, lu cium bau Pesing gak?" Tanyanya. Riko menganggukkan kepalanya setengah sadar karena dia juga mencium bau pesing.

"Iya, itu bau dari gw, gw pakai popok jadi wajar baunya kecium" jawab Riko setengah sadar, ia tidak peduli tanggapan Galang bahwa dia pakai popok.

"Lo jangan bercanda Ri, masa lo pakai popok?" Ucap Galang terkejut dengan perkataan Riko yang memakai popok.

"Gw gak bercanda, ini memang hukuman gw, di jadiin bayi bunda. Gw cuman pasrah aja di perlakukan" ucap Riko menegakkan badannya kembali.

"Kalo Lo ngejauhin gw karena gw kayak gini, boleh aja. Gw gak larang" ucap Riko menatap Galang sambil meminum jus jeruk nya.

"Emang gw natap Lo kayak jijik gitu? Gak kan?. Gw setia kawan, walaupun kelakuannya aneh gw maklumi" Galang merangkul pundak Riko. Riko terkekeh mendengar perkataan Galang, inilah kenapa dia dekat sekali dengan Galang. Orangnya menerima apa adanya.

"Bangsat Lo ngatain gw aneh, ini cuman hukuman gw" Riko memukul bahu Galang pelan. Hingga mereka menikmati makanan dengan candaan.

Jam pulang sekolah.

"Bye bro, jumpa besok" ucap Galang melambaikan tangannya pada Riko yang memasuki mobil. Riko mengacungkan jempol membalas Galang.

"Gimana sekolah kamu baby?" Ucap bunda yang duduk di samping Riko. Riko tersenyum menatap bunda.

"Baik saja bunda" jawabnya. Bunda pun mengambil Riko dan mendudukkannya di pangkuan nya. Bunda mulai melepas seragam Riko hingga tersisa singlet dan popok yang sudah kuning.

"Baby tidur ya, kita akan agak lama di luar" ucap bunda sambil mengelus punggung Riko. Riko mematuhi perkataan bundanya, ia menyembunyikan muka ke ceruk leher bunda.

"Kita ke rumah adik ku" ucap bunda kepada supir. Supir menganggukkan dan mulai menjalankan mobil menuju kediaman adik bunda alias paman Riko.

Sesampainya di sana, supir membuka pintu kursi belakang. Bunda keluar dengan Riko yang tertidur pulas di gendongan bunda.

Pamannya Riko melihat kedatangan kakaknya tersenyum, tidak biasanya kakaknya datang bahkan membawa keponakannya. Nama paman Riko adalah Farhan Rasya.

(Asal aja gitu namanya, biar mudah. Kalo gak suka gelud kita🔪)

"Hai kakakku yang sombong, tidak biasanya kakak tiba tiba datang menghampiri ku" ucap Farhan dengan senyumannya, bunda memutar bola matanya malas, sifat adiknya ini yang dia tidak suka.

"Hah, kakak cuman mau minta tolong saja" ucap bunda sambil mengelus kepala Riko yang tertidur, ia menatap adiknya serius.

"Bisakah kau membuat baby ku ini tidak bisa berjalan lagi atau mungkin buat dia lumpuh saja" Farhan mendengar itu melototkan matanya, apa kakaknya ini sudah gila? Bahkan keponakan manisnya jadi korban?.

Become Baby Again?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang