Lelaki aneh -06

5 2 0
                                    

Haiii!!

Yang lagi puasa gimana niee?? lancar? atau malah mokel?

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian setelah membaca chapter ini,

Happy reading, all!!

─┈─┈─┈─┈─┈─┈─┈─┈─┈─┈─┈─┈─┈─┈─

Kala Kirana asyik melihat lihat buah segar, ia merasa seseorang tengah mengawasinya. Mungkin saja itu hanya perasaannya sendiri, namun saat ia berpindah tempat, ia merasa seseorang dibelakangnya telah mengikutinya.

"Nuwun sewu, Cah ayu.. Kula badhe maringaken niki." Suara lelaki menyapu indra pendengarannya. Membuatnya berbalik badan dan melihat siapa yang mengikutinya tadi.

(Permisi, Cantik.. Saya ingin memberikan ini.)

⭑⭑⭑⭑

Merasa aneh, Kirana melangkahkan kakinya menuju keramaian. Berharap agar orang yang mengikutinya tidak dapat melihatnya dalam kerumunan.

Selendang yang ia pakai, ia gunakan untuk menutupi wajahnya, dan menuju salah satu toko yang cukup ramai. berharap disana orang itu tidak mengikutinya lagi. Kirana tau, mungkin yang mengikutinya bukanlah pria brengsek itu lagi, namun apa salahnya jika ia menghindar? Toh, siapa tau tangan kanan pria brengsek itu yang membuntutinya.

"Nyuwun sewu, Cah ayu.. Kula badhe maringaken niki."

Kirana berbalik badan saat permukaan kulit lelaki itu menepuk pelan pundaknya.

Figur lelaki muda yang nampak sekiranya dua tahun lebih tua darinya. Bukan... itu bukanlah lelaki yang ia temui bersama Ratri, tapi yang ini berbeda, dia bukan Lingga.

Lelaki dengan paras khas pribumi, rahangnya yang tegas, mata tajamnya yang menatap Kirana dengan lembut, dan sudut bibirnya yang sedikit menyunggingkan senyuman.

"Saya hanya ingin memberikan ini kepadamu, saya ingin mengembalikan kantong milikmu," Tuturnya dengan nada sopan, namun datar. Menyodorkan tangannya memberikan kantong koin yang Kirana bawa tadi.

"Terimakasih. Saya kira benda ini sudah hilang entah kemana. Bahkan saya tidak menyadari bahwa saya kehilangan kantong kecil itu," Timpal Kirana mengambil kantong kecil seukuran telapak tangannya.

"Sami sami. Lain kali sebaiknya selalu jaga barang bawaan anda saat disini. Banyak perampok berkeliaran, apalagi bandit..." Lelaki itu menjeda ucapannya sebentar.

Tatapan mata lelaki itu seketika menajam. "Sebelumnya, apakah anda orang baru disini? saya tidak pernah melihat Ndoro di daerah sini sebelumnya. Siapa kamu, Ndoro?" Lanjutnya dengan tatapan yang berkesan mengintrogasi gadis dihadapannya.

"Saya putri Mpu Trijaya, saya juga belum lama ada disini. Wajar jika kamu belum pernah melihat saya sebelumnya." Anggukan lelaki itu sepertinya sudah cukup untuk Kirana menyudahi bicaranya.

Namun, lelaki itu meraih pergelangan tangan Kirana dan membawanya ke gubuk tak berpenghuni di tepi pasar. Dan membawa Kirana masuk kedalamnya.

SIALAN, APA IA INGIN MENCULIKKU??!

Menarik salah satu ujung bibirnya, ia menyeringai, lalu kemudian tersenyum. "Saya mengenal Mpu Trijaya. Beliau hanya memiliki satu putri tunggal, Ndoro. Tidaklah mudah untuk berkata jujur bagimu? Berkata jujurlah kepadaku, siapa sebenarnya dirimu dan dari Kadipaten mana kau berasal? dan.. Apa tujuanmu kemari?" Seolah tidak percaya terhadap perkataan gadis itu, mata tajamnya masih menatap gadis dihadapannya.

Darma Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang