Page 5

4.5K 350 1
                                    

[Ralat]

"Apa maksudmu?"
.
"..."
"Oh Sehun! Jawab pertanyaanku,"
"Jadi maksudku-" penjelasan sehun terhenti karna seseorang tiba-tiba muncul memanggil namanya.
"Sehun Oppa" panggil seorang yeoja berperawakan tinggi, langsing, wajahnya yang mempesona dengan senyum yang terus mengembang dibibirnya.
"Eoh Yejin-na" Sehun secara refleks menghampiri kekasihnya
"Yak Oh Sehun! Kau berhutang penjelasan padaku!" Kata Kai setengah berteriak pada Sehun yang kini sedang menggandeng sang kekasih keluar dari kelasnya.
Sehun pov
Sial. Aku ingin sekali berteriak padanya bahwa Saerin hanya milikku, Saerin adalah calon istriku dan aku adalah suaminya. Ya, aku pasti sudah gila jika aku sampai mengatakan hal-hal seperti itu. Jangan kalian pikir dengan keinginanku yang konyol ini bisa seenaknya kalian simpulkan bahwa aku menerima gadis itu sebagai istriku, mencintainya, dan mencemburuinya. Hh! Tidak. Sama sekali tidak.
"Oppa!" Ucap Yejin membuyarkan lamunanku.
"Kau ini melamunkan apa oppa?" Tanya Yejinku kemudian
"Kenapa kau bertanya? Tentu saja tentang dirimu." Jawabku sambil mengacak pelan rambutnya.
"Aish selalu saja. Tapi, apa yang tadi kau bicarakan dengan kai?"
"Aaah tidak ada hal penting chagi, kami hanya bermain tebak-tebaknya. Itu saja." Jawabku berbohong padanya, aku tidak mungkin menceritakan tentang Saerin padanya atau aku akan kehilangan Yejin dan menyesal seumur hidupku. Yejin hanya tersenyum manis padaku, Oh syukurlah dia tidak bertanya lebih jauh lagi.
"Oppa, bisakah nanti kau menemaniku?" Yejin bertanya padaku dengan memasang wajahnya yang menggemaskan, bagaimana bisa aku menolak?
"Ten-" aku bahkan belum selesai mengatakan pada yejinku dan mengapa ponselku tiba-tiba berbunyi.
"Yeoboseyo? Appa?"
"Aah Sehunnie, bisakah kau mengajak Saerin ke butik milik lee ahjuma untuk melakukan fitting gaun?" Kata seseorang diseberang sana yang tak lain adalah Appanya.
"Tidak mau appa!"
"Oh Sehun! Jika kau sampai membantah kata-kata appa-"
"Aish, arraso arraso!" Aku memutuskan panggilan dengan appaku, aku yakin sekarang appaku sedang menyumpahi anaknya sendiri.
"Yejin-na, sepertinya nanti aku tidak bisa menemanimu."
"Aah wae?"
"Aku sangat menyesal Chagi."
"Aigoo oppa, kita bisa pergi lain waktu. Jadi berhenti menyesalinya eoh." Kata Yejin mengaitkan tangannya pada tanganku sambil tersenyum. Yejinku memang yang terbaik~
Saerin pov
Aku sedang berpikir tentang mimpiku tadi malam. Mimpinya sangat aneh, didalam mimpiku, aku bertemu dengan pria tampan lalu aku menikah dengannya. Sebut saja mimpi buruk. Kenapa begitu? Pertama, aku baru melihatnya bahkan untuk mengenalpun tidak. Kedua, mengapa pria itu bukan kekasihku Byun Baekhyun saja? Ya, salahkan author yang menciptakannya.
Tiba-tiba seseorang yang berada dimimpi anehku muncul tepat didepan mataku. Aku mengucek-ucekkan mataku berkali-kali, siapa tau aku sedang berhalusinasi. Ini mengerikan. Dia memandangiku dengan tatapan dinginnya.
"Park Saerin"
"N-ne? Nugu?" Ucapku terbata-bata, aku yakin sekarang dia bisa membaca raut ketakutanku.
"Tidak mungkin aku salah orang." Katanya dengan wajah datarnya.
"Apa ada sesuatu yang penting sunbae?"
"Ehh kau tidak mengenalku?"
"Aah bagaimana aku tidak mengenalmu, sunbae cukup terkenal dikalangan yeoja"
"Benar kau Park Saerin?"
"Ne~"
"Aish benar-benar. Kau membuatku bertanya!"
"Ye-e?" Aku semakin bingung apa yang sebenarnya ia katakan.
"Ini. Datanglah ketempat ini dengan tepat waktu. Aah, ku pikir kau bisa datang sendiri." Ujarnya sambil menyerahkan semacam kartu nama bertuliskan alamat. Tunggu, bukankah ini butik khusus gaun pengantin. Lantas, untuk apa aku harus pergi ke sana. Perasaan hidupku tidak ada hubungannya dengan hal-hal berbau butik? Apalagi gaun pengantin?
"Sunbaenim, untuk apa aku pergi ke tempat seperti ini?"
"Tidak usah banyak bertanya! Pergilah dan kau akan tau!"
"Tunggu sunbae. Tidak bisakah kau menjawab sedikit saja dari pertanyaanku?" Kataku menatapnya dengan penuh harap, dia menghentikan langkahnya, tatapan tidak sukanya sangat jelas tergambar pada wajahnya yang tampan, aku mengikuti arah pandang namja itu, mataku melotot seketika, aah Saerin! Kenapa tanganmu bisa menggenggam erat lengannya? Aku yang tersadar langsung menjauhkan tanganku dari lengannya. Dia semakin melemparkan tatapan dinginnya padaku. Sebaiknya aku tidak usah bertanya daripada berujung malapetaka.
"Ahh arrayo. Aku akan datang." Kataku kemudian, berharap dia cepat-cepat enyah dari pandanganku saat ini. Syukurlah, begitu mendengar ucapanku dia langsung menyelongos pergi tanpa berucap apa-apa padaku dan aku hanya bisa melongo menatap kepergian pria menyebalkan itu.

