Page 7

7.1K 447 85
                                    

Terpampang didepan cermin rias seorang pengantin wanita telah selesai dengan make overnya beberapa menit yang lalu untuk ke sekian kalinya, Park Yoora sang kakak mempelai wanita sampai kewelahan mendandani adiknya, pasalnya Saerin terus menerus menangis, membuat wajahnya yang sudah dirias sedemikian rupa terhapus oleh deraian air mata Saerin. Butuh kurang lebih satu jam dan banyak orang untuk menenangkan Saerin, tentu saja tanpa sepengatahuan orangtua Saerin, karna ia melakukan semua ini demi kebahagiaan orangtuanya. Di lain ruangan sang mempelai pria- Oh Sehun, sudah selesai dengan tuxedonya yang senada dengan gaun Saerin. Penampilan Sehun sangatlah tampan mendekati sempurna, bagaimana tidak? Sehun berperawakan tinggi semampai, memiliki garis wajah yang tegas, dan berwibawa. Sehun memperhatikan tamu-tamu undangan yang berjalan menuju gedung resepsi penikahan dirinya dengan Saerin, pernikahan mereka hanya dihadiri oleh kalangan atas atau kerabat perusahaan orangtua Sehun dan Saerin. Beberapa teman kepercayaan Sehun dan Saerin juga ikut menyaksikan pernikahan mereka.

Di altar, sang mempelai wanita yaitu Park Saerin sedang berjalan berdampingan dengan ayahnya melewati sebuah red karpet yang diiringi musik untuk diserahkan kepada calon suaminya. Sehun maupun Saerin sama-sama memaksakan senyum mereka agar selalu terpatri dibibir mereka masing-masing untuk memberi kesan bahwa mereka adalah pasangan yang sedang berbahagia.
Diacara pemberkatan, kedua mempelai mengucapkan janji suci dihadapan Tuhan, memasangkan sepasang cincin bukti keterikatan dijari manis satu sama lain. Saatnya pendeta memerintahankan kedua mempelai untuk berciuman dihadapan banyak orang, Saerin tercengang dengan tampang bodohnya, sedangkan Sehun menghadapkan dirinya dengan Saerin disertai wajah datarnya, ia menghapus jarak diantara Saerin, Saerin bergemetar hebat saat Sehun tersenyum seduktif kepada dirinya, tanpa meminta izin terlebih dulu kepada Saerin, Sehun langsung menempatkan bibirnya pada bibir Saerin sekedar menempelkannya namun cukup lama, sorakan dan riuhnya tepuk tangan yang menyaksikan adegan mereka memenuhi seluruh penjuru gedung resepsi.

Saerin pov
Inikah diriku yang sekarang? Kau percaya? Aku tidak. Aku sudah menjadi istri sah dari seorang Oh Sehun, istri? Diumurku yang belum genap 20tahun ah tidak 19tahun? Ini hebat 'kan? Dan lagi pernikahan ini tanpa dilandasi rasa cinta, hahaha aku pasