Chapter 02.

2K 128 9
                                    

Happy Reading!

.

.

"Kau ingin memesan apa sayang?" tanya Jaehyun yang duduk di sebelah Taeyong. Sedangkan Jeffrey duduk berhadapan dengan Taeyong. Ia hanya memperhatikan dua orang itu.

Taeyong terlihat membolak balik buku menu ditangannya dengan mulut yang tanpa sadar mengerucut lucu. "Um, strawberry cheese cake dan strawberry milkshake saja hyung!"

Mendengar itu Jeffrey terkekeh pelan. "Sudah makan siang?" tanyanya membuat Taeyong tanpa sadar salah tingkah dan hal itu tertangkap di mata Jaehyun.

Taeyong menggaruk kepalanya yang tak gatal. "B-belum hyung, hehe."

Jaehyun mendengus diam-diam. Kesal juga saat melihat kekasihnya salah tingkah karena kembarannya sendiri. Ia menatap Jeffrey kemusuhan namun justru dibalas Jeffrey dengan tatapan mengejek, membuat si bungsu semakin kesal saja. Sedangkan si kecil diantara keduanya itu hanya menundukkan kepala tidak berani mengangkat menghindari tatapan Jeffrey yang justru tepat duduk dihadapannya.

"Makan siang dulu baby, kau mau apa?" sahut Jaehyun.

"Samakan dengan hyung saja, aku bingung." 

Jaehyun mengangguk. Tatapannya beralih ke Jeffrey kemudian menyodorkan buku menu yang sebelumnya masih berada di depan Taeyong. "Lu mau pesen apa hyung, cepet!" 

"Americano." jawab Jeffrey singkat.

Setelah selesai memesan, tiba-tiba suasana menjadi hening. Jaehyun dan Jeffrey berkomunikasi melalui tatapan mereka, untuk memulai pembicaraan yang menjadi tujuan mereka berkumpul disini.

"Ekhem! Sayang.." panggil Jaehyun lembut membuat Taeyong menoleh padanya. 

"Iya hyung?"

"Jadi gini, misal um.. kami berdua mencintaimu dan menginginkanmu seorang menjadi istri kami, apakah kau bersedia?"

Mendengar hal itu jelas membuat Taeyong terkejut hingga tersedak ludahnya sendiri. Ia terkekeh canggung kemudian beralih menatap Jeffrey dihadapannya. Ia bergantian menatap sang kekasih dan kembarannya berusaha mencari titik kebohongan namun nihil.

Detak jantungnya berdegup sangat cepat. "H-hyung bercanda kan?"

"Tidak ada yang bercanda Taeyong." bukan Jaehyun yang menjawab, melainkan Jeffrey.

"Tunggu, jadi Jeffrey hyung menyukaiku?" 

Jeffrey mengangguk mantap. "Aku mencintaimu, Taeyong-ah."

Mendengar hal itu, Taeyong menoleh kearah sang kekasih dengan wajah panik. "Jaehyun hyung, apa kau baik-baik saja?" tanyanya takut-takut saat melihat raut cemburu di wajah tampan kekasihnya itu.

Jaehyun menghela nafas panjang. "Sebenarnya hyung cemburu, namun mau bagaimana lagi.. Mommy sangat menginginkanmu menjadi menantu keluarga Jung. Jika kau tidak bersedia menikah dengan kami berdua, maka kami yang akan mundur Taeyong. Karena aku maupun Jeffrey hyung tidak ada yang bisa melihat jika kau hanya milik salah satu dari kami."

Taeyong terdiam. Sungguh, kepalanya sangat penuh saat ini! Tidak ada rencana semacam ini dalam hidupnya. Di cintai oleh dua saudara kembar? Oh, Taeyong berasa seperti tokoh utama dalam novel yang sering ia baca. Namun, tidak dapat di pungkiri jika hatinya membuncah sangat bahagia. Ia sadar jika ia memiliki ketertarikan pada Jeffrey, namun ia berusaha menepisnya karena tidak mau membuat perasaan sang kekasih kecewa.

Pipi Taeyong bersemu merah saat membayangkan bagaimana malam pertama mereka nanti. Jadi, mereka akan bermain bertiga? Oh holy shit!

"Bagaimana sayang?" tanya Jaehyun saat melihat kekasihnya itu justru melamun dengan pipi memerah. 

Taeyong menganggukkan kepalanya. "A-aku mau hyung.."

Jawaban Taeyong membuat Jaehyun segera memeluknya erat. Begitu juga Jeffrey yang langsung mengendurkan tubuhnya rileks dan bersandar di kursi. Keduanya tersenyum begitu lebar hingga menampilkan kedua cacat di pipi kesukaan Taeyong.

"Terimakasih mau menerimaku, Taeyong.." ucap Jeffrey membuat Taeyong tersipu malu dan menganggukkan kepalanya.

"Lu gamau terimakasih ke gue gitu?!" sewot Jaehyun tiba-tiba.

Jeffrey memutar bola matanya malas. "Ngapain? Ga penting."

Jawaban singkat Jeffrey membuat Jaehyun bersungut-sungut. "Sudahlah hyung, kau ini.. Jeff hyung itu kan kakak, kau harus menghormatinya." lerai Taeyong.

Jeffrey tersenyum puas. "Noh dengerin, lu tu adek gue, jadi lo harus hormat sama gue hahaha.." 

Jaehyun menatap Taeyong tidak percaya. "Sayang..." rengeknya.

Dan begitulah suasana siang itu yang diisi dengan pertengkaran dua pewaris Jung dan leraian dari pujaan hati mereka. 

***

Tak butuh waktu lama, 2 bulan kemudian pernikahan kedua putra Jung dengan Lee Taeyong pun diadakan secara besar-besaran. Seluruh rangkaian acara dan keperluan telah dihandle oleh Nyonya Jung beserta suaminya sebab orang tua Taeyong telah meninggal karena kecelakaan besar yang menimpa keduanya saat Taeyong masih berumur 13 tahun.

Saat ini, ketiga pengantin baru itu sedang perjalanan menuju ke rumah baru mereka. Taeyong tertidur di bangku tengah karena kelelahan sepanjang acara. Sedangkan Jeffrey menyetir ditemani Jaehyun disebelahnya.

"Gue ga nyangka, kita bener-bener bareng terus dari kandungan sampe nikah." celetuk Jaehyun tiba-tiba.

"Hm."

"Lu ga bosen kah hyung?"

"Pake nanya lu. Bosen banget lah!"

Jaehyun mendecak. "Kalo udah berumah tangga tu kurangin kolotnya hyung!"

"Berisik." 

"Ck! Punya hyung satu aja kolot bener, untung istri gue cantik." gumam Jaehyun kesal. Hyungnya ini berwajah datar dan menyebalkan, bahkan untuk melihat senyumnya saja bisa dihitung menurut Jaehyun.

"Taeyong istri gue juga." jawab Jeffrey yang mendengar gumaman Jaehyun. 

Jaehyun memilih diam. Mau menjawab apalagi juga tidak bisa, toh memang benar mereka berbagi seorang Lee Taeyong, ah ralat Jung Taeyong untuk mereka berdua.

 Mau menjawab apalagi juga tidak bisa, toh memang benar mereka berbagi seorang Lee Taeyong, ah ralat Jung Taeyong untuk mereka berdua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rencana pengen double up ntar malem? Mau?

PRIDE OF JUNG'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang