GRACE (20 tahun, cantik, berkulit cerah, gothic lover ~ mengenakan pakaian kasual nuansa gothic, begitu pula dengan make up~nya) duduk di salah satu sudut café.
Grace terlihat sedang asyik membuka-buka halaman majalah online 'M1st3ry' di laptopnya.
Grace membuka beberapa halaman dan berhenti pada salah satu halaman. Pandangan Grace terkonsentrasi pada halaman itu.
Terdapat sebuah pengumuman lomba selfie di tempat-tempat seram dan terkenal angker. Syarat utama harus ada penampakan di foto itu dan hasilnya harus orisinil tanpa editan. Total hadiah seratus juta rupiah. Juara pertama akan mendapatkan hadiah uang sebesar tiga puluh lima juta rupiah, juara kedua dua puluh lima juta rupiah, juara ketiga lima belas juta rupiah dan hadiah hiburan untuk lima pemenang tambahan yang masing-masing akan mendapatkan uang sebesar lima juta rupiah.
Pandangan Grace menerawang.
"Wow, tiga puluh lima juta. Tahun ini, Nina mau masuk kuliah."
Tatapan Grace lalu tertuju ke foto keluarga pada wallpaper di handphone nya yang tergeletak di atas meja. Foto Grace bersama Papa, Mama, serta adiknya, Nina.
Grace kembali merenung.
"Kalau bisa menang lomba ini, gue pasti nggak bakalan jadi ambil cuti kuliah. Tapi, gimana ya caranya?"
Tepukan yang cukup keras di bahu Grace membuat Grace terkejut.
Ternyata yang melakukan itu adalah GIZEL (21 tahun, cantik, warna kulit cerah, sexy, sensual ~ mengenakan t-shirt ketat dan celana jeans belel pendek).
"Hai..!" Sapa Gizel.
"Ngagetin aja sih..!" Seru Grace
Gizel tertawa kecil. Lalu duduk.
"Ngelamunin apa?"
Grace terdiam sejenak.
"Lagi pusing nih."
"Kenapa?" Tanya Gizel.
Grace menghela nfas panjang lalu bercerita.
"Tahun ini, Nina mau masuk kuliah. Bisa-bisa gue ambil cuti semester depan kalau nggak berhasil dapat bea siswa."
Gizel memberi semangat ke Grace.
"Optimis, Grace. Gue yakin, lu pasti bisa dapat bea siswa. Semangat ya."
Grace tersenyum.
"Makasih, Zel."
Gizel lalu pamit ke toilet.
"Grace, gue ke toilet dulu ya."
"Oke." Sahut Grace
Gizel kemudian beranjak dari tempat duduknya, pergi ke toilet.
Grace kembali asyik dengan laptopnya. Ia membuka akun instagramnya. Tatapan Grace tertuju pada foto-foto selfie Grace bersama tiga sahabatnya. Gizel, Gaby dan Gissa.
Grace tersenyum. Matanya berbinar.
PINTU CAFÉ terbuka, GABY (20 tahun, cantik, sexy, modis ~ mengenakan rok pendek berbahan jeans, memakai t-shirt ketat di balik leather fringe jacket yang sexy) dan GISSA (21 tahun, cantik, tomboy, ripped jeans lover ~ mengenakan white tank top dan celana ripped jeans ketat) masuk ke dalam cafe, lalu melihat ke sekeliling.
Grace masih asyik dengan laptopnya.
Tiba-tiba, sepasang tangan menutup kedua mata Grace dari belakang. Grace menjerit tertahan, terkejut, namun kembali tersenyum.
"Siapa ya?"
Gaby yang berdiri di samping Grace menundukkan kepalanya dan mendekatkan bibirnya di telinga Grace.
![](https://img.wattpad.com/cover/365013583-288-k728226.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DEATH MAZE - Shadow of The Death
HorrorSekelompok anak muda terjebak dalam labirin kematian di gedung Klinik Tua Peninggalan Belanda di Bandung. Mereka harus menghadapi horor mengerikan yang tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya.