enam

330 26 0
                                    

san menyuruh hongjoong menyetir mobilnya untuk membawa mereka pulang kerumah, lalu karyawan yang san minta hongjoong perintahkan membawa mobil yang ia pakai agar kembali keperusahaan.

"hyung, hiks" tangisan wooyoung memang sedikit reda tetapi san masih tidak melepas pelukannya.

"gapapa, udah ada hyung" san menghapus air mata wooyoung dengan tangannya.

mereka berdua saling berhadapan dengan wooyoung berada di pangkuannya, hongjoong yang menyetir dibuat penasaran apa yang baru saja terjadi dengan keduanya, namun ia akan menanyakan hal tersebut nanti saja.

"hyung" panggil wooyoung pelan lagi.

"hm?"

"tangan hyung luka?" sadar wooyoung saat melihat tangan san yang sedang menghapus air matanya itu ternyata ada darahnya.

"bukan, wuyo. ini darah mereka, bukan punya hyung" jelas san. wooyoung pun mengambil tisu yang ada didalam mobil untuk melap tangan san, sebelun darah itu kering dan akan sulit dibersihkan.

setelah simanis selesai dengan kegiatannya, san kembali memeluk pinggang wooyoung yang sebelumnya sempat ia lepas. san menyandarkan kepalanya pada bahu wooyoung, akalnya hampir hilang saat melihat wooyoung dalam bahaya tadi.

.

kamar wooyoung

"mereka adalah orang orang yang mengejar wuyo tujuh tahun lalu hyung" jelas san.

"mereka itu? tau dari mana mereka kalau wooyoung ada diseoul dan bahkan mereka tau dimana universitasnya??" tanya hongjoong keheranan.

"maafin wuyo udah ngerepotin hyung" ucap wooyoung tiba tiba saat sedang membersihkan beberapa darah yang sempat kering di wajah dan lengan san.

"gapapa, wuyo. hyung gamungkin biarin mereka bahayain wuyo. hyung akan segera memberi mereka uang agar berhenti gangguin wuyo" san mengelus tangan wooyoung yang menempel dipipinya.

"aku senang melihat kalian senang. tapi jangan bermesraan didepanku juga!" hongjoong menutup mata dengan tangannya membuat san dan wooyoung terbahak dengan kelakuan pria dewasa didepan mereka itu.

.

"kau langsung pulang kan, san?"

"iya, hyung. kau kembalilah ke perusahaan, bawa saja mobilku. terimakasih sebelumnya"

"tidak masalah, san. baiklah, wooyoung, hyung pergi ya. jangan nangis lagi, oke?"

"baik hyung. hyung hati hati dijalan" hongjoong pun pergi setelah berpamitan dengan mereka berdua.

.

"sekarang hari sudah hampir gelap, sana mandi, hyung mau masak makan malam"

"tapi wuyo mau bantuin hyung" dengan puppy eyes andalannya.

"kali ini hyung tidak terjebak. mandi wuyo..." ucap san hakus dan berhasil membuat wooyoung pergi mandi.

setelah merasa segar dan sudah memakai baju tidur warna baby blue, ia segera menyusul san kedapur. wooyoung berjalan dengan perlahan agar tidak menimbulkan suara langkahnya, saat dekat dengan punggung san, ia pun memeluk tubuh yang masih saja jauh lebih besar darinya itu dari belakang. sedangkan wajahnya ia tenggelamkan dipunggung lebar san.

"wuyo mengejutkan hyung saja" san memegang tangan wooyoung yang melingkar di perutnya.

"hehe, maaf hyung. hyung udah selesai? wuyo lapar" rengeknya.

"sudah, wuyo duduk dulu" dengan semangat wooyoung berlari untuk mencapai meja makan dan duduk manis. selama wooyoung makan, san hanya fokus menatap simanis.

karena sekarang wooyoung memakai baju lengan pendek, san jadi dapat melihat luka dipergelangan tangannya dan itu sangat merah, terlihat jelas karena wooyoung memiliki kulit yang putih.

"wuyo?"

"apa hyung?" tanya wooyoung sambil menatap san.

"tangannya. mereka menyakitimu!" panik san.

"hyung, tenanglah. ini ga sakit sama sekali kok, hyung jangan khawatir" wooyoung mencoba menenangkan san yang tampak panik campur marah dengan menggenggam tangan san.

"hyung akan mengambil p3k, tunggu!"

setelah kembali dengan kotak p3k ditangannya, san dengan hati hati mengobati lengan san dengan bermodal video petunjuk dari handphonenya.

"hyung, wuyo punya teman baru. kami baru kenalan tadi dan bertukar nomor, orangnya baik" cerita wooyoung sambil melihat sab yang masih sibuk dengan lengannya.

"benarkah? wuyo berteman baik sama dia?" wooyoung mengangguk mengiyakan.

"maaf karena tadi hyung lambat jemput wuyo. kalau saja hyung tidak lama, mungkin wuyo ga kaya gini" san kembali merasa kesal dengan dirinya sendiri.

"gapapa hyung. tadi pas hyungnya yeosang jemput dia, mereka nawarin tumpangan sama wuyo. tapi wuyo tolak karena ga mau ngerepotin mereka karena wuyo baru kenal sama yeosang. jadi wuyo nunggu san hyung aja" jelas wooyoung panjang lebar pada san yang kembali mengemas kotak p3knya karena sudah selesai.

"jadi teman wuyo itu namanya yeosang?"

"hu'um, anaknya baiiik banget sama wuyo" kemudian jadilah wooyoung cerita kegiatan mereka diuniversitas dan teman barunya itu.

.

kamar wooyoung

"hyung, hari ini hyung bisa tidur nyenyak dikamar hyung sendiri. wuyo liat hyung kecapean"

"baiklah, hyung tidak mau mengganggu tidur wuyo karena hyung kecapean" san mengusap rambut wooyoung mencoba membuatnya tidur.

"hyung tidur aja, wuyo bisa tidur sendiri kok" san menggelengkan kepalanya menolak.

"hyung akan tetap disini sampai wuyo tidur" san memelankan suaranya supaya wooyoung cepat tidur.
.
.
.
tbc

my hero [woosan] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang