Chapter 9: The Call

5.1K 343 23
                                    

Don't Like Don't Read

.

.

.

Penulisan EYD yang Kurang Tepat dan Typo Bertebaran ⚠️

.

.

.

-Happy Reading-

🎀🎀🎀🎀

07.02 AM

Hari ini cuaca sedang mendung, langit abu-abu tengah menahan sang matahari untuk menampakkan dirinya. Rintik hujan yang tak terhingga telah jatuh membasahi bumi di temani hawa dingin yang bisa menusuk kulit membuat semua orang lebih memilih untuk bergelut dengan selimut hangat dan ranjang yang menemaninya.

Hal ini sama seperti Camelia dan Raka yang memeluk tubuh mungil yang masih terlelap tidur dengan dua tangan mungil tersebut terkepal lemah di sisi kanan dan kiri kepalanya. Kedua pasangan itu menatap putri kecil mereka dengan tatapan yang memancarkan cahaya euphoria, bagaimana tidak? Raut wajah tertidur Nada begitu manis dan menggemaskan.

Sesekali tubuh mungil itu tersentak ketika mendengar suara petir di luar sana karena gerimis hujan sudah berubah menjadi hujan yang begitu lebat.

Elusan di puncak kepala Nada dan tepukan lembut di dada si kecil kembali membuat Nada merasa tenang dan nyaman.

"Eungh.." lenguhan lirih di lanjutkan lidah yang bergerak mengecap membuat Camelia segera memasukkan nipple pacifier yang telah di siapkan oleh wanita itu. Kini mulut kecil Nada bergerak menghisap nipple pacifier walaupun masih berada di alam bawah sadar.

"Pipi ini sangat tirus, orang itu pasti tidak bisa merawat baby Nada dengan baik" ucap Raka seraya mengelus pelan pipi Nada dengan lembut.

"Setelah ini kehidupan baby Nada akan menjadi lebih baik" balas Camelia kemudian mengecup pipi si kecil dan hal itu juga di lakukan Raka pada sisi yang berbeda.

Deru napas hangat kedua pasangan tersebut menerpa wajah Nada membuat mata si kecil terbuka dengan pelan. Mata bulat itu nampak sayu karena baru bangun tidur dan sedang berusaha mengumpulkan nyawanya.

Camelia dan Raka tersadar bahwa putri mereka telah bangun dari tidurnya. Wanita Gunandhya itu nampak excited ketika iris mata Nada nampak bergerak kesana kemari, ia mengerti bahwa putrinya merasa asing dengan kamar mereka.

"Baby Nada.." panggil Camelia dengan lembut di iringi kecupan hangat di kening Nada berusaha menarik atensi si kecil namun sayang mata bulat menggemaskan itu masih bergerak kesana kemari.

Tiba-tiba saja Nada memiringkan badannya  ke arah Camelia seraya melepaskan pacifiernya dan memberikannya pada Raka, pria itu pun tertawa kecil melihat bagaimana tingkah Nada sekarang. Kedua tangan pendek itu mengalung di leher sang ibu dan menyembunyikan wajahnya di dada Camelia .

"Buu...bu....." Hari Camelia rasanya menghangat ketika mendengar panggilan lirih Nada padanya.

"Kenapa sayang?" Balas Camelia sambil mengusap rambut halus Nada membiarkan putri kecilnya itu mendusel wajahnya dengan manja di dadanya.

"Yah..Bu.." Raka ikut tersenyum melihat bagaimana raut bahagia sang istri saat ini. Pria itu memeluk Camelia dengan memberikan ruang agar Nada tidak terhimpit dengan pelukannya.

Nada & Luka (THE END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang