14. Pergi

2.4K 247 93
                                        



...

Pukul 2 siang, Sadewa laju motornya dengan kecepatan tinggi. Yang ia fikirkan Hanya keadaan jevan yang saat ini sulit  dihubungi, dan Sadewa juga sadar jika jevan tengah merajuk prihal ke salahfahaman yang terjadi pagi tadi.

Soal Celine, haruskan Sadewa jelaskan?

Sadewa pernah menjalin hubungan dengan wanita bernama Celine_ anak tunggal dari pemilik kost yang sempat dewa tempati saat awal semester. Tapi hubungan nya hanya terjalin 2 bulan sebelum Celine tertangkap basah tengah selingkuh dengan pacar barunya, gak ada satupun pembahasan lagi sampai Sadewa memutuskan pindah ke kontrakan.

Tapi pagi tadi Celine datang dan bilang jika ayahnya kritis karena kecelakaan. Karena faktor kesulitan mengurus semua kekacauan yang terjadi, Celine memohon untuk meminta bantuan yang jelas tanpa fikir panjang Sadewa terima. Klo bukan karena ayahnya yang berjasa, Sadewa mana Sudi membantu mantan nya yang lupa berkaca diri itu.

Sampai akhirnya pukul 12 tadi ayah Celine dinyatakan tak selamat, yang tadinya ingin cepat cepat pulang, Sadewa terpaksa mengorbankan 2 jam lagi untuk mengurus surat kematian hingga keluarga Celine datang dari Surabaya.

"Eca, mas pulang !!!"

Sadewa buang nafasnya kasar, dengan panik telusuri seisi kontrakan yang kosong tak berpenghuni.

"ECA !!!"

Satu bungkus nasi Padang yang Sadewa bawa sedari tadi jatuh saat melihat keberadaan tas jevan yang selalu tersimpan rapi_sudah hilang dari tempatnya " _gak mungkin"

Kalut

Dengan buru buru dewa charger ponselnya yang mati 3 jam yang lalu, membuka sederetan pesan panjang dari ayah jevan. Sekejap mata Sadewa berair, dengan rasa penyesalan yang kian menghampiri.

"Gak mungkin _"

"Hallo Sadewa?"

"Om Fariz dimana sekarang?"

"Sadewa, om minta maaf ya jemput jevan secara mendadak. Ada panggilan dari kantor pusat kalo om harus berangkat hari ini, tadi sudah om telfon, tapi Kamunya gak bisa dihubungi "

Pelan pelan Sadewa buang nafasnya yang mendadak sesak "Om, gimana Keadaan Eca sekarang?"

Terdengar tak ada satupun jawaban dari ayah jevan, menandakan jika saat ini Eca sedang dalam keadaan kacau.

"Kamu tau kan klo Eca emang emosional anaknya. Kamu gak perlu khawatir, lambat Laun dia pasti mengerti kok"

Ponselnya diremat kencang untuk menyalurkan seluruh emosi yang tengah menguasai. Entah rasa sedih, marah, semuanya seakan menyatu menjadi satu.

"Om berangkat jam berapa? Sadewa kesana sekarang"

....

Bandara terlihat lenggang, Sadewa terus percepat langkahnya saat jam menunjukkan jika dirinya hanya memiliki sisa waktu 15 menit untuk bertemu dengan jevan. Miris, Sadewa sampai berfikir jika aksi menolong dipagi hari harus berujung malapetaka untuk dirinya sendiri.

Saat tiba di waitingroom, Sadewa bisa lihat sosok jevan tengah duduk memeluk tasnya sendirian. mendadak Dadanya terasa sesak saat mengingat awal menjemput kedatangan jevan distasiun kereta, awal kisah cintanya dimulai.

