Pagi yang begitu memalaskan bagi seorang aira karena harus kembali ke rutinitasnya yaitu sekolah namun ia harus tetap bertahan hingga dirinya lulus,aira mulai berjalan ke arah kamar mandi dan membersihkan dirinya namun pantulan kaca menunjukkan sesuatu hal yang begitu jelas.
"Berbekas banyak banget". Ucapnya sambil memegang kearah leher yang banyak tanda sedikit membiru itu
"Harus gw tutup pake makeup". Tutur aira sambil mendecih kesal
Aira mulai bersiap dan menuruni tangga hingga tatapannya jatuh ke arah meja makan yang sudah tersedia roti lapis selai kesukaannya dan segelas susu putih tanpa berpikir lama ia langsung menyantapnya lalu pergi menuju mobilnya tanpa melihat hadirnya keluarga di meja makan.
Sekolah ternama dan terkenal karena berisikan genius serta anak yang terkenal membuat sekolah ini menjadi idaman bahkan target utama bagi sebagian orang,Memiliki satu bangunan sekolah yang terdiri dari tiga lantai serta lapangan olahraga cukup megah dengan nuasa hutan yang sangat asri sangat memanjakan mata. Sekolah ini memiliki kolam renang dengan berbagai macam kedalaman untuk menopang siswa dengan keterampilan berenang namun berbeda halnya dengan aira yang memilih untuk tidak masuk organisasi apapun.
Aira mulai melangkahkan kakinya memasuki kelas hingga beberapa mata menatapnya dengan tajam namun seperti biasa ia hanya menghiraukannya.
"Selamat pagi aira". Ucap yuda sambil tersenyum dengan wajahnya yang polos
"Pagi juga". Aira mulai duduk di bangkunya yang terletak di urutan paling belakang namun sebuah tangan yang begitu kekar mulai memegangi pahanya dari bawah meja membuat aira menatap tajam ke arah yuda yang sedang mengobrol dengan seorang pria.
Pria itu mulai berjalan menjauhi mereka berdua dan tatapan yuda mulai berubah kembali tajam lalu memandangi wajah aira yang tengah terdiam itu.
"Hari ini pelajaran olahraga dan gw mau dapet minuman hangat dari lo". Ucap yuda sambil melirik ke arah payudara aira
"Gw gak bisa lakuin ini".
"Lo mau viral?". Tanya yuda yang membuat aira hanya bisa mendecih dan mengganguk membuat yuda tersenyum dan melepaskan tangannya
"Nanti gw tunggu di lorong perpustakaan saat pelajaran olahraga".
"Iya,bawel banget".
"Ohhh berani gak sopan sama gw ya". Mendengar itu membuat aira langsung menelan salivanya kasar
"Nanti lo akan terima akibatnya". Ucap yuda yang mulai mengeluarkan buku dan menatap ke arah depan karena guru mulai memasuki ruangan
Pembelajaran mulai berjalan sedangkan pikiran aira mulai kacau karena ia sangat takut yuda akan melakukan hal gila terutama menyebarkan vidionya namun sebuah bel mulai terdengar yang menandakan pelajaran telah berakhir dan berganti ke pelajaran olahraga, Sebagian siswa mulai berpencar ke toilet untuk berganti pakaian begitu halnya dengan aira namun sebuah tangan yang sedang menarik bajunya membuat aira menatap ke arah belakang dan mendapati seorang perempuan dengan wajah mungil sedang menatap wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
pounce on me daddy
Roman d'amourPria lugu dan polos membuat hati seorang aira penasaran meskipun dirinya sudah memiliki penilaian buruk di masyarakat,itu semua bukanlah penghalang baginya namun ada satu hal yang aira tidak ketahui. Apakah benar pria itu lugu atau hanya memakai top...