Bab 5

23 4 0
                                    

Sebelumnya

   "Dia milikku"

......

    Kini Xio Han dan Xin Ra berada di pasar budak,dimana tempat menjual atau menyewa budak-budak untuk dipekerjakan
     Xio Han dan Xin Ra melihat beberapa orang remaja dan anak usia 10-12 thn dipekerjakan di salah satu toko dengan tidak manusiawinya

   "Xio Han, bagaimana jika kita membeli semua budak yang ada di toko itu?" Tanya Xin Ra merasa kasian dengan anak-anak itu

   "Hmm baiklah" ujar Xio Han lalu melangkah pergi ke toko itu diikuti oleh Xin Ra

  "Tuan, kami akan membeli semua budak ini"ucap Xin Ra mengalihkan atensi semua orang termasuk pemilik budak itu

    "Kau mau semua budak ini nona?"tanya pemilik budak itu tak yakin

"Yah, kenapa?! kau meragukan kami tak bisa membayar nya?" Tanya Xin Ra
    
     "Tentu saja tidak... baiklah harga semuanya 1000 tael perak nona" ujar pemilik budak memberi tahu harga semuanya

Sedikit info

1 koin emas = 100 tael perak
1 tael perak= 100 koin tembaga

       Xio Han memberikan 15 koin emas pada pemilik budak itu "nona ini lebih dari harga yang ditetapkan"
ucap pria itu
  
   "Ambil saja dan suruh orang-orang itu untuk mengikuti kami" jawab Xio Han
   
   "Ahh baik nona...hey kalian kemarilah, ikuti dua nona itu karena sekarang kalian adalah milik mereka" perintah sang pemilik budak

      Budak-budak yang berkisar 15 orang, 10 orang remaja dan sisanya anak-anak, mengikuti Xio Han dan Xin Ra dengan pertanyaan yang memenuhi kepala mereka, namun tak ada yang berani bertanya
    Xio Han, Xin Ra dan budak budak  tadi sampai pada kedai makanan milik gadis bersaudara itu

   "Perkenalkan namaku Xin Ra dan ini adalah kakakku Xio Han...kami akan mempekerjakan kalian untuk menjadi penjaga dan juga menjadi koki untuk kedai makanan ini tenang saja kalian akan dibayar per-bulan nya dan di berikan tempat tinggal" jelas Xin Ra panjang lebar

      "Untuk sekarang kami akan membagi tugas kalian, para laki-laki akan membersihkan dan menata kembali kedai ini sedangkan untuk perempuan pergi untuk membeli beberapa baju baru serta makanan" lanjut Xin Ra lalu memberi sekantong koin emas pada salah satu perempuan
    Mendengar perintah dari Xin Ra, mereka bergegas melakukan tugas masing-masing yang telah ditentukan, tak terasa waktu telah menunjukkan makan siang

    "Hentikan pekerjaan kalian dan mari kita makan siang bersama" ajak Xin Ra dengan antusias

   "Nona, sangat tidak sopan bagi budak rendahan seperti kami duduk semeja dengan anda apalagi makan bersama dengan anda"ujar salah satu dari mereka

   "Kalian sekarang bukan lagi budak rendahan tetapi kalian sudah menjadi bawahanku dan ingat kami tidak pernah membedakan seseorang dengan kasta maupun materi yang kalian miliki" jelas Xio Han panjang kali lebar kali tinggi

    "Terimakasih nona telah menerima kami sebagai bawahan anda, kami sangat bersyukur"

    "Sudahlah.... sekarang kita makan bersama"ujar Xin Ra dengan senyum menghiasi wajahnya

    Jadilah mereka makan siang bersama, dan setelah itu mereka kembali melanjutkan pekerjaan yang sempat tertunda tadi, setelah selesai Xio Han kembali mengumpulkan mereka

     "Dengar...aku akan memberi kalian nama agar mudah untuk saling mengenal, berbarislah dengan anak-anak yang berada di depan"

