PART 04 'Cemburu?'

161 15 1
                                    

'Jika sudah lelah istirahatlah, jangan di paksakan. Karena hati wanita itu lembut sehingga ia mudah menangis dan rapuh.'

         _Azlan Kautsarrazky Al Kanafi

Flas back on

Seorang wanita berteriak histeris saat anak perempuannya menjadi korban kebakaran hingga akhirnya ia melihat Azhar, Lily dan Aliza sedang berpelukan dengan keadaan tak bernyawa.

Ia mendekat mengecek denyut nadi ketiganya dan wanita itu tersenyum bahagia saat Aliza masih hidup.

"Rasakan pembalasan saya, bagaimana hancurnya saat melihat ketiganya meninggal." gumam Ima. Ya, Ima balik dari dalang semuanya.

Ima menukar Aliza dengan anak perempuannya yang tidak bernyawa.

>><<

Saat ke luar dari rumah sakit ia langsung menaiki taksi dengan keadaan yang lusuh dan kotor.

Terdengar demi teriakan apalagi Azlan yang masih 6 tahun menangis histeris.

Saat jenazah ketiganya ke luar dengan menggunakan kantong jenazah Azlan hanya melihat orang tuanya tidak dengan adiknya karena harus segera di bawa ke rumah untuk pemakaman.

Flas back Off

"Jadi begitu ceritanya Ya sukra dan Za coba jelaskan lagi mengapa kamu mengetahui bahwa kamu bukan anak kandung Tante Ima?"

"Mamih Ima awalnya selalu berbohong tapi, seiring waktu ia jujur dan selalu menjelaskan bagaimana Aka sekarang,"

"Maaf, ini anak kecil siapa?" tanya Alisya penasaran.

"Ini anak Iza, Kak." Alisya mengangguk tersenyum.

Ima sendiri sudah meninggal 3 tahun yang lalu dan Aliza menikah dengan anak Ima yang hampir seumuran dengan Azlan. Hingga di karuniai anak tapi, setelah pernikahan setahun Aftar suami Aliza meninggal.

"Setiap hari Aka yang akan anterin kamu ke rumah sakit,"

"Gimana Izel?" Aliza bingung dengan anaknya.

"Izel biar Alisya aja yang ngejaga, gak ada kerjaan juga. Apalagi Aka ini posesif,"

"Makasih Sya,"

Aliza dengan Alisya hanya berbeda 2 tahun dan lebih tua Aliza.

>><<

Ting! Tong!

Alisya dengan cepat membukan pintu tidak lupa memakai burqa karena tidak tahu tamunya laki-laki atau perempuan.

"Tante," Alisya menoleh ke arah Izel.

"Iya, apa Sayang?"

"Zel pengen pake itu!" tunjuk Izel ke arah burqa.

"Mau?" Izel mengangguk mantap.

Alisya dengan Izel bergandengan tangan untuk menuju pintu hingga menampakkan lelaki yang tampan seumuran dengan Azlan.

"Assalamu'alaikum!"

"Wa'alaikumsalam, nyari siapa Mas?"

"Alan ada?"

"Masih di Kantor, akan saya hubungi Aka dengan Mas siapa?"

"Rafif anaknya Abi Alaskar,"

"Silahkan masuk Mas!" Alisya mempersilahkan Rafif masuk ke dalam.

"Izel mau main sama Om Rafif?" tanya Alisya sontak Izel mengangguk.

Izel berlari menghampiri Rafif yang sudah duduk di sofa. "AYAHH!" teriaknya langsung memeluk Rafif.

CAHAYA UNTUK MALAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang