chap 4

9 1 0
                                    

Sang host yang biasa mendampingi saat siaran langsung televisi sangat khawatir dengan keadaan mereka. Mereka semua tidak bisa di hubungi, karena sang host tidak tahu bahwa mereka di tugaskan untuk pemotretan diri di tempat yang berbahaya dan jejaknya dihilangkan di internet.

*Sudah larut malam, mereka tak kunjung ada kabar*

Host langsung menelepon pihak manajer dari perusahaan itu, sang host menelepon pihak manajer berkali-kali sampai sang manajer mengangkat teleponnya. Tetapi sang manajer tidak mengangkat teleponnya walau sudah di telepon sebanyak 20 kali.

Keesokan harinya, sang host mencoba menghubungi mereka semua. Tetapi masih tidak bisa di hubungi dan tidak ada kabar sama sekali. Sang host mulai panik dan mendatangi sang manajer dari perusahaan barang bermerek itu.

"Mana mereka semua?!" bertanyalah sang host dengan kesal.

"Mereka? Siapa?" sang manajer membalas itu dengan santai, tanpa rasa bersalah di wajah nya.

"Member gen 2 Hinatazaka46 tolol! Lo kemanain mereka?!" ucap sang host sambil memukul meja.

"Oh iyaa... aman lah, mereka aman. Santai aja jangan marah gitu dong entar saya kena serangan jantung, haha..." balas sang manajer dengan penuh kesarkasan.

*Sang host langsung menampar sang manajer*

Karena tidak terima ditampar, sang manajer langsung memanggil sekuriti dan pada saat itu juga sang host di tangkap dan di usir dari kantor.

Tidak selesai sampai disitu saja, sang host menelepon polisi untuk menginterogasi sang pemilik perusahaan dan sang manajer dari perusahaan tersebut.

**Sedangkan keadaan mereka semua**

"Kayaknya gak bisa lagi kita dapet bantuan, ni daerah aja udah bahaya banget, gak ada yang datengin. Mana aku sekarang haus sama laper banget" ucap Nao dengan kepasrahan penuh.

"Selalu berpikiran positif aja sayang." ucap Miku sambil mengpuk-puk pundak Nao.

"Positif gimana? Polisi mana berani kesini buat selamatin kita! Yang aku harapin cuman semua yang kerja di perusahaan Yukiko di hukum mati. Aku cuma berharap mereka semua mati atau bangkrut."  ujar Nao.

*Miku menghela nafas*

"Sayang, maksud aku berpikiran positif, bukan berharap bantuan dari orang. Aku tau sayang, aku tau! Kalo kita bakal mati disini! Tapi apa salahnya berpikiran positif ?" ucap Miku seraya menangis.

*Nao memeluk Miku seraya membelai rambut Miku*

"Sayang, aku gak bisa berpikiran positif untuk sekarang ini." Naopun juga mengeluarkan air mata.

Benjiro mendengar percakapan mereka berdua, berinisiatif menawarkan mereka untuk makan bersama.

Nao sangat bahagia dan menerima tawaran itu dengan senang hati. Menu makanan yang disiapkan oleh Benjiro adalah ikan salmon. Makanan itu sangat lezat.

Nao bingung mengapa makanan berukuran besar yang dibuat Benjiro bisa lezat.

"Hah? Ini kenapa bisa enak banget?"

Miku juga bertanya Benjiro dapat dari mana salmon yang berukuran besar ini. Benjiro memberitahu kalau dia membeli salmon awalnya untuk sebuah eksperimen di labnya.

Tetapi tidak jadi karena salmon itu untuk Benjiro bertahan hidup di hutan ber-radiasi yang dia akan teliti.

Pada saat makan tiba-tiba Benjiro memberitahu bahwa hutan ini sempat dijadikan tempat penjualan manusia, bunuh diri, tempat para penyihir mengutuk banyak orang.

Yang mereka anggap desa,ternyata bukan. Itu adalah hutan terlarang yang tidak seharusnya di kunjungi oleh orang biasa.

"Kenapa kalian bisa masuk tanpa izin pemerintah?" tanya Benjiro sambil mengunyah dan menelan makanannya.

MutationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang