Hai, kalian apa kabar?
Semoga baik yaaa,
Happy reading!!
─┈─┈─┈─┈─┈─┈─┈──┈─┈─┈─┈─┈─┈─┈─
"JAGAD DEWA!! bagaimana bisa ada tubuh manusia tergeletak disini!" Ucapnya terkejut melihat tubuh gadis yang ia temui. Pakaian yang hanya memakai atasan kemben lusuh dan bawahan kain jarik, juga luka di pergelangan tangan juga di telapak kakinya, dan rambutnya yang tergerai kusut.
Tanpa berpikir panjang lagi, Pria itu membopong tubuh Kirana menuju rumahnya untuk diobati olehnya. Setelah beberapa hari tubuhnya mulai terobati, mukanya sudah tidak sepucat saat ia ditemukan, luka pada pergelangan tangan juga telapak kakinya mulai sembuh, namun gadis itu masih tidak sadarkan diri.
⭑⭑⭑⭑
Pandangan matanya mengerjap pelan, berusaha beradaptasi dengan cahaya yang menelisik masuk ke pandangannya. Dan suara suara yang sedikit bising membuatnya terganggu. Hal yang pertama kali dilihatnya adalah tempat disekelilingnya, tempat yang sangat asing bagi ingatannya. Disana, ia mendapati seorang gadis muda yang kiranya lima tahun lebih muda darinya tengah duduk disamping ranjang tempatnya tergeletak.
"Romo, Dia sudah sadar!" Seru gadis muda itu kepada pria yang muncul sesaat setelah gadis muda itu memanggilnya.
"Apakah kamu sudah merasa sedikit lebih baik, sekarang, Nduk? Saya adalah Mpu Trijaya." Ucap pria itu.
Kirana mengangguk. "Saya sudah merasa lebih baik sekarang...."
Menghela nafasnya sebentar, Kirana melanjutkan bicaranya.
".... Punten, boleh saya tau bagaimana bisa saya berada disini?"
Mendengar itu, mereka saling memandang satu sama lain dan menatap Kirana secara bersamaan. Seolah olah mereka saling berbicara lewat telepati.
Pria itu membuka mulutnya berbicara. Menceritakan saat ia menemukan tubuh Kirana dari balik semak.
"Saya menemukan kamu saat saya berada dihutan. tepatnya saat saya hendak keluar rumah. Tubuhmu saat itu masih terluka, dengan wajah pucat, dan lusuh."
"Terimakasih telah merawat saya disini, Mpu Trijaya." Ucap Kirana seraya menyatukan kedua tangannya.
Gadis muda itu tersenyum manis kepada Kirana, yang juga dibalas senyuman oleh Kirana.
"Mbak, Bolehkah Ratri mengatakan sesuatu?.." Gadis itu menghela nafasnya sekejap,
... saya ingin Mbak tinggal disini... Bersama Romo, dan saya,"
Mpu Trijaya tersenyum tipis mendengar perkataan Ratri, dan membenarkan ucapan putrinya itu.
"Benar yang Ratri katakan.. Tinggal dan menetaplah di kediaman kami, jika kamu tidak keberatan, Nduk. Kamu boleh menganggap saya sebagai Romo kamu sendiri, dan Ratri sebagai adikmu."
"Boleh Ratri bertanya? Siapa namamu, Mbak?"
"Nama saya.."
Pertanyaan macam apa ini? haruskah ia jawab dengan nama aslinya? atau dengan nama yang saat itu dipanggil oleh pria bedebah itu??! Bahkan wanita berkebaya yang ia temui tidak berbicara siapa dirinya, dan apa tujuannya melibatkan Naya?
"... Kirana."
Kirana tersenyum memandang kedua insan itu, sesungguhnya keberuntungannya kali ini sudah terpakai. Bahkan, Kirana sempat memikirkan nasibnya apabila nanti ia menjadi seorang gelandangan, atau, bahkan jika pria itu menemukannya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Darma
FanficDarma, :pengabdian; perjuangan; pengorbanan, ─┈─┈─┈─┈─┈─┈─┈─┈─┈─┈─┈─┈─┈─┈─ Pengabdian, perjuangan, dan pengorbanan adalah cara mempertahankan sesuatu, atau bahkan seseorang, untuk tetap tinggal bersama kita. Tak peduli resiko dibaliknya. Sebagian or...