"Sayang "

Jevan tersentak sebentar, sebelum menengadah untuk bertemu tatap dengan Sadewa " mas dewa? "

Dalam sekejap Sadewa berlutut untuk memeluk tubuh jevan dengan erat " maaf _"

"Eca juga minta maaf" dengan pelan Surai Sadewa diusapnya " eca fikir gampang buat nolak ajakan ayah, tapi liat ayah nangis bikin Eca sadar klo kenyataan nya Eca gak pernah punya pilihan "

"kamu boleh marah sepuasnya. Tapi mas mohon, jangan pergi"

"Mas_"

"Jangan pergi_" lirih Sadewa disela isak nya " kamu mau kita nikah? Ayo, mas bisa lamar kamu hari ini. Mas bakal usahain yang terbaik buat kamu, mas bisa kerja lebih giat lagi buat bahagian kamu_"

"Mas_"

"Kamu gak perlu khawatir, mas bisa beli apartemen sederhana buat kita tinggal_"

"Mas dewa_"

"Mas janji akan lengkapi segala kekurangan kita pelan pelan, Lulus S1 nanti mas bakal cari rumah sakit besar buat kerja. Kita bisa_"

"Mas, udah !!"

Dengan pelan wajah Sadewa ditarik, menghapus jejak airmata itu dengan lembut " Eca gak bisa mas, terlalu banyak yang harus Eca pelajari untuk bisa hidup bahagia sama mas dewa"

"Kita bisa belajar sama sama" bisiknya mencoba memberi keyakinan dititik keputusasaan nya, walaupun pada akhirnya Sadewa tau ucapannya akan terdengar sia sia.

"Mas dewa tau? Tadi aku sempet marah waktu mas tinggal, tapi dari situ bikin aku sadar mau semarah apapun tetep gak ada gunanya. Eca masih bodoh buat faham situasi, dan kita hanya akan jalani hubungan di lingkaran yang sama seterusnya_" sekejap airmata nya turun, bersamaan dengan kecupan hangat yang jevan bubuhkan pada pelipis Sadewa " _ tolong kasih eca waktu. Suatu saat klo Eca sudah siap, Eca janji bakal pulang "

Untuk yang terakhir kalinya mereka saling memeluk hangat, mencoba meluruhkan segala emosi untuk siap jalani satu tujuan yang akan mereka ambil setelah ini.

Mungkin berat, tapi untuk kebahagiaan bukan kah perlu sebuah pengorbanan ?

"Maaf, mas belum bisa jadi pacar yang baik buat Eca"

Tawa jevan pecah, menarik nafas dalam-dalam untuk putuskan suasana melankolis yang tengah terjadi " kebalik tau, harusnya Eca yang minta maaf. Dan_Makasih banyak buat semuanya. Untuk waktu, pelukan, kenyamanan, dan cinta yang udah mas kasih buat Eca"

"Jangan males makan sama mandi, Eca harus hidup sehat sampai nanti pulang kesini lagi"

"Iya ih, bawel. Disaat kaya gini aja mas tetep nyebelin klo ngomong"

Tak lama kemudian ayah jevan muncul, berpamit sebentar sebelum membawa jevan untuk berjalan menuju pesawat.

Senyuman hangat itu akan selalu Sadewa kenang

"Bye bye mas dewa, tunggu Eca pulang yah !!"

Menit setelahnya, Sadewa hanya bisa menyaksikan kepergian jevan bersama ayahnya. Melambaikan tangan mencoba ikhlas dan kuat, meski air mata nya tetap jatuh bersamaan dengan hilangnya jevan dari pandangan.

Lantas sampai kapan mereka berpisah? Entah, hanya waktu yang bisa menentukan.


TBC

Ucup bgt si Acil nyender dibahu ikeu😚🤏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ucup bgt si Acil nyender dibahu ikeu😚🤏

Btw, Tadinya mau dikasih adegan berantem. Tapi nggak deh, kasian klo dibikin putus. Jadi ku buat mereka berpisah secara baik baik, dan kayaknya chapter selanjutnya itu bakal ku buat end hehehe 🤓✌️





Mas dewa [sungjake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang