009 Jaemin cafee

40 12 6
                                    

"Gimana jae, kamu dah ada cewek yang pas buat saga?." Aku menyeruput kopi yang hangat. Cocok sekali dimalam yang dingin ini, disebuah Cafe  keren menurutku yang berbeda dari yang lain.

Mungkin sebab pemilik cafe ini seseorang berzodiac pisces jadi baru masuk saja. Aku sudah disambut dengan simbol 2 ikan. Dan pemandangan indah yang lain.

Berkesan sederhana, juga cantik. "Ada Tan. Kandidatnya 3, satu bernama Chandie dia gadis lugu menurutku sederhana dan apa adanya cantik, Aara dia gadis Sexy keturunan jerman teman lamaku seorang model, Carrisa gadis cerewet tapi manis."

Aku berkata apa adanya, membuat ibu sepupuku ini mengangguk angguk. Aku mengeluarkan ponselku lalu memberikannya padanya.

"Ini Chandie, satu kantor dengan Saga anak magang yang baru dikontrak 3 minggu yang lalu. Ini Aara model aku tidak tau tante pernah liat dia atau tidak. Dan ini Carrisa bagian pengurus permodelan di perusahaan anak tante." Ya aku tidak punya banyak waktu untuk menyeleksi...

"Tante gak suka sama Aara ini, terlalu sexy tante yakin Saga gak mau cewek modelan begini. Dan Carrisa. Tante dulu pernah dikata gembel olehnya karena tante menemuinya di kantor waktu cuman pakai pakaian yang terkesan biasa." Balas Tante Candrasari aku mengangguk angguk.

"Tante minggu depan aku harus kembali ke korea. Aku akan mencoba mencarikan yang cocok untuk Saga Hyung." Tante Can mengangguk paham.

"Tante suka sama Si Chandie ini, bagaimana latar belakangnya apa kamu sudah cari tau?." Tante bertanya dan aku menyeringai kecil.

"Sudah tante, Chandie hanya orang biasa. Tidak dari kelas manapun, Chandie mempunyai adik laki laki bernama Calisto, berkuliah di Fakultas tehnologi Informasi TI malang semester pertama. Nilainya bagus bagus. Kedua orang tuanya di kampung, bekerja sebagai petani dibawah naungan Saga hyung." Aku tersenyum bangga atas pekerjaanku sendiri.

"Anak itu kasihan sekali, baru memiliki hati lagi setelah kedatangan Binar sudah sakit hati lagi. Jae dekatkan Saga dengan Chandie, apapun nanti hasilnya yang penting kita sudah berusaha agar saga tidak terus menderita." Aku mengangguk paham sekali atas apa yang tante Chan katakan.

Kami berdua menikmati makan malam disebuah Caffe lucu ini, ah aku ingin berlama lama. Apalagi etika pengunjungnya yang tidak berisik. Walau cukup ramai pengunjung.

Aku akan melaporkan ini pada paman Alyosha, agar rencana kita berjalan lancar. Toh jika Chandie berani menyakiti Saga maka dia tidak akan bisa lagi bekerja di SagMa dan akan mendapat pendisiplinan dari Paman Alyos.

Cukup sudah keluarga Saga Hyung kacau balau karena penghianatan seorang gadis. Entah kenapa percintaan Saga Hyung tidak pernah berakhir mulus.

...

Minggu, 31, 3, 2024.

Sebab beberapa kejadian tak diduga pesta yang harus dilaksanakan tanggal 23 Mei 2024 bersama para sahabatnya ditunda sampai tanggal 31. Itu bagus, jadi Jaemin bisa mengundang Chandie kepesta mereka.

Jaemin sudah meminta ijin pada Saga agar dia mengundang Chandie bersama mereka. Dan Saga mengijinkan. Toh ini pesta biasa. Mengundang tidak ada salahnya.

Mereka berpakaian lengkap dan Rapi, untuk mengunjungi sebuah tempat yang sudah mereka sewa untuk mengadakan pesta.

Gedung yang biasa disewa untuk mengadakan pesta. Juga Pesta Miras dimalam hari. Sebuah Bar berkedok gedung penyewaan.

Nanti keluarganya juga ada disana, bersama beberapa tamu undangan hanya pesta Privat yang digunakan untuk orang orang terdekat.

Juga teman teman Mamanya yang berasal dari kelas sosialita dan anak anaknya jika mereka bawa.

Jaemin menjemput Chandie di kosnya. Ia membawa kotak berisi gaun pesta berwarna Biru dengan Higless Biru tinggi bermutiara.

Semua yang indah kedalam sebuah paper bag miliknya.

Tok tok tok

Jaemin mengetuk pintu Kost Chandie setelah melewati beberapa pemuda 20an dan mungkin bahkan masih sekolah yang duduk duduk didepan kos.

Menatap entah penasaran dan was was padanya. Mungkin karena dia bule?.. bule dengan garis keturunan Rusia dan korea. Membuatnya terlihat menonjol karena tingginya yang mencapai 18

"Chandie ah," panggil Jaemin. Tak lama Chandie keluar dengan tatapan kaget

"Jae Oppa, ini belum waktunya untuk berangkat ini masih pukul 03.00 sore." Chandie heran pestanya masih nanti jam 07.00 malam.

"Ayo ke salon, aku harus membuatmu semakin cantik untuk datang kepesta. Nanti kau akan bertemu dengan Saudara dan saudari saga serta orang orang yang lain yang lebih tua. Juga yang sepantaran dengan kita, aku tidak mau kamu dikucilkan disana." Mendengar itu membuat Chandie menundukkan kepala.

"Jangan takut ini cuman pesta, jadilah Chandie yang ceria seperti biasa Okey." Jaemin mengusak kepala Chandie acak, gadis hendak 20 tahun ini cemberut memajukan bibirnya.

"Baiklah." Lalu kemudian mempersilahkan jaemin untuk masuk dan menunggunya berganti pakaian.

Jaemin dengan memuji pada pemadangan Foto juga boneka boneka di kamar Chandie. Walau termasuk sempit, namun ada banyak barang yang muat karena disusun dengan rapi.

Setelah Chandie mengganti pakaian di kamar mandi ia menuju meja rias nya.

"Gak usah make up, nanti make up disana aja." Chandie menggeleng protes. Ayolah dia terlihat sangat sangat jelek saat tidak bermake up.

"Tidak mau, nanti aku keliatan tambah jelek." Chandie hendak mengoles bedaknya pada wajah dan langsung dihalangi Jaemin.

"Gak usah Chan, nurut aja sama Oppa. Kamu tu cantik walau gak make up pan." Kata itu sukses membuat Chandie malu. Detik kemudian Chandie pasrah tangannya digandeng Jaemin keluar.

"Tunggu aku ngambil ponsel sama kunci kos." Chandie bergegas menuju meja belajarnya lalu mengambil 2 benda tersebut.

Sementara saga masih mengawasi Manager personalia yang belum selesai masalah penggajihan Uang Cas.

Ia tidak tau kenapa Saga tiba tiba muncul di ruangannya membuat dirinya mati kutu.

"Hitung yang benar, dan mereka yang mendapat bonus. Gaji tak akan sama. Jika aku mendapat demo kau yang ku pecat." Kata itu sontak saja membuat prua berusia 46 tahunan itu mengangguk.

Walau baru 5 tahun bekerja, di SagMa ia cukup mengerti sifat nya yang keras.

Tak lama seseorang bagian keuangan, membawa 2 koper berwarna biru masuk kedalam ruangan. Ia terkejut akan kehadiran pemilik Perusahaan SagMa.

Koper itu berisi lembaran Uang bergepok gepok uang yang sudah diambil dari  brangkas dan Juga bank terkait.

Minimal sekitar 200jt untuk 100 orang karyawannya. Tapi karena jumlah karyawan yang terhitung didalam kantor ada 200 maka ia minimal menggaji 400jt dalam satu bulan dengan siklus kerja 5 hari. Sebab Saga mengutamakan kesehatan ia tidak mau tenaga bawahannya terkuras habis tanpa libur.

Dalam 1 tahun saga bisa menggaji minimum 4,8 M pertahun. Belum lagi pajak pemerintah. Pajak Npwp dan lain sebagainya.

Koper itu dibuka dan mereka lekas bekerja bersama sama membagi bagian yang belum selesai dibagikan. Saga pun yang memiliki banyak sekali tugas untuk awal bulan tapi ia sedang tidak ingin mengerjakannya memilih membantu mereka.

Ibu sambung // Author Irs // BersambungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang