9

53 4 1
                                    

"Marah adalah tindakan yang harus dipadamkan, karena jika kamu mengikutinya...yang akan tersisa hanya rasa penyesalan".~Lisya Aulia Pratami.

=================================

"Hadzif Asshiddiq Murtaza?, apa dia pria dewasa?," Rafiq membuka suara.

"Bukan, usia dia dan Syaqyla hanya terpaut satu tahun. Sekarang dia berusia dua puluh tahun, tetapi menurut info yang gue dapatkan, usia dua puluh satu dia merencanakan pernikahan".

"dengan Syaqyla?".

"Bukan, tapi pria itu mempunyai rencana. Kalo dengan siapanya gue gak tau, karena setau gue pria itu hanya baru deket. Syaqyla juga punya keinginan kuliah baru menikah".

"oh, kamu yakin ini info valid?".

"Masa lo gak percaya, gue spek intel bro".

"Oke, terimakasih. Kamu boleh pergi".

Pria itu meninggalkan Rafiq di ruangan kerjanya.

***

"Bu, Rafiq cari udara segar yah. Bosen seminggu ini cuman diem di rumah," izin Rafiq pada ibunya.

"Yaudah sana hati hati ya".

"doain bu, semoga Rafiq bertemu sama Syaqyla. Rafiq akan ikhtiar dulu, soal Syaqyla masih menunggu atau tidak, Rafiq tidak akan mempermasalahkan".

"Aamiin, nak kalo ketemu bilangin salam dari ibu ya, kapan-kapan main kesini".

"iya bu, yasudah Rafiq pamit dulu".

***

(Kamu dimana Syaqyla, kalo bukan karena kamu saya malas sebetulnya jalan kaya gini).

(Ya Allah, harus kemana lagi) batin Rafiq terus menerus berharap.

Rafiq menelusuri setiap ujung jalan di daerah Bandung, dia berharap Allah akan mempertemukan mereka di hari ini. Tak henti hatinya berdoa agar tidak hujan, karena sepertinya hari ini mendung.

Sedang lelah-lelahnya menelusuri jalan, Rafiq memutuskan untuk beristirahat sebentar di taman. Tapi tak sengaja matanya tertuju pada satu wanita yang sedang duduk di kursi taman itu, dengan wajah yang lesu.
Hati Rafiq berdebar, hatinya yakin bahwa itu adalah seseorang yang telah lama dicarinya.

Wanita itu melihat kearahnya saat Rafiq menghampirinya.

"Syaqyla?," tanya Rafiq.

Wanita itu tampak terkejut, dengan menatap seolah tidak percaya.

"Syaqyla?, kamu Syaqyla kan?," Rafiq bertanya lagi.

"I ii iya.Rafiq?," Syaqyla terbata-bata.

Hari itulah, hari pertama Rafiq menemukan Syaqyla. Dan pada hari itu juga Rafiq tau sosok Hadzif yang sempat temannya katakan.

Ternyata benar info yang temannya berikan, Syaqyla memang sedang dekat dengan orang lain.

Meskipun hatinya terenyuh, Rafiq tidak bisa egois, karena bagaimanapun Syaqyla bukan siapa-siapanya lagi.

Sejak saat itu, Rafiq dilanda kebingungan yang luar biasa.Haruskah ia memperjuangkan cintanya yang sudah tidak utuh lagi, atau membiarkan melepaskan untuk kebahagiaanya.

Pikiran Rafiq terus menerus ingin egois, untuk mengejar kembali Syaqyla, tetapi hatinya tidak rela melihat Syaqyla harus kembali kepelukannya. Karena Rafiq tau, perasaanya pada Rafiq tidak akan seutuh dulu.

Penyesalan demi penyesalan mengaung di pikiran Rafiq.Tetapi dengan mudah Rafiq menepis semua pikiran itu.

Rafiq kembali kerumah dengan wajah yang kusam, dengan pikiran yang entahlah.

Between Him And YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang