Preview chapter sebelumnya~
"Tenang dear, apapun hasilnya kamu tetep pipi yang baik kok buat dedek. Dedek juga pasti ngerti nantinya kalau kita jelasin pelan-pelan"
"Huftt.. Okeyy mass" Sambil membuang nafasnya kasar
"Sudah siap je? Ini" Sambil memberikan sebuah baju pasien (gown) "Kamu bisa langsung ganti disitu lalu berbaring saja di brankar, biar ku siapkan beberapa alatnya"
Jean kemudian segera mengganti pakaiannya dan membaringkan dirinya. Tangannya masih menggenggam erat tangan suaminya, tangan suaminya juga tidak tinggal diam.. Ibu jarinya terus mengelus tangan Jean, berharap Jean bisa sedikit reda ke khawatirannya
"Tenang je.. Rileks aja yaa, kita akan mulai pemeriksaannya.."
New chapter begin~
🧚🏻♀️🧚🏻♀️🧚🏻♀️
"Tenang je.. Rileks aja yaa, kita akan mulai pemeriksaannya.."
Dokter Jemian mulai melakukan pemeriksaan, pemeriksaannya ada dua cara.. Cara yang pertama, melalui USG, melihat dan merekam keadaan di rahimnya. Cara yang kedua, menggunakan alat seperti selang tetapi ada kameranya yang dimasukkan untuk melihat secara jelas keadaan rahimnya.. (Gausah tanya lu pada, ini gue ngarang😭)
Setelah dilihat-lihat dan dicek oleh dokter Jemian. Hasilnyaa..
"Kalau dilihat dari pemeriksaan yang pertama ini, keadaan rahim kamu bagus kok je.. Mungkin perlu dipersiapkan aja buat terjadinya pembuahan biar cepet jadinya hahaha.." Jelasnya sambil bergurau mencairkan suasana yang sedang tegang
"Kita coba lihat dari pemeriksaan yang kedua ya je, untuk yang ini lebih rileks lagi je biar nggak sakit nantinya.." Sambungnya kembaliJean hanya mampu mengangguk dan memegang erat tangan suaminya. Sedangkan suaminya, tangan satunya masih setia mengelus tangan Jean dan satunya lagi mengelus rambut Jean sembari membisikan kata-kata penenang di telinganya🥺
"Siap je?.. (Hanya dibalas anggukan) okee rileks ya je, gue coba masukkin pelan-pelan..." (*kenapa jadi ambigu yaa 😭)
"Nahh udah pas posisinya.. Bisa dilihat disini je.." Sambil menunjuk layar monitor
"Keadaan rahim kamu itu baik juga kok Je. Cuma perlu dipersiapkan aja buat terjadinya pembuahan biar cepet jadinya nanti.. Aman bangett ini kalau mau isi lagi, cuma karena kamu udah lama nggak ngerasain mungkin nanti sedikit kram di otot-ototnya" Ucapnya sambil membereskan kembali alat pemeriksaannya"Terus gimana jem? Kira-kira apa yang perlu kita lakuin? Jadi Jean masih ada kemungkinan kan??"
"Woahh sabarr pakk, satu-satu tanyanya.. Kalau menurut gue sih, Jean masih ada kemungkinan untuk bisa hamil lagi. Mungkin bisa dilakukan persiapan aja seperti yang gue bilang tadi, Jean bisa mulai minum obat kesuburan rahim lagi. Nanti kita liat hasilnya pada pemeriksaan selanjutnya" Ucapnya sambil menuliskan resep obat yang harus ditebus. Sementara Jean ke ruang ganti untuk mengganti pakaiannya kembali.
"Nihh resep obatnya, kalian bisa ambil di apotek RS. Masih ada yang ingin ditanyakan?" Tidak ada jawaban, hanya gelengan dari Jean dan Luke. Sejujurnya mereka ingin bertanya, tapi malu-malu😭
"Ohh yaa, kalau bisa selama minum obat kalian lakuin pembuahan minimal seminggu sekali buat merangsang rahimnya, biar kita tau nanti pas pemeriksaan kedua ada perubahan atau nggak, dan obatnya itu juga ada efeknya atau nggak. Kalau nggak ada nanti gue tambahin dosisnya pelan-pelan. Syukur syukur bisa langsung jadi dah tuhh hahaha.." Seolah paham dengan keraguan mereka Jemian pun langsung memberikan saran ke Jean dan Luke
KAMU SEDANG MEMBACA
Mon Cœur
RomanceBerkisah tentang kehidupan sehari-hari dari keluarga yang penuh cinta dan kehangatan🥰 bxb kalau ga suka skip aja🙃