2

1.1K 164 11
                                    

Happy Reading ^^
.

.

.

.

"KYAAAA!'

"Tampan sekali!"

"Sasuke-kun sangat luar biasa!"

"Sudahlah. Jangan membuat siswa baru kita risih!" Kakashi menggeleng memperhatikan murid perempuan di kelas 11-3 yang sangat antusias.

Kakashi kemudian menoleh melihat Sasuke hanya memejamkan mata tak peduli. "Apa hanya segitu perkenalanmu?" Tanyanya heran.

"Iya" jawab Sasuke acuh.

Kakashi menghelah nafas panjang dan menunjuk bangku di pojok kelas. "NARUTO ANGKAT TANGANMU!"

Tidak ada reaksi. Lelaki berambut kuning yang dimaksud sepertinya sedang tertidur sangat pulas dengan posisi kepala terlungkup.

Tepukan dari siswa menyadarkannya. Naruto tersentak sambil mengusap air liur menatap sekeliling. "PESAN RAMEN LIMA PORSI!"

"HAHAHAHA.." Tawa pun langsung menggelegar.

Naruto yang tersadar dari mimpi indahnya itu. Bukannya malu, dia malah ikut tertawa sambil menggaruk kepala.

"Baiklah, Uchiha-san. Sepertinya kau sudah tau teman sebangkumu. Silahkan duduk di sampingnya." Ujar Kakashi seperti terbiasa dengan kelakuan Naruto.

Sasuke tak bersuara hanya menatap datar Naruto. Lelaki berparas rupawan itu pun melangkah menuju ke arah pemuda yang menurutnya sangat konyol dan aneh.

Tatapan dengan ekspresi berbeda dilayangkan seisi kelas untuknya. Tapi lagi dan lagi Sasuke memilih acuh. Dia terus melangkah dengan pandangannya lurus ke depan.

Saat sudah duduk di kursi, uluran tangan mengarah padanya.

"Uzumaki Naruto. Aku cucu pemilik sekolah ini. Jadi tolong segan sedikit padaku yah."

Sasuke menatap uluran tangan itu tak minat. Dia meletakkan tas dan bersandar di kursi, memperhatikan Kakashi yang mengabsen satu persatu muridnya.

Naruto yang merasa jabatan tangannya tak terbalas, mengerang kesal. Naruto menurunkan tangan dan memilih menaikkan kedua kaki di atas meja.

Lirikan Sekilas dari Sasuke membuat Naruto menyenggir. "Kenapa? Aku bebas melakukan apapun di sini."

Satu hal yang bisa ditangkap Sasuke dari orang di sebelahnya.

Bodoh!

.

.

.

.

Ding Dong.

"Sayang sekali waktu mengajarku sudah habis. Jangan bersedih, masih ada minggu depan."

Ucapan Kakashi malah bertebalikan dengan ekspresi ceria para siswa. Kakashi mengambil buku di atas meja dan berlalu keluar kelas begitu saja.

Anak-anak pun menyusul keluar berhamburan mengisi perut mereka di kantin.

"Akhirnya radio rusak itu berhenti juga. Haha." Naruto merengangkan kedua tangannya tersenyum lega.

Dia segera berdiri dari kursinya menatap Sasuke dengan pandangan remeh. "Aku tak akan mengajakmu ke kantin. Karna aku akan makan di luar sekolah. Ramen di sini tidak enak."

Sasuke tak menanggapi, hanya menutup bukunya dan memasukkan asal ke dalam laci.

"-Lagipula aku sangat malas berteman dengan orang pendiam sepertimu... Ah atau mungkin saja kau bisu?" Tanya Naruto penasaran.  Dia belum pernah mendengar Sasuke berbicara sedari tadi. Apalagi waktu perkenalan, Naruto malah asik tertidur.

Stuck With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang