Seorang gadis perlahan membuka matanya, mengedipkan mata beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam matanya
"Putri, anda telah sadar?" Penglihatannya beralih pada seorang gadis yang memakai pakaian yang menurutnya aneh
"Apa orang ini buta?" Batin gadis tersebut yang kesal pada orang yang bertanya tersebut
"A-ir" ucapnya, segera gadis yang bertanya tersebut bergegas mengambil air.
"Putri apakah ada yang terasa sakit?...apa perlu hamba memanggil tabib putri?...hamba sangat bahagia karena putri telah sadar"
"Siapa yang kau panggil putri?" Tanya gadis tersebut
"Hamba memanggil anda, putri Liu Xio Han"ucap gadis tersebut yang bernama ming meiyu
Mendengar ucapan ming meiyu, Xio Han bertanya tanya mengapa gadis in memanggilnya dengan nama Lui Xio Han sedangkan namanya adalah Xin Xi
Yah gadis yang baru bangun tersebut adalah Xin Xi yang entah bagaimana masuk kedalam tubuh gadis bernama Liu Xio Han, tiba tiba kepalanya terasa sakit seperti terhantam batu besar"Akkhh" erangan kesakitan keluar dari mulut Xio Han membuat ming meiyu panik dan segera keluar untuk mencari tabib. Xio Han pun jatuh pingsan
Tidak jauh dari kamar Xio Han, ruangan di samping kamar Xio Han terdapat seorang gadis yang mengalami hal serupaAlam bawah sadar
"Hai Xin Xi , hai Xin ji" sapa dua orang gadis yang memiliki wajah yang cantik dengan mata yang bulat , kulit seputih salju, alis setajam pisau dan bibir tipis yang semerah cery
"Kalian siapa?" Tanya Xin Ji sekaligus mewakili pertanyaan Xin Xi yang
" Namaku Liu Xio Han dan ini adikku Liu Xin Ra, Sekarang kalian menempati tubuh kami berdua...ohh yh kami memanggil kalian disini untuk menyelesaikan masalah yang belum kami selesaikan" ujar Xio Han
"Kenapa haru kita?" Tanya Xin ji
" Karena kalian kuat dan yah tuhan memberi Kalian kesempatan untuk hidup kembali, waktu kami sudah habis ..pesanku jangan terlalu percaya pada orang di sekitarmu" pesan Xio Han sebelum menghilang bersama sang adik
________________
Rembulan menyingsing di gantikan oleh mentari yang bersinar terang, cahayanya perlahan masuk melalui sela sela jendela
"Putri, air hangat telah siap"ucap ming meiyu membangunkan sang putri
"Hmm" dijawab deheman oleh Xio Han, setelah it bergegas untuk mandi
Beralih diruangan yang tak jauh dari kamar Xio Han hal serupa pun terjadi pada Xin Ra. Setelah membersihkan diri masing-masing, Xin Ra pergi ke kamar sang kakak
"Xio Han apa kau sudah bangun?" Tanya Xin Ra yang melihat Xio Han telah rapi dengan hanfu sederhananya
"Apa mata mu itu sudah tidak berfungsi?" Tanya Xio Han dengan kesal, bagaimana tidak kesal Xin Ra telah melihat dirinya duduk di tepi kasurnya dengan pakaian yg telah rapi
"Heheh...aku kan hanya bertanya" ujar Xin Ra dengan cengirannya menampilkan gigi putih yang berjejer rapi itu menambah kesan cantik pada wajahnya
Xio Han hanya diam tak lagi menanggapi ucapan Xin Ra yang menurutnya unfaedah it, tak lama ming meiyu bersama nian nian datang membawa sarapan mereka lalu meletakkannya di meja (dikamar Xio Han emng udh di sediain meja makan yh )
"Makanan apa yang kau bawa ini?" Xio Han bertanya dengan raut wajah datarnya
"Maaf putri tapi hanya ini makanan yang tersisa di dapur kediaman utama" jawab meiyu sembari menundukkan kepalanya takut karena aura yang dikeluarkan oleh Xio Han sangat membuat mereka tertekan