Author pov
Saerin menepati janjinya dengan namja bernama Oh Sehun itu, Saerin bahkan menunda kepergiannya dengan Byun Baekhyun yang notabane adalah namjachingunya. Entah mengapa Saerin lebih memilih pergi ke butik terkutuk itu dan menolak ajakan kekasihnya sendiri. Salah satu yang membawa Saerin pergi ke tempat ini adalah untuk memastikan mimpi buruknya tidak benar-benar terjadi. Namun Saerin hanya terpaku didepan butik yang cukup megah, elegan dan berkelas itu. Gayoung yang merupakan teman baik Saerin menatap heran sahabatnya.
"Saerin-ah, mengapa kau membawaku ke tempat seperti ini eoh? Katakan padaku kalau kau salah membaca alamat?"
"Tidak mungkin. Benar young-ah ini tempatnya."
"Lalu kenapa kau masih diam disini? Kalau begitu, ayo kita masuk." Ujar Gayoung dengan semangat, entah apa yang Gayoung pikirkan saat ini, Saerin cepat-cepat menghentikan langkah Gayoung.
"Waeyo? Yak! Saerin-ah kau ini kenapa?" Tanya Gayoung dengan panik, bagaimana ia tidak panik melihat Saerin yang sepertinya akan menangis.
"A-aku takut Young-ah" Kata Saerin menggenggam erat tangan sahabatnya, matanya tetap setia memandang butik itu. Gayoung hanya menyeryit.
"Astaga Saerin-ah, bangunan itu tidak akan menelanmu." Kata Gayoung bercanda.
"Bukan itu yang ku takutkan." Saerin menatap dalam-dalam manik mata sahabatnya.
"Lalu, apa itu?" Tanya Gayoung penasaran.

Mrs. Oh? OOH NO!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang