Chapter 14.

976 118 13
                                    

Happy Reading!

.

.

'Tingnong!' 'Tingnong!'

Sepi. Tidak ada tanda-tanda seseorang akan membukakan pintu mansion megah itu. Pria berambut panjang yang tidak lain adalah Yuta membuka kacamata hitam miliknya, kemudian mengernyitkan dahi.

"Tidak mungkin tidak ada orang kan?" gumamnya.

Buagh! Buagh! Buagh!

Yuta memukul-mukul pintu dengan brutal. Sudah tidak peduli dengan semua penghuni rumah. Dirinya lelah, ingin istirahat secepatnya.

"3 detik lagi ga di buka, gue bom juga ni pintu!" geramnya sambil mengangkat tangan tinggi, bersiap untuk memukul pintu kembali.

Ceklek.

Tiba-tiba pintu terbuka menampilkan wajah dingin khas milik Jung Jeffrey, yang hanya menatap sang pelaku tajam tanpa berbicara apapun.

Tangan Yuta turun secara perlahan. "Ehehe.. sorry bos, gue kira gaada orang," ucapnya cengar cengir. Tangannya naik menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Merasa sedikit gugup.

"Masuk," ucap Jeffrey singkat kemudian melenggang masuk lebih dulu.

Yuta ikut mengekor masuk kedalam mansion sambil matanya berkeliaran melihat seisinya. Tanpa sadar, bibirnya tersenyum saat melihat foto pernikahan dua bosnya dengan lelaki cantik yang saat ini menjadi sahabatnya juga. Ia berhenti lebih lama melihat foto keluarga yang berisi foto saat para putra Jung masih kecil, bahkan Beomgyu masih bayi saat itu. Senyumnya kembali terbit melihat foto keluarga versi yang lain, dimana putra-putra Jung sudah besar.

"Gue ga sabar lihat masa dimana anak-anak ini menggantikan posisi dan tanggung jawab pimpinan Jung." gumamnya.

'Krriiinggg' 'Kriiinggg'

Tiba-tiba alarm tanda bahaya mansion berbunyi. Yuta yang saat itu masih asik berkeliling sambil menunggu sang pemilik rumah menyambutnya langsung bersiaga. Ia mengintip melalui jendela di pintu utama Jung, kemudian segera bergegas menyiapkan peralatan yang ia bawa.

"Shit! Kenapa harus sekarang sih?!" umpatnya dengan tangan yang cekatan merangkai senapan miliknya.

Tak lama kemudian, Jaehyun dan Jeffrey menuruni tangga disusul dengan Beomgyu dan Taeyong di belakangnya. Jaehyun menatap Yuta sekilas dan memberi isyarat berupa anggukan kepala.

"Taeyong, dengarkan hyung. Turunlah ke markas rahasia bersama Beomgyu, lalu hubungi anak-anak untuk segera kembali. Beritahu mereka untuk bersiap menggunakan rencana A," tukas Jeffrey cepat. Matanya menatap tegas Taeyong yang jelas sedang panik dan merasa takut.

Tanpa banyak bicara, Taeyong segera menggandeng Beomgyu kemudian berlari dengan cepat menuju markas. Sesampainya disana, Taeyong segera menghubungi anak-anaknya yang lain sesuai dengan yang diperintahkan Jeffrey. Ia menghampiri si bungsu yang duduk di salah satu kursi sambil memeluk lututnya.

"Mommy, adek takut.." ucap Beomgyu pelan dengan mata berkaca-kaca.

Dengan cepat Taeyong menarik sang putra ke dalam dekapannya. "Adek percaya sama daddy dan dadda kan?"

PRIDE OF JUNG'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang