005 Warning 21+

112 12 0
                                    

"Ah ah faster."
"Bangs*t"

.....
Suga memaki saat Jaemin mengajaknya menonton film bersama. Dengan mata mengantuk ia diseret ke sofa ruang tamu.

Meninggalkan 2 buntalan yang tadi ia peluk ditengah tengah mereka. Saga yang pasrah di tarik sepupunya dengan memakai Piayama hitam dengan motif garis garis mengikuti langkah kemana ia akan dibawa.

"Jae ini jam 09.00" tegur Saga yang hendak menutup mata sambil duduk di sofa melirik jaemin sekilas. Sementara Jaemin menyambungkan koneksi televisi pada handphonenya.

Aktifitas seharian penuh membuat saga benar benar harus istirahat. Matanya benar benar lelah dan tidak sanggup untuk terbuka. Ia harus cukup tidur untuk menghadapi esok hari.

Tak mau membuat wajah tampannya menjadi buruk karena begadang. Namun kali ini Saga hanya bisa pasrah dan menurut pada sepupu menyebalkan yang kini menguasai rumahnya.

"Cuman sebentar aku janji." Jaemin menyeringai kemudian memutar film. Awal yang bagus adalah pembicaraan dan berupa pemandangan. Menit ke7 sukses membuat saga membelalakkan mata.

Adegan Romansa yang membuat orang tertarik melihatnya. Saga yang lama tidak menontonpun tidak bisa tidak tertarik dengan apa yang ia lihat. Melihatnya saja membuat saga. Bengong.

"Emh" desahan gadis yang terpampang di sana yang sedang dicumbu sang pria. Sukses membuat Saga meneguk selivanya kasar.

Panas menjalar ke seluruh tubuhnya.
Tah hentinya saga berusaha untuk berdiri namun di cegah oleh Jaemin yang memang sepertinya datang untuk menyiksa dirinya.

"Shh" saga mulai tak nyaman dan Jaemin berhasil membuat saga menegang. Ia berusaha menyingkirkan tangan kekar Jaemin yang merangkul bahunya tak sopam.

"Ck." Decak saga yang hendak pergi namun lagi lagi ditarik Jaemin. Membuat saga merengut kesal.

Tenaganya cukup habis untuk melawan Jaemin yang masih segar bugar. Tentu saja Jaemin masih segar sebab seharian dia hanya bermain dan berjalan jalan.

Tidak ada aktifitas syuting atau photoshoot ia bebas kemanapun yang ia mau tidak seperti Saga yang terperangkap di dalam kantor dengan bertumpuk tumpuk pekerjaan.

Jangan lupakan tentang mengurus Xowy dan Xyan yang terkadang rewel juga menangis tak mau ditinggal. Atau disaat mereka demam, akh itu sedikit banyak menguras tenaga dan jiwanya.

Jaemin menatap adik saga yang tadinya hanya gundukan kecil kini berkali lipat membesar.

Jaemin meringis untung saja Saga memakai Boxer bukan celana kentat jika tidak pasti itu tidak nyaman sekali.

Saga berusaha menutup mata dan menulikan telinga ketika erangan erangan Erotis menusuk pendengaranya.

Itu mengingatkannya pada erangan Binar dibawahnya yang meminta lebih cepat. Atau memohon agar menyudahi aksinya.

Mendesahkan nama, bahkan dengan sengaja memancing nafsunya agar naik.

Membuat pen*snya menegang sempurna.

Adegan di televisi merupakan Film biru yang benar benar erotis. Membuat siapa saja yang masih normal menginginkan hal yang sama.

"Kau terlalu sibuk dengan bayi bayimu sampai melupakan hal yang paling kau sukai Hyung." Tergurnya Saga menghempaskan tangannya kemudian masuk kedalam kamar. Untuk menuntasakan urusannya.

"Fuck jae" Saga memasuki kamar mandi. Sementara Jaemin terkekeh kemenangan.

Salah satu tujuannya kemari adalah disuruh sang bibi kebetulan Jaemin ingin jalan jalan juga. Untuk melakukan segala cara agar Saga Menikah lagi. Bibinya kasihan Pada Saga yang mengurus anaknya sendirian.

Lagi pula terkadang, saga akan melamun dan menangis saat tidak ada satupun orang yang bersama dengannya.

Itu membuat jiwa tidak rela keibuannya meningkat. Jaemin mengikuti Saga dan ikut masuk kedalam kamar mandi.

Jaemin mendorong Saga ke tembok dan membantunya menurunkan celananya. Dan mengocok kejantanan Saga pelan.

"Kau harus cepat mencari ibu sambung untuk keponakanku. Dan jangan biarkan milikmu berkarat. Jika Hyung tidak bisa memilih aku yang akan mencarikan untukmu." Jaemin mempercepat kocokannya disetiap kata yang terlontar kocokannya semakin kasar.

"Shh lebih cepat!" Titah Saga sambil melihat keatas dan mengambil alih miliknya sendiri saat akan cum.

Cairan putih menyembur kelantai, dan saga berjalan ke Shower. Setelah menaikkan celananya.

"Pergilah, akan kufikirkan nanti." Jaemin keluar dengan wajah bersmirik tak lupa sebelum itu mencuci tangan sebab precum yang mengenai telapak tangannya.

'Gampang kalau mau buat Saga hyung, menikah lagi. Cukup dengan paksaan.'

...

Saga benar benar kurang tidur tadi malam, apalagi ia bangun 3 kali sebab pen*snya menegang minta dimanja.

Duda dua anak itu dengan mata lelahnya membaca Laporan keuangan dan berkas lain dikantornya. Sementara Xowy dan Xyan bermain anteng di karpet bulu yang diberi pembatas di ruangannya.

"Da!." Pekik Xyan dari kejauhan, ia memanjat pagar bayi dan tersenyum manis ke daddynya. Saga menoleh dan tersenyum juga. Melambaikan tangan dan menyuruhnya main lagi.

Pukul 01.00 siang, Jaemin sengaja mengunjungi saga dikantornya. Resepsionis bertanya siapa dia pun menjawab.

"Aku Kim Jaemin, sepupu Saga dari Korea selatan. Aku ingin menemuinya." Jaemin memberikan tanda pengenal berupa pasport dan juga Kartu identitasnya.

Kemudian Resepsionis menelpon bos mereka.

"Halo pak, ada pemuda yang ingin bertemu anda namanya Kim Jaemin dari korea selatan." Ujarnya. Entah apa yang dikatakan Saga tapi resepsionis mengijinkan Saga masuk.

"Silahkan, Ruang CEO ada dilantai 3" Jaemin mengangguk kemudian berjalan sembari menikmati suasana kantor Saga yang lumayan ramai.

Jaemin menyapa juga menerima sapaan, agk terlalu sok akrab. Tapi biarlah toh dia bebas disini.

Pandangannya berhenti pada sosok manis berambut coklat yang ditata bergelombang dengan gradasi biru dibawahnya.

Ia tersenyum di meja kerjanya, Jaemin mendekati gadis itu. Dan sementara yang ditatap masih terlalu fokus padanya.

"Pemisi." Sapanya membuat Chandie gadis itu kaget bukan main.

"Ah, maaf aku tidak menyadari kehadiranmu." Ujar Chandie kaku ia menatap Jaemin dari atas kebawah.

Hanya pakaian santai, dengan kaus dengan kerah lebar berwarna putih dan celana jeans. Bibir pemuda ini begitu sexy dengan mata sipit juga senyumnya yang menawan.

"Ada yang bisa saya bantu?." Dari pakaiannya jelas pemuda ini adalah keluarga Saga batin Chandie. Karena memakai baju santai dikantor Saga itu adalah larangan. Dan jelas wajahnya bukan dari indonesia.

"Tidak ada, apa aku boleh tau namamu. Aku Jaemin Kim Jaemin, sepupu Saga Abimanyu dari Korea selatan." Chandie terkagum dengan bahasa Jaemin yang benar benar fasih dalam bahasa indonesia.

"A.aku Chandie Abhyaksa. Panggil saja Chandie Pak Jaemin."

"Jangan panggil aku Pak, panggil saja Jaemin Oppa. Aku belum tua, boleh aku meminta nomer ponselmu." Jaemin menyodorkan ponselnya pada Chandie, dan Chandie mengangguk.

"Maaf Jaemin Op.pa ini bahasa korea." Chandie yang hanya mengerti bahasa Rusia inggris, dan indonesia tidak mengerti abajad korea menatap Jaemin polos.

"Oh iya, sebutkan saja."

"08×× ×××× ××××"

"Oke, terima kasih Chandie ah. Nanti malam aku hubungi ya." Chandie terkejut kemudian mengangguk.

'Ganteng banget.'-Chandie

Ibu sambung // Author Irs // BersambungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang