Saga membelalakkan matanya ketika melihat siapa yang menyambutnya di balik pintu mension.
"Jaemin?"
Cengiran lebar dari sang tersangka membuat saga memiringkan sudut bibirnya.
"Hallo Duda sepupu !" 1 Asisten rumah tangga membantunya untuk membawa Xowy dan Xyan duduk diatas karpet bulu lembut bergambar panda.
Umur mereka berbeda dua tahun, dia berumur 24 tahun dan masih sangat lajang.
"Tikus jalanan, kenapa kau dirumahku?" Sarkasnya namanya adalah Jaemin anak dari pamannya yang menyebalkan, seorang model fashion yang cukup laris.
"Aku menumpang disini sementara waktu, aku ada tugas untuk memerankan film di indonesia jadi aku disini." Jawabnya sambil berbalik dan mendekati si kembar yang menatap mereka tertarik.
Jaemin adalah sepupunya dari korea selatan, pamannya menikah dengan gadis korea disana dan melahirkan 2 anak.
Mereka kompak beringsut merangkak mundur. Jaemin dan Saga tidak pernah akur jika disatukan, saga yang emosian dan Jaemin yang jahil. Tidak ada hari tanpa ribut.
"Mereka Xowy dan Xyan? Wah cantik dan tampan sekali." Saga dengan seribu langkah gesitnya menghalagi jimin yang hendak meraih mereka.
"Mereka semua laki laki jae." Tak terima anaknya dibilang cantik.
Tubuh tegap saga sukses, menghalangi jimin dari tindak yang akan ia lakukan.
"Dada!"
"Dada!." Mereka berteriak hendak mendekati kaki saga.
"Diam disitu sayang, dia paman idiot kalian harus menjauh jika tidak mau ketularan otak idiotnya." Seperti mengerti apa yang deddynya katakan sontak saja si kembar terdiam dan saling melihat satu sama lain dan saling berpelukan.
Jaemin yang merasa terhina memasang wajah blank
"Yak! Jangan percaya dengan Ayahmu, aku ini pintar,tampan dan sexy!."
"Sikkeoreoun(berisik) jae, menjauhlah. Aku harus mandi dan memandikan anakku!" Titahnya sambil memasang muka mengerikan dan berbalik untuk menggendong dua putranya.
Jimin menarik kerah kemeja Saga membuat saga terhuyung kebelakang. Ia berhasil menculik Xowy kedalam pelukannya dan berlari kelantai atas.
"Yak Hajimara! Kembalikan Xowy!." Teriaknya sambil mengambil Xyan dan lari kelantai 2 juga ke kamarnya.
Xyan terguncang didalam gendongan deddynya. Bingung apa yang terjadi yang jelas ia takut.
"Won haji (tidak mau) !."
Bukan saga itu pelit tapi, Jaemin adalah si otak mesum yang luar biasa. Tiada tanding bahkan lebih mesum darinya.
Saga takut anaknya ternodai.
Didalam kamar Xowy tertawa ketika jimin ikut tertawa. Entah tertawa apa yang jelas tertawa saja.
"Hah Xowy biar mandi dengan paman ya. Maukan?" Tanyanya dan Xowy mengangguk.
Bahasa indonesia Jaemin itu amat fasih, sebab sering berbicara dengan saga 5 tahun ia tinggal di indonesia. Bersama keluarga saga. Jadi wajar dia dengan mudah berbahasa indonesia.
Bisa bahaya kalau punya anak seperti Xowy tidak ada takut takutnya dengan orang asing.
Diculik bukan nangis, malah ketawa.
"Xowy?"
"Dada." Xowy menunjuk daddynya yang berada diambang pintu.
"Biarkan aku memandikan keponakanku, jangan pelit kau manusia pemarah." Cuek jimin sambil membuka kancing baju Xowy.
"Aku tidak akan membiarkan bayiku, ternodai dengan tangan kotormu." Saga berjalan dan meletakkan Xyan disebelah Xowy dan melepaskan kancing baju Xyan dapat saga pastikan bahwa Xyan sekarang tertekan.
Xyan itu paling tidak mau bersama siapapun kecuali deddynya.
"Dia pamanmu Xyan, paman jelek. Jadi jangan dekat dekat dengannya." Saga membalik badan Xyan membuat Jaemin tersenyum kecut.
Mereka berdua memasukkan bayi bayi tersebut kedalam ember mandi bayi yang sudah di isi air hangat. Cukup untuk mereka madi.
Xowy senang sekali dimasukkan kedalam air, buktinya kakinya menendang nendang air dengan senyum dan gigi lucu yang menyembul dari mulutnya.
"Ya, kau suka?." Tanya Jaemin diangguki Xowy. Sementara Xyan menatapnya dengan takut takut.
"Jangan takut aku ini orang baik." Ujar Jaemin mengusap kepala Xyan sayang. Xyan menatap deddynya yang sibuk menuangkan sabun mandi ke air. Dan mengangguk.
Jaemin seperti bapak bapak yang memandikan anaknya. Tidak termasuk Saga karena dia memang bapak mereka.
"Angkat kedua tangan mu Xyan." Titah Saga dan dilakukan Xyan Saga dengan telaten membersihkan tangan dan ketiak Xyan dengan lembut.
"Hei stop!." Saga menghentikan Jaemin yang hendak membersihkan area selangka Xowy. Ayolah dia tak akan rela tangan kotor itu menyentuh anaknya.
"Ck." Decih Jaemin jadi ia hanya membersihkan area atas.
"Hyung, apa kau tidak mau mencarikan ibu baru untuk mereka?." Tanya Jaemin yang melihat Suga membersihkan area bawah anaknya. Xyan berdiri dengan berpegangan tangan kiri saga.
"Apa kau tidak akan bercinta lagi untuk selamanya?."
"Kenapa itu yang kau tanyakan Jae.." geram Saga ia mendudukkan Xyan dan kemudian melakukan hal yang sama pada Xowy. Jaemin agak menjauh kesamping saat bahu lebar Hyungnya bersentuhan dengan bahunya.
Memberi jarak luas agar tidak memgganggu aktifitas saga.
"Apa adikmu tidak pernah bangun selama 6 bulan ini?." Saga menyernyitkan dahi kemudian menggeleng.
"Hoh bahaya." Jaemin geleng geleng. Semasa mereka masih bersama itu diumur 17 tahun sampai 22 tahun saga. Tidak ada hari tanpa tisu yang berserakan di kamarnya.
Dengan aroma has yang biasa menyertai. 6 bulan tanpa Sexs jaemin pikir untuk pria seperti saga sangat tidak mungkin.
Ide jahil muncul di otaknya, sama seperti beberapa tahun yang lalu.
...Setelah selesai memandikan Xowy dan Xyan jaemin membantu Saga menjaga mereka selagi saga mandi.
Selesai mandi Saga yang sudah segar menggendong Xyan dan hendak keluar kamar.
"Ayo jae, kau mau mati kelaparan ini jam makan malam. Aku juga harus menyuapi mereka." Jaemin mengangguk kemudian menggendong Xowy.
Mereka mendudukan Xyan dan Xowy ke Twins baby chair dan Saga Membuatkan susu serta menyuduh bubur untuk mereka.
Asisten rumah tangga sudah menyiapkan makan malam. Tugas Asisten rumah tangga, melakukan yang ia lakukan. Memasak, merapikan kasur, bersih bersih di dalam rumah. Sementara tukang kebun melakukan hal diluar rumah.
"Aaa." Jaemin dan Saga berkata seperti itu bersama dan saling memandang.
"Nyam." Mereka lapar buktinya satu suapan langsung di habiskan begitu saja tanpa drama.
Selesai makan saga memberikan botol yang berisi susu pada masing masing lalu mengisi perutnya sendiri. Bersama Jaemin.
Setelah selesei urusan perut dan si kembar mulai mengantuk Saga menaruh mereka ke dalam ayunan bayi yang bergerak otomatis tanpa harus digerakkan.
Sembari ia mengecek beberapa email didalam ponselnya yang masuk tanpa kenal waktu dari perusahaannya.
Sementara Jaemin sibuk bermain ponsel di ranjangnya. Saga berniat sedikit mengurangi pekerjaannya besok jadi dia membawa beberapa berkas ke rumah. Memilih duduk di sofa kamarnya dan membaca file file tersebut dengan telaten.
Dijam seperti ini ia akan mengingat Binar sebab, pukul 08.00 binar akan terbaring diranjangnya selesai makan. Atau apapun, intinya dia sudah ada disini.
Saga menghela nafas kasar, memikirkan itu membuat adiknya mengeras. Ia tidak mau perhatian pada si kembar terbagi untuk hal seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ibu sambung // Author Irs // Bersambung
Fanfic"Saga menurut mama, kamu harus cari pengganti Binar nak. Kasihan Xowie dan Xyan." Ujar mamaku. Ya memang benar, sangat sulit untuk menjaga bayi bayi sendirian. Tapi aku tidak akan sanggup jika harus mencari pengganti Binar. Binar tidak akan terganti...