"Sudah lah Xio Han, kw membuat mereka takut"
ujar Xin Ra agar sang kakak bisa menahan emosinya itu. Meiyu dan nian nian yang mendengarnya terkejut pasalnya tuan putri mereka ini tdk pernah memedulikan orang lain apalagi pelayan seperti mereka"Tunjukkan jalan menuju dapur utama" perintah Xio Han
" B-baik p-putri, silahkan lewat sini" Xio Han dan Xin Ra pun mengikuti meiyu dan nian nian
Namun di tengah perjalanan menuju dapur, mereka berpapasan dengan pelayan yang sedang membawa makanan yang diketahui untuk selir ayahnya
Info keluarga duke Liu
Duke : Liu Wutong
Duces: Liu Lian Mei ( udh meninggal )
Anak-anaknya:
-Liu Feng yi
-Liu Xio Han
-Liu Xin RaSelir : Liu Fei shu
Anak-anaknya:
-Liu Yun Ma
-Liu Yue shiBack to the story
"Hey sampah, menyingkirlah kami mw lewat" ujar salah satu pelayang yang menggunakan pakaian berbeda dari pelayan lainnya mungkin dia kepala pelayan
"Apakah kau tidak diajarkan tata Krama sehingga berbicara seperti itu terhadap putri sah duke Liu" Xin Ra berucap dengan menekankan kata putri sah pada mereka
"Hanya sampah kediaman, berani sekali kau..apa kau lupa siapa aku hah?" Jawab pelayan tersebut panggil saja Mu rong
"Untuk apa mengingat sampah seperti diri mu...kau bahkan lebih sampah dari sekian banyaknya sampah" jika kalian mengira Xin Ra yang menjawab maka salah, Xio Han lah yang menjawab
Mendengar hal tersebut mu rong mengerang marah , mengangkat tangannya bersiap untuk menampar Xio Han karena telah berani mengatainya,namun belum sempat menyentuh Xio Han tangannya lebih dulu di pegang oleh Xin Ra
"Berani menyentuh kakakku, berani mati" ujar Xin Ra penuh penekanan dengan aura mencekam yang dikeluarkan membuat mu rong bergetar ketakutan
"Akkhh...lepaskan sialan" erangan kesakitan keluar dari mulut mu rong karena cengkraman Xin Ra yang semakin menguat
" Kenapa kalian diam saja...bantu aku dasar sialan" mu rong mengumpati bawahannya yang hanya diam menonton ,
Para pelayan pun menyerang mereka bahkan makanan yang mereka bawah telah berhamburan dimana-mana
Bugh
Krakk
Bugh
Bugh
Akkhh
Suara pukulan dan patah tulang diiringi teriakan kesakitan dari para pelayan itu, Xio Han dengan lihai menendang memukul bahkan tak segan segan mematahkan tulang mereka, tdk beda jauh dari Xin Ra
Brukkhh
Dengan sekali hempasan para pelayan itu jatuh bertumpuk di lantai bersama makanan yang tumpah menyisakan mu rong yang berdiri mematung melihat semuanya begitupun meiyu dan nian nian yang menganga melihat hal tersebut
"Kau terlalu memaksa menjadi seekor anjing di depan harimau" ujar Xio Han dengan senyum yang manis namun bagi mu rong itu adalah senyum yang mengerikan
Mu rong terjatuh akibat dorongan dari Xin Ra, dia mundur ketakutan dengan tubuh yang bergetar
"Jangan terlalu mengusik kehidupan kami jika kau masih ingin melihat matahari esok"bisik Xio Han di telingan mu rong yang semakin membuat mu rong ketakutan
"Meiyu, nian nian tunjukkan jalannya" ujar Xin Ra
" A-ah b-ba-baik putri silahkan lewat sini"
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI DUA AGENT (END)
FantasiaDOR DOR Dua peluru di lepaskan kearah dua gadis yang sedang bertarung dengan lima orang berbadan kekar hingga mengenai perut dan dada mereka "Shit" umpat dua gadis tersebut yang bernama Xin Xi dan Xi Ji. Mereka sedang menjalankan misi untuk menggaga...