11. ayah jevan

1.9K 216 42
                                    






Pagi sebelum berangkat kuliah, Sadewa dibuat heran dengan sikap jevan yang terkesan diam. Tingkahnya memang gak ada yang aneh, tapi Sadewa tau jika jevan tengah sembunyikan sesuatu darinya

"Eca"

"Hmm, kenapa mas?"

Sadewa mendekat untuk usap pelipis jevan sebentar " kamu sakit?"

"Nggak, Eca sehat kok" ujar jevan dengan senyum cerahnya.

Jawaban jevan jelas gak bikin dewa puas, sebab senyum jevan tuh punya 2 arti, yang satu senyum lugu dan yang kedua senyum mencurigakan.

"Hari ini kamu mau belajar masak lagi?"

"Mm.. belum kepikiran mas, emang mas dewa mau Eca buatin apa?"

"Apa aja_" jawab dewa singkat, gak lupa diakhir teriakan isi hati sadewa yang paling dalam_

lebih baik kamu gak usah masak ca !!!😭

"_ nanti masaknya hati hati, iris bawangnya pelan aja.. trus jangan lupa bedain garem sama gula "

"Ck.. iya ih, bawell "

Tetap saja perasaan Sadewa gak tenang, seperti ada sesuatu yang tengah menahan nya untuk pergi.

Sampai sadewa yang sudah naik motor kembali turun, hanya untuk memeluk tubuh jevan yang diam diambang pintu.

"Ca.. pulang dari cafe_ Mas usahain pulang cepet"

Jevan bungkam, kedua tangan nya tetap membalas pelukan itu tak kalah erat " okey.. mas dewa kenapa sih tumben banget, biasanya klo berangkat pergi gitu aja.. gak pernah mau peluk, katanya malu diliat tetangga "

"Emang gak boleh yah peluk pacar sendiri?"

Seketika jevan kena gejala 3M (meleleh, meriang, melayang)

"Yeuu.. masih pagi udah Gombal " pelukan itu jevan lepas paksa, lalu dorong badan Sadewa agar cepat cepat pergi naiki motornya "_ udah sana, nanti telat !"

Tak ada pilihan, akhirnya Sadewa pamit pergi_ Meninggalkan jevan dengan senyum yang kian luntur seiring hilangnya Sadewa dipertigaan.

Dengan jantung yang kian sesak Langkahnya melemah, tangan nya mencengkeram kuat ponsel yang baru saja ia nyalakan.

"Saka, kamu pasti bohong" lirihnya.

Drtt drtttt...

Jevan diam sesaat, ada keraguan saat melihat nama dari sahabat tertera disana.

"Saka_"

"Ca, sumpah aku gak ada maksud lain.. saka kira Eca udah tau, makanya saka mau pastiin klo rumor di komplek itu gak bener "

Sontak tangisan jevan pecah, mencoba sebisa mungkin untuk tidak percaya pada ucapan saka barusan " kamu bohong kan? Ayah sama bunda eca gak mungkin cerai "

...



"Daff, kata Jefri kemaren ada yang nyariin lo ke sini "

Sadewa menoleh kearah Dirga, dengan tangan fokus tuangkan coffie kedalam mug " siapa?"

"Gak tau, katanya cewek"

Dewa diam dulu lama, mencoba menebak siapa wanita yang tengah mencarinya, karena dia yakin selama kuliah belum pernah ada istilah Deket dengan wanita manapun.

Kecuali satu_mantan nya. tapi Sadewa fikir terlalu mustahil mengingat dirinya dengan sang mantan yang berpisah dengan cara tak baik.

"Ciri ciri nya kaya gimana? Tua apa muda?"

Mas dewa [sungjake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang