dua

525 35 0
                                    

hari ini san meluangkan waktunya untuk mendaftarkan wooyoung diuniversitas impiannya. semua berjalan dengan cepat karena kepala universitas merupakan kenalan san.

umur wooyoung saat ini menginjak angka 18 tahun dan ia baru saja lulus dati sekolah menengah atas. dengan cepat san langsung mendaftarkan wooyoung diuniversitas yang simanis inginkan.

sepulang dari universitas, san dan wooyoung langsung menuju keperusahaan. namun tidak lama, suara panggilan menggema didalam mobil.

"hallo, hongjoong hyung, ada apa?"

"san-ahh, jangan buru buru untuk datang, disini aman. kalian berdua bisa pergi jalan jalan atau bersantai hari ini"

"wah, benarkah? terimakasih hyung"

"tidak masalah. hyung akan menghubungimu jika ada sesuatu yang penting"

"baiklah. sekali lagi terimakasih, hyung"

"tidak masalah, san. bersenang senanglah"

san memang tengah terburu buru untuk keperusahaannya, ia pikir mungkin disana sedang banyak pekerjaan. namun hongjoong memang selalu bisa diandalkan.

"kenapa hyung?" tanya wooyoung yang dari tadi hanya mendengar suara san, tidak dengan orang yang menelponnya.

"wuyo mau kepantai?"

.

disinilah mereka sekarang, aneh memang kepantai siang bolong gini. tapi wooyoung suka, sudah lama san tidak mengajaknya kepantai seperti ini.

"hyung, wuyo laper" keluhnya saat menghampiri san yang tengah duduk dipinggir pantai namun pandangannya tidak lepas dari wooyoung.

"baiklah ayo makan!" seru san.

setelah selesai makan, keduanya kembali bermain air hingga sore hari. soal baju ganti, tenang saja karena san sudah membeli sepasang untuk mereka berdua diperjalanan kesini.

karena sangat menyenangkan, tidak terasa hari mulai gelap. wooyoung sepertinya sudah lelah karena asik bermain. didalan mobil ia pun tertidur.

.

"wuyo, ayo bersiap tidur" ajak san pada wooyoung yang masih menonton tv dengan piyama baby bluenya.

"iya hyung" simanis langsung beranjak setelah mematikan tv kemudiana langsung menghampiri san yang sudah berdiri disamping sofa. san meraih tangan wooyoung dan mengiringnya memasuki kamar.

"matanya kok jadi seger gini? padahal didalam mobil, wuyo tidurnya pules banget" san bertanya sambil mengelus surai wooyoung saat mereka sudah berbaring berhadapan diatas kasur dengan kepala wooyoung yang bertumpu dengan lengan san.

"itu karena hyung nyuruh wuyo mandi, makanya mata wuyo gabisa ditutup lagi" jawab wooyoung dengan nada kesal.

"haha, iya maafin hyung" sekarang tangan san beralih mengusap punggung wooyoung.

"hari ini hyung tidur dengan wuyo ya" rengeknya. san tertawa sebelum mengecup bibi plum wooyoung sekilas.

"iya wuyo, cepet bobo"

wooyoung tersenyum kemudian mengeratkan pelukannya pada san dan mulai menjelajahi alam mimpi.

.

saat membuka mata keesokan harinya, wooyoung masih didalam pelukan san, sedangkan orang yang memeluknya masih setia terlelap.

wooyoung melamun sebentar sambil beberapa kali menggesek hidungnya didada bidang san. wooyoung ingin beranjak karena ingin bersih bersih dan membuatkan sarapan untuk mereka berdua seperti biasa.

"huh?" wooyoung panik karena pelukan san sangat kuat hingga ia tidak mampu untuk duduk saja.

"tangan hyung berat banget ih" katanya mulai kesal. "gimana wuyo bisa masak kalau gini??" wooyoung terus mengomel sambil berusaha mengangkat lengan san lagi. namun hasilnya nihil.

pergerakan dan omelan wooyoung membuat san terusik dan membuka matanya.

"siapa yang wuyo omelin hm?" tanya san dengan suara orang khas bangun tidur. mulutnya tersenyum saat melihat wajah kusam wooyoung didadanya.

"eh, hyung lepasin wuyo yaaa. tangan hyung berat kaya batu"" rengeknya.

"jadi wuyo ngomel karena itu hm?" san malah mempererat pelukannya dan menghujani wajah wooyoung dengan kecupan. yang dicium hanya pasrah, melakukan apapun tidak akan berguna, jadi ia hanya menunggu san puas menciuminya.

pergerakan san berhenti, bukan karena ia puas, namun perut wooyoung sudah berbunyi meminta untuk diisi. san kembali tertawa saat melihat wajah wooyoung yang merona karena malu dengan suara perutnya sendiri.

.

seperti biasa, san akan mengajak wooyoung untuk ikut denganya keperusahaan jika simanis memiliki waktu luang. entah kenapa, dia hanya merasa nyaman kalau bekerja kalau disekitar wooyoung, ia menjadi lebih fokus dan bersemangat.

dan juga, wooyoung adalah orang yang penurut, dia tidak pernah membuat san repot atau marah saat berada disekitarnya. ia hanya duduk dan bersikap sopan seperti yang san pesan.

sesampainya diperusahaan, san memarkirkan mobilnya diparkiran khusus hingga membuat mobilnya terlihat mencolok saat orang melewatinya. mereka berdua pun masuk melewati pintu depan atau pintu karyawan biasa.

itu adakah kehendak wooyoung, ia ingin menyapa beberapa karyawan yang ia kenal dan mengenalnya. otomatis semua karyawan yang melihan kedatangan san langsung berdiri, membungkuk, dan memberi salam dengan hormat.

jangan lupakan wooyoung yang tersenyum lebar sambil dadah dadah kearah para karyawan membuat mereka tersenyum gemas dengan tingkah kesayangan bos mereka itu.

mereka akhirnya sampai keruangan san. ruangan yang dulu adalah tempat ayahnya, namun sang ayah dan ibu pergi meninggalkan san untuk selamanya diumur yang masih sangat muda.

sudahlah, san tidak ingin mengingat masa pahitnya. yang pasti ruangan itu bisa dibilang sangat luas, hingga kalau wooyoung bermain tidak akan mengnggu san. terdapat rak dan kulkas tempat makanan yang akan mengisi perut wooyoung.

.

sore tiba, wooyoung tengah bersiap untuk berangkat ke universitasnya dan menerima bimbingan dan informasi dari pihak universitas kepada semua mahasiswa baru.

karena pagi tadi san mendapat panggilan dari kepala universitas yang meminta izin untuk wooyoung agar bisa datang kesana sore ini.

"biar hyung saja yang mengantar wooyoung, san. kau tampak sangat kelelahan" bujuk hongjoong. bukan tanpa alasan, ia bisa melihat wajah atasnya begitu kusut seperti kain yang belum disetrika.

kalau tidak ada wooyoung yang selalu menyisir dan merapikan rambutnya. mungkin sekarang, rambut san sudah tidak berbentuk lagi.

"tidak apa hyung, aku masih bisa mengantar wuyo" tolak san. hongjoong hanya bisa menghela napasnya sebelum mengiyakan sibos.

tbc

my hero [woosan] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang