Kisah gadis kecil yang baru menginjak usia tiga tahun sudah merasakan pahitnya kehidupan. Tidak ada yang mau melukiskan warna selain hitam dalam hidupnya. Kehadirannya hanya di anggap ketidaksengajaan orang tuanya yang tak lagi menginginkan anak.
"K...
Penulisan EYD yang Kurang Tepat dan Typo Bertebaran ⚠️
.
.
.
-Happy Reading-
✨✨✨✨
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
H-1, Eid Mubarak
18.30 PM
"Ayah.. ! Ayo kita colat!" Nata yang baru selesai makan, lebih tepatnya menemani kedua orang tuanya berbuka kini begitu antusias menatap wajah Reynard.
Aluna tersenyum melihat bagaimana putranya kini memekik lucu ketika Reynard mengangkat tubuh mungil dari baby chair. "Kita ganti pakaian dulu, oke baby Nana!"
"Oke!"
✨✨✨✨
Krak!
"Astaga baby Dio!" Armando terkejut melihat bagaimana tubuh yang di kenakan si kecil mengalami sobek di bagian pergelangan tangan.
"Daddy! Hiks..hiks...baju balu Dio.. hiks.." karena terlalu asik melompat-lompat, Dio tidak sengaja tangannya mengait sesuatu hingga baju bagian tangannya sobek.
Armando hanya menggelengkan kepalanya dan menggendong si kecil yang kini terisak pelan, jari-jemari Armando lantas menyentuh puncak hidung si kecil sebagai hukumannya.
"Berarti kita tidak usah pergi ke Masjid"
"Hikss!! Ndak mauuuu... Dio mau ihat Nana, Ala, Lafka, cama Nada.."
"Kau mau bermain atau sholat baby Dio?" Celetuk Daniel yang mendengar suara lucu si bungsu.
"Hiks..hiks.. Dio mau meleka macuk culga cama Dio" jawab Dio dengan disisipi isak tangisnya.
"Ya Allah, baik sekali niat baby Dio"
✨✨✨✨
Di tempat yang berbeda, Rafka terlihat duduk tenang di pangkuan sang kakak sulung dengan matanya yang melihat keluar jendela mobil.
