Chapter 10.

1.3K 113 10
                                    

Happy Reading!

.

.

Setelah tiga hari menginap di rumah sakit, Beomgyu sudah diperbolehkan pulang dengan catatan harus menjaga sikap agar lukanya tidak terbuka kembali. Selama itu pula Taeyong menjadi lebih cerewet pada si bungsu. Belum lagi perilaku kedua daddy nya yang juga lebih overprotektif.

"Beomgyu, jangan makan cemilan terlalu banyak! Minum jusnya dulu." omel Taeyong yang melihat mulut Beomgyu yang tidak berhenti mengunyah cemilan di tangannya, sembari menonton film.

Beomgyu berdecak kesal dengan matanya yang melirik ganas pada sang mommy. "Mommy ih! Ini kan cemilan kesukaan adek! Lagian adek baru sedikit ini makannya!"

Taeyong menghela nafas sedikit kesal melihat kelakuan putra bungsu kesayangannya itu. Matanya melotot tidak kalah ganas dari si bungsu. Kelakuan mereka berdua membuat Jaehyun dan Jeffrey yang menonton terkekeh geli.

"Adek ayok menurut dengan mommy." ucap Jeffrey.

Kepala mungil itu menoleh dengan cepat kearah sang dadda. "Dadda kenapa ikut-ikut sih?!"

Jeffrey bangkit dari duduknya kemudian mengambil cemilan di tangan sang putra. "Sudah cukup untuk hari ini." ucapnya sambil menggoyang-goyangkan cemilan yang sudah berada di tangannya.

Beomgyu mendongak melihat sang dadda yang berdiri di depannya dengan mata berkaca-kaca. Tatapannya beralih pada Jaehyun yang duduk di sebelahnya. Bocah itu langsung duduk di pangkuan sang daddy sambil mendusalkan kepalanya manja.

Jaehyun terkekeh kemudian memeluk tubuh mungil putranya itu. Tangannya aktif menepuk punggung kecil kemudian bersenandung pelan. "Hati-hati jika bergerak sayang, nanti lukanya terbuka lagi bagaimana, hm?" ucapnya setengah berbisik.

Taeyong yang melihat putranya sudah diam di pelukan Jaehyun tersenyum diam-diam. Ia beranjak kembali ke dapur untuk menyiapkan makan siang diikuti oleh Jeffrey.

Tak butuh waktu lama, dengkuran halus terdengar dari mulut kecil Beomgyu. Jaehyun mengintip pada wajah sang putra, tersenyum kecil melihat wajah lucu si bungsu. Matanya kembali menonton ke arah televisi, namun sangat jelas jika fokusnya tidak berada disana.

Tatapan mata itu sangat tajam dan dingin. Tidak pernah lupa dengan dalang dibalik pelaku penusukan putra kesayangannya. Tanpa sadar ia mengeratkan pelukannya pada Beomgyu, membuat bocah itu sedikit menggeliat.

"Lo terlalu kuat memeluknya."

Jaehyun yang sudah hafal dengan suara itu hanya diam. "Nanti malem ke ruang kerja gue." sambung Jeffrey. Jaehyun menoleh sekilas pada kembarannya. Tatapan mereka bertemu dan Jaehyun sudah mengerti hal apa yang akan di bicarakan nanti.

"Hm."

***

Sebuah mansion megah yang terletak di tengah hutan tampak sedikit ramai malam itu, tidak seperti biasanya. Kediaman yang terletak tersembunyi dan dijaga oleh puluhan bodyguard jelas menunjukkan bahwa pemilik mansion ini bukan sembarang orang.

"Oh? Tidak pernah kusangka jika kau berani datang ke mansionku, Tuan Park." ucap seseorang sambil mengusap sebilah pedang tajam di tangannya.

Park Chanyeol segera berlutut di hadapan orang tersebut. "Maaf kedatangan saya mengganggu anda, Tuan Kim."

"Hahahaha!" Suara tawa terdengar hingga mendominasi suasana dalam ruang menjadi menegangkan serta mencekam.

"Hahahaha!" Suara tawa terdengar hingga mendominasi suasana dalam ruang menjadi menegangkan serta mencekam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PRIDE OF JUNG'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang