PART 12 | 🦋

414 14 1
                                    

Sudah tiga hari Alona bergelung dibawah selimut, hanya menangis dan mengamuk lalu kembali tenang saat ia lelah. Kemarin, dia sudah mengirim surat pengunduran diri menjadi psikolog pribadi Justin dan hari ini ia akan mengajukan untuk pemindahan wilayah kerja.

Alona bangun dari tempat tidur dan segera menempatkan diri didepan kaca. Wanita itu menghela napas saat melihat mata sembab dan lingkar hitam menghiasi sekitar matanya.

Ia masuk ke dalam kamar mandi, dan tak lama wanita itu keluar dengan keadaan yang lebih segar. Alona teringat satu hal, dia belum menghidupkan ponsel sejak kejadian itu.

Dihidupkan dan betapa terkejutnya ia saat melihat riwayat panggilan. Puluhan panggilan dan ratusan pesan dari Justin.

Alona menghela napas dan memasukan kembali ponsel tanpa menjawab panggilan atau pesan.

Berkendara dengan mobilnya menuju rumah sakit, Alona hanya fokus mengemudi. Tak lama kemudian, ia sampai. Sebelum keluar, ia kembali menguatkan diri. Sepanjang jalan menuju ruangan pun, ia terus memaksakan senyumnya untuk menyapa para pasien dan rekan kerja lain.

Namun, Sampai diruangan, Alona kembali dikejutkan dengan banyaknya buket bunga--beberapa sudah ada yang layu.

Justin. Pasti dia.

Alona keluar dari ruangannya, berjalan ke ruang kebersihan.

"Pak matias?" Panggil nya pada kepala kebersihan.

"Ya nona?"

"Bisa bantu saya sebentar?"

"Tentu nona, apa yang bisa saya bantu?"

"Keruang kerja saya, bantu saya buang sampah." Kata Alona dan berjalan bersama menuju ruangan.

"Buang bunga-bunganya." Kata Alona. "Semua, tak terkecuali."

"Semua? Tapi, bukankah sayang jika dibuang, beberapa masi segar, nona." Ucapnya ragu.

Alona memejamkan mata. "Buang."

"Maaf nona, saya akan buang."

Alona menghembuskan napasnya. "Tolong bantu saja."

Alona membuka pintu ruangan lebar, memudahkan mengeluarkan seluruh buket bunga yang sangat besar itu.

"Hai? Ada apa ini?" Kata Stella tiba-tiba yang hanya memunculkan wajahnya dipintu.

Alona menoleh. "Hai"

"Dari siapa ini, banyak sekali? Besar pula." Stella berjalan masuk mendekati Alona yang tengah bersidekap.

"Monster gila."

"Monster gila? Pacar mu?"

"Jangan gila, ini salah kirim."

"Kalau salah kirim kenapa banyak sekali? Lagipula dari kondisi bunga sepertinya ini dikirim dihari yang berbeda."

Alona bungkam. Benar juga, dia memang tak pandai bohong.

"Kenapa tak masuk tiga hari, ada masalah?" Tanya Stella.

Alona mengangguk.

"Sudah kuduga, kenapa?"

Alona menggeleng. "Hanya masalah kecil."

"Masalah kecil, ya?" Stella mengangguk-anggukan kepala. "Masalah kecil sampai tak masuk tiga hari?"

Alona menghembuskan napas. Bertepatan dengan itu kepala kebersihan yang membantunya datang kembali.

"Pak Matias, jika ada yang mengirim bunga jangan terima atau bapak ambil tak masalah, asalkan jangan sampai keruangan saya."

"Baik, nona." Katanya dan mengambil buket bunga itu lagi lalu dibawa keluar.

"Aku mengajukan surat pemindah wilayah kerja." Kata Alona lesu.

"What?" Stella membelalakan mata. "Seriously, Alona?"

Alona menggedik acuh. "Hanya tiga bulan, tak masalah."

"What's wrong with you?"

"What?"

"Semua orang ingin disini, tapi kau malah memilih tempat lain."

Alona menghembuskan napas kasar. "Kau tak mengerti."

Stella mengangkat kedua tangannya. "Up to you. I'm done."

Alona mengangguk-anggukan kepala. "Tak kembali keruangan mu?"

Stella menggeleng. "Aku shift malam."

"Lalu kenapa disini?"

"Bosan saja. Pagi hari tak ada hiburan, jadi aku datang."

"Lalu sekarang mau apa?"

"Entah." Kata Stella. "Kapan kau selesai?"

"Sebentar lagi. Pasienku sudah dialihkan ke dave."

"Coffe?"

Alona mengangguk. "Ten minutes, okay?"

"Okay."

Alona segera merapihkan ruangannya. Tak lama kemudian wanita itu selesai.

"Sudah?"

Alona mengangguk. "Sekalian makan saja, aku belum sarapan."

Alona dan Stella berjalan bersama menuju restoran prancis langganan mereka. Letaknya tak jauh dari rumah sakit.

~○°🦋🦋🦋°○~

TO BE CONTINUE

Jangan lupa vote dan commentnya ya, karena setiap support yang kalian beri sangat berharga 💛

FORBIDDEN DESIRE [SELESAI] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang