8

831 140 8
                                    

Happy Reading ^^
.

.

.

.

Buagh!

Brakkkkkkk

Prang.

Tendangan, pukulan dan sikuan mendarat lancar ke sepuluh lelaki yang memborongi Sasuke saat ini.

Sasuke mundur sambil mengibaskan tangannya yang keram gegara terus meninju tanpa henti.

Seseorang berlari membawa batu bata dari belakang, Sasuke segera menghindar kemudian mendaratkan tendangan yang cukup keras hingga orang itu terlempar.

Sasuke menyikut seseorang di sampingnya, lalu menarik orang itu untuk dibenturkan ke beberapa teman di sebelahnya. Dia terus melakukan perlawanan hingga sepuluh lelaki tumbang sambil mengadu ria.

Sasuke bernafas cepat seperti habis berolahraga. Bedanya, seluruh tenaga dalam dikerahkan di sini, matanya berkeliaran waspada, takut-takut ada yang langsung menyerangnya lagi.

"Ugh.." Sasuke meringis sambil memegang kepalanya, merasa pening akibat terhantam batu saat dia lengah. Sasuke yakin, dahinya pasti sudah keluar banyak darah lantaran tercium bau amis.

Bayangkan saja, sepuluh lawan satu. Apalagi masing-masing dari mereka menggunakan benda untuk mengalahkannya. Bagaimana Sasuke tidak kewalahan?

Sreek.

Satu pemuda di sampingnya beranjak, namun dengan cepat Sasuke menginjak perut orang itu hingga kembali jatuh tak berdaya.

Saat yang lain ikut berdiri, Sasuke semakin menekan perut pemuda yang diinjaknya.

"ARGGGGGGGHHHHH.."

"Jangan mendekat atau temanmu akan mati!"

Sial, sebenarnya Sasuke sangat tidak suka mengancam. Tapi kali ini dia harus melakukannya jika tak ingin terluka lebih parah.

Setelah pulang dari acara jalan-jalan, Sasuke yang niatnya ingin ke mini market untuk membeli rokok, langsung diurungkan begitu rombongan motor besar mengikutinya.

Mau tak mau Sasuke memutar arah ke gang sempit yang jauh dari kerumunan dan ternyata benar saja. Dia langsung diborongi habis-habisan tanpa tau penyebabnya.

"ARRRGGGHH.. TOLONG HENTIKAAAAANNN"

Sasuke kembali menekan perut lelaki di bawah dengan sepatu mahalnya. Membuat orang di sana mengangkat tangan tanda menyerah dan menyeru Sasuke untuk berhenti.

"Kenapa menyerangku?" Tanya Sasuke penuh penekanan. "Siapa yang menyuruh kalian?"

"To-tolonggggg aku tak bisa bernafassss!"

Tekanan kaki Sasuke semakin kuat saat tak mendengar jawaban apapun dari mereka. "Kau akan mati malam ini juga!"

"TIDAAAAAKKKKKK"

"Pa-pain"

Sasuke menoleh mendengar salah seorang mulai mengeluarkan suara. Keningnya mengerut. "Siapa pain?"

"Ketua Akatsuki. Orang terkuat di KHS kelas 12."

Pain? Akatsuki? Sasuke mendengus remeh. "Mana Pain? Kenapa bukan dia yang melawanku langsung?"

Ke sembilan orang tersebut menelan ludah menatap Sasuke takut. Mereka sadar bahwa aura Sasuke sangat mengerikan sekarang.

Meskipun usia mereka jauh lebih tua dari Sasuke. Tetap saja, Sasuke lebih mendominasi. Dengan badan atletis dan urat yang menonjol ketika dia mengencangkan tangannya. Sasuke seperti seekor harimau diantara para kucing.

Stuck With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang