Keputusan aira

1.1K 8 0
                                    

Yuda mulai melajukan motornya namun sebuah nada dering terdengar kencang membuat ia langsung menghentikan motornya,Matanya begitu berbinar melihat nama yang tertera disana seakan mendapatkan harta karun.

"Tapi lo yakin dengan keputusan ini?".

"..."

"Gw tunggu di depan gerbang". Yuda menutup teleponnya dan melajukan motornya ke tempat pertemuan yang ia sebutkan tadi.

Sosok wanita dengan sweater oversize dan celana hotpants sedang menunggu seseorang dengan gelisah lalu sesekali ia mengetuk handphonenya dengan gelisah.

"Yuda lama banget". Ucap aira

Aira yang dengan mantap kabur dari mansion rumahnya tanpa membawa apapun dari sana kecuali handphonenya karena perasaan lelah terutama setelah ia mengetahui cerita dari bundanya membuat aira semakin enggan berada di sana.

"Gw harus kabur dari sini secepatnya ". Ucapnya

Suara sirene yang begitu kencang mulai terdengar dan beberapa keramaian dari dalam mansion membuat aira langsung panik hanya satu yang ia tau bahwa nyawanya dalam bahaya terutama dirinya dengan berani kabur dari mansion tanpa izin,Aira mulai berlari membelah jalanan yang begitu sepi dan begitu banyak pepohonan rindang karena mansion itu berada di tengah hutan atas keinginan papanya.

"Sial". Aira terus berlari hingga tiba tiba saja handphonenya menyala seakan memberikan sinyal

"Pelacak?, Dasar protektif tapi tidak memberikan gw cinta sama sekali!". Kata aira sambil berteriak dan melemparkan handphonenya ke lantai membuat layarnya langsung retak lalu mati total.

Aira mulai berlari kembali namun keadaan jalan sudah semakin tidak terlihat jelas karena seluruh lampu jalan sengaja di padamkan setelah sirine berbunyi mungkin bertujuan agar aira gagal kabur namun perempuan itu tidak pantang menyerah untuk melepas ikatan yang menjeratnya selama ini. Karena kurang berhati hati aira tidak melihat adanya sebuah lubang yang mengakibatkan ia akhirnya tersungkur dan membuat lututnya berdarah cukup banyak.

"Sakit banget". Ucap aira sambil berusaha bangkit dan kembali berlari dengan tertatih

Mata aira memang begitu jeli ia melihat dua lampu yang tengah berjalan ke arahnya dan  deruman cukup tipis hanya satu yang ia tahu bahwa itu adalah mobil papa nya.

"Papa". Kaki mungil itu mulai berhenti dan kedua tangannya kembali bergetar

"Gw harus sembunyi atau mati di tangan papa". Ucapnya yang mulai melipir ke sebuah pohon besar lalu bersembunyi di baliknya

Ternyata benar saja mobil dengan warna emas terang mulai melaju cepat ke arah mansion sedangkan aira hanya terdiam di balik pohon sambil menutup bibirnya rapat, dirasa sudah aman aira mulai kembali berlari hingga akhirnya ia berhasil keluar dari jalan mansion dan tatapan matanya tertuju pada sebuah ruko yang tidak terlalu jauh darinya.

"Kayaknya gw bisa istirahat disana". Aira mulai berjalan tertatih menuju ruko yang terlihat sudah terbengkalai dan gelap

Aira mulai menyandarkan tubuhnya di ruko itu dan perlahan terduduk disana padahal lantainya pun sudah berdebu meskipun begitu ia merasa cukup lega karena berhasil keluar dari jalan utama mansion,Deru motor yang aira kenal sangat itu akhirnya berhenti di depan ruko sedangkan ia hanya terdiam melihat yuda yang begitu khawatir memandangnya.

"Aira ada apa?". Tanya yuda yang mulai menghampirinya

"Kenapa gak nunggu aku datang dulu?". Tanya yuda lagi

"Bahaya kalo aku masih nunggu disana". Jawab aira pelan dengan mata yang terlihat berkaca

 Jawab aira pelan dengan mata yang terlihat berkaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
pounce on me daddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang