~~~~
Salah satu anggota black stone menendang kasar pintu masuk basecamp jmt yang di dalamnya sudah ada zean,floran dan adel yang sedang berbincang
Adel zean dan floran yang kaget dengan suara pintu yang terbanting cukup keras pun reflek menatap sumber suara. Mereka bertiga pun kaget karena beberapa orang yang datang itu sedang membawa daniel,luke dan febri dengan keadaan babak belur.
Adel yang amarahnya memuncak pun dengan sigap berlari menuju gerombolan orang yang menyeret ketiga temanya, begitu pula dengan zean dan floran
Pukulan demi pukulan mendarat satu persatu,cukup lama bagi mereka untuk saling melayangkan pukulan, hingga akhirnya adel dan kedua sahabatnya berhasil terpojokkan
"Hahaha,,,,segini doang kemampuan eksekutif jmt" ledek wakil black stone
"Bacot,,lo pikir segini doang bisa numbangin kita" bentak adel
"Wow,,,nyari mati nih anak"
"Guys,,habisin mereka semua" lanjut wakil ketua blackstone. Anak anak blackstone pun langsung kembali menyerang adel zee dan floran yang sudah kewalahan.
Akhirnya zee dan floran pun tumbang dan hanya menyisakan adel yang masih mampu berdiri, di saat mereka hendak menyerang adel lagi, rayhan aldo beserta anggota jmt pun tiba dan langsung membantu adel
Keadaan kini sudah di balikkan, banyak anggota blackstone yang kini sudah tumbang.
Di saat jmt merasa bahwa pertarungan ini telah mereka menangkan, tanpa ada satu orang pun yang sadar bahwa dari jarak yang lumayan jauh terdapat seorang pria yang sedang mengarahkan senjatanya ke arah mereka berada.
Dorrrr
Satu peluru meluncur mendarat tepat di perut aldo, aldo yang kehilangan banyak darah akibat tembakkan itu pun tak mampu mempertahankan kesadaranya dan berakhir tak sadarkan diri di tempat itu.
Adel dan anggota jmt lainya pun menjadi sangat panik, dengan segera mereka membawa aldo ke rumah sakit tanpa mencari asal tembakan yang baru saja meluncur.
Tak butuh waktu lama bagi mereka untuk tiba di rumah sakit, setibanya di sana aldo langsung di bawa ke ruang operasi untuk mendapatkan perawatan.
"Anjing,,kenapa harus lo do" gerutu adel dengan air matanya yang mulai mengalir
"Kenapa bukan gua aja yang kena" lanjutnya
"Del,,,sabar del, gue yakin aldo bisa lewatin semua ini" ucap Rayhan mencoba memberi adel ketenangan
"Kalau terjadi apa apa sama aldo gimana rey, gue nggak mau kehilangan abang gua ray" tangis adel
"Nggak del, gue yakin aldo nggak akan kenapa napa" ucap ray yang tak lagi mendapatkan sahutan dari adel
Tak lama setelahnya, chika tiba di rumah sakit itu bersama dengan marsha, setibanya di sana marsha tak henti hentinya menangis bahkan setelah chika berulang kali menenangkan dirinya.
Chika pun kini mendekat ke arah adel yang terduduk lesu di sebelah pintu ruangan operasi aldo
"Dell" panggil chika lembut, adel hanya mendongakkan kepalanya dan menatap chika dengan matanya yang amat sangat sembab
Chika pun langsung berjongkok di depan adel dan memeluk erat tubuh adel
"Kamu yang tenang ya, aku yakin nggak akan terjadi apa apa sama aldo" ucap chika dengan tanganya mengelus lembut punggung adel
Ajaibnya,adel kini perlahan mulai tenang di dalam pelukan chika, bahkan ia kini membalas pelukan chika walaupun dengan air matanya yang masih mengalir, cukup lama mereka berpelukan hingga akhirnya pelukan itu terlepas setelah dokter yang menangani aldo keluar dari ruangannya
"Di sini ada anggota keluarga pasien" tanya dokter itu
"Saya dok, saya adiknya" ucap adel berdiri
"Silahkan ikuti saya, ada yang akan saya beritahukan kepada anda" ucap dokter itu, dokter itu pun berjalan menuju ruangannya dengan di ikuti oleh adel dan chika
"Silahkan duduk" ucap dokter itu saat mereka sudah di ruangan sang dokter
"Kakak saya gimana dok, dia nggak papa kan dok" tanya adel panik
"Tenang del" ucap chika mengelus tangan adel yang sedari tadi ia genggam.
"Kondisi pasien cukup parah, ja.."
"Maksud anda" potong adel
"Biarin dokternya jelasin dulu del" ucap chika yang di anggukki oleh adel
"Maaf,,,,silahkan lanjutkan dok" ucap adel lirih
"Kondisi pasien cukup parah, saat ini pasien sedang berada dalam kondisi koma" jelas sang dokter membuat adel kembali mengeluarkan air matanya.
"T,tapi kakak saya masih bisa sembuh kan dok" tanya adel dengan suaranya yang bergetar
"Fasilitas rumah sakit ini kurang memadahi, jadi saya memanggil anda kesini karena ingin merekomendasikan agar pasien di pindahkan ke rumah sakit yang memiliki fasilitas yang lebih lengkap"
"Yaudah dok pindahin aja kemanapun asal kakak saya bisa terselamatkan, saya akan bayar berapapun harganya"
"Baik,,,silahkan tanda tangan di sini" ucap dokter itu, adelpun langsung melaksanakan nya
"Baik,,,setelah ini pasien akan kami pindahkan ke luar negri untuk mendapatkan perawatan yang lebih memadahi"
"Silahkan keluar" ucap dokter itu, adel dan chika pun keluar dari ruangan dokter, tak lupa adel segera menghubungi orang tuanya karena aldo akan di pindahkan ke negara tempat kedua orang tua mereka berada.
Kini chika dan adel menghampiri anak anak jmt yang masih setia berada di depan ruangan aldo, begitu pula dengan marsha yang juga masih berada disana
"Gimana del" tanya zee
"Luka aldo cukup parah, dia mau di pindahin nanti ke rs yang lebih lengkap fasilitasnya" jawab adel dan di beri anggukkan oleh anak anak jmt.
Setelah cukup lama adel berbincang dengan anak jmt, chika mengajak adel ke sebuah taman di rumah sakit itu.
Kini keduanya sudah terduduk di kursi yang memang telah tersedia, kepala adel kini telah berada di pundak chika, dan tangan chika mengelus lembut kepala adel
"Aku takut chik" gumam adel lirih
"Hey,,,jangan mikir yang negatif terus, kamu harus percaya sama kakak kamu" ucap chika menenangkan adel
"Aku yakin aldo nggak akan ninggalin kamu" lanjut chika
"Aku boleh minta peluk" tanya adel
"Dengan senang hati"
Chika pun memeluk adel sembari menyalurkan ketenangan untuk adel, cukup lama adel berada di dalam pelukan chika, hingga ia merasa cukup tenang ia melepaskan pelukannya
Kini wajah mereka saling bertemu pandang.
"Makasih chik,,berkat keberadaan kamu di sini aku udah lumayan tenang sedikit" ucap adel yang hanya di balas senyuman manis chika
"Aku janji aku akan selalu ada buat kamu del,,selamanya" ucap chika menangkup pipi adel
"Aku sayang kamu del" batin chika menatap sendu mata adel
"Sekali lagi makasih chik" ucap adel kembali memeluk erat chika.
"Aku udah cinta banget sama kamu chik,, aku harap kita bisa bersatu" gumam adel dalam hatinya.
"Besok aku mau ikut aldo, kamu mau nggak nemenin aku" tamya adel yang sudah melepas pelukannya
"Iya del aku mau,,besok aku temenin kamu" jawab chika lembut membuat adel sedikit mengembangkan senyumnya.....
I am back everybody
Gimana lanjut nggak??"Potong rambut pake beling,,
Kalau mau lanjut ya vote/komen Anjing" wkwkwk