     Orang-orang itupun berbaris sesuai dengan arahan dari Xin Ra

    "Kau namamu adalah Rui" tunjuk Xio Han pada anak kecil berusia 10 thn yang berbaris paling depan

"Selanjutnya Tian"

"Meng"

"Lily"

"Suji"

"Lei"

"Suye"

"Yumi"

       Xio Han memberikan nama satu persatu pada mereka sampai pada laki-laki  terakhir yang memiliki wajah cukup tampan

  "Dan kau, Liam" ucap Xio Han

"Terimakasih nona" ujar mereka serempak

"Lily,  suye, yumi dan Suji, kemarilah" panggil Xio Han lalu memberikan selembar kertas yang berisi resep makanan dari dunia mereka

     "Pelajari resep ini karena kalian akan menjadi koki di kedai ini" ucap Xio Han

  "Baik nona" ujar Suji sebagai yang tertua diantara mereka berempat

"Satu lagi, kami tidak hanya mempekerjakan kalian tetapi kami juga akan melatih kalian agar dapat melindungi kedai ini" ujar Xio Han
  
     "Besok kita akan mulai membuka kedai ini, dan kamar kalian berada di samping kedai ini untuk laki-laki dan untuk perempuan kalian bisa menggunakan ruangan dalam kedai ini yang tidak digunakan" lanjut Xio Han

    "Baik nona" ujar mereka serempak

.......

     Selepas dari pasar, Xio Han dan Xin Ra kembali ke kediaman dengan memanjat tembok yang berada di samping kamar mereka

Hap

Hap

       "Putri anda telah kembali...kami sangat mengkhawatirkan putri" pertanyaan dari meiyu menjadi penyambut kepulangan mereka

   "Putri apakah kalian baik-baik saja?, apa putri sudah makan?" Kini nian nian lah yang bertanya

    "Kalian ini berisik sekali...bertanya lah satu-satu, pertama aku akan menjawab pertanyaan dari meiyu ...yah kami telah kembali, kami juga baik baik saja dan tentunya telah makan" jawab Xin Ra

    "Kami kan hanya mengkhawatirkan saja" meiyu berucap dengan nada sedih

    "Baiklah baiklah terimakasih telah mengkhawatirkan kami berdua, sekarang siap kn air untuk kami ya" ucap Xio Han menengahi

   "Baiklah putri"

Setelah membersihkan diri, Xio Han, Xin Ra serta meiyu dan nian nian makan malam bersama, namun kegiatan mereka terganggu akibat ketukan dari pintu

Tok
Tok
Tok

    "Biar saya yang melihatnya putri" ujar meiyu lalu bergegas membuka pintu

   "Dimana putri Xio Han dan Xin Ra" tanya Kasim cao

"Mereka sedang makan malam tuan" jawab meiyu seadanya

    "Beritahu pada mereka jika duke Liu memanggil mereka di kediaman utama" setelah mengatakan itu Kasim cao berlalu pergi

  "Siapa yang datang meiyu?" Tanya Xin Ra

"Ah itu putri, Kasim cao datang memberi tahu bahwa Duke Liu memanggil putri berdua ke kediaman utama" jawab meiyu sudah merasa khawatir begitu pun nian nian

     "Tak perlu khawatir, kami akan pergi menemuinya" ucap Xio Han, berdiri dan mulai melangkah pergi diikuti Xin Ra

   "Berhati-hatilah putri" ucap meiyu dan nian nian

.....

    Klek

  Suara pintu terbuka dan menampilkan pria paruh baya yang sayang itu adalah ayah mereka yang kini berdiri dengan raut wajah marah sama seperti Feng yi kakak mereka, dua orang gadis dengan muka yang babak belur dan seorang wanita yang kini menunduk dengan pandangan yang menyorot tajam

Plak

Plak

     


         Jangan lupa vote nya yah jangan baca dong bisanya 🖤
  

    

TRANSMIGRASI DUA AGENT (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang