sebelas [end]

395 24 3
                                    

"dia dengan tidak sengaja menjerumuskan ayahmu dalam masalah saat ini-"

"CUKUP SAN KAU SUDAH MEMPERMALUKAN KAMI, AYAHKU BISA SAJA MEMENJARAKANMU!!" yewon juga terkejut mengetahui ayahnya ada disana, tapi karena itu ia jadi berani pada san.

"ck, aku bahkan mampu membeli perusahaan ayahmu" jawab san santai, semua orang tidak bisa berkutik saat itu, hingga pamannya datang kearah san untuk menenangkan sang keponakan.

"tenanglah san, paman-"

"berhenti berpura pura peduli padaku paman! aku tau kau hanya menginginkan uang saat ini, saat ayah meninggal, dimana kau? tidak pernah sama sekali menjengukku, tapi sekarang apa? kau selalu meminta uang padaku. aku tau kau mau menjodohkanku dengan perempuan ini karena kau akan diberi uang olehnya bukan!?" san pun menunjuk wajah tuan choi.

"Ak-aku minta maaf-" tuan choi terlihat ketakutan sekali, ia bahkan tidak berani untuk menelpon sekretarisnya. ia sudah susah payah memalsukan identitasnya, tidak lucu kalau ia sampai ketahuan, padahal ia tak pernah bertemu dengan san sebelumnya.

"san, polisi sudah dekat, kau bersiap saja" hongjoong mengusap pundak san, lalu san hanya mengangguk paham.

bagaimana dengan wooyoung dan yeosang? mereka berdua telah menyaksikan semuanya, tidak ada satu katapun terlepas dari pendengaran mereka berdua. reaksi mereka masih sama sama terkejut.

sebelum kejadian ini, san sudah membayar atau menyewa restaurant ini dan ia dapat melakukan apa saja yang diinginkan.

"tuan choi, aku sangat lega bisa menangkapmu. beberapa tahun ini memang berat bagiku" tidak lama setelah itu polisi datang, hanya menyerahkan dirilah yang dilakukan tuan choi.

"aku akan pergi mengurusnya, kau tenangkan dirimu saja" hongjoong berpamitan pada san dan ikut kekantor polisi untuk mengurus tuan choi. yewon menangis melihat ayahnya ditangkap, ia memutuskan untuk mengejar sang ayah.

san duduk dan menundukkan kepalanya dengan lengannya diatas meja, tak lama seseorang menepuk pundaknya.

"san, paman minta maaf atas semua perbuatan paman"

"pergilah! jangan sampai aku marah dan memasukkanmu kepenjara seperti orang itu!" san berdiri, membuat pamannya takut dan langsung keluar restaurant itu sambil agak berlari.

san kembali dengan posisi menunduk, tapi lagi lagi ada yang mengganggunya, dia memeluk san dari belakang dan suara itu sangat tidak asing ditelinganya.

"hyung..." wooyoung memeluk sa dari belakang dengan erat.

"wuyo!? kenapa bisa sampe sini?" san pun membenarkan posisi berpelukan mereka.

"maaf hyung sebenarnya yeosang sama wooyoung ngikutin hyung" yeosang membuka suaranya.

"wuyo ngikutin hyung sampai sini?" san memencet hidung wooyoung yang sudah memerah karena menangis.

"maafin hyung karna udah nyakiti hati wuyo, hyung hanya ingin menangkap orang yang sudah lama ingin hyung tangkap, tidak ada yang lain" san juga membenarkan rambut wooyoung yang agak berantakan.

"eh, kalian ga memakan makanan yang ini sama sekali hyung, ini masih baru, dan panas, sayang banget" yeosang melirik daging yang berada diatas meja san.

"kau mau?" yeosang mengangguk malu.

"makan lah, kalau kurang kau bisa memesannya lagi, hyung yang akan membayar semuanya. sebagai tanda terima kasih karena udah mau nemenin wuyo"

yeosang tidak memperdulikan lagi dua orang yang bermesraan didepannya, dia langsung duduk dan makan. san juga membungkus beberapa hidangan disana untuk yeosang bawa pulang dan memakannya bersama keluarganya. setelah itu san dan wooyoung pun mengantar yeosang kerumahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

my hero [woosan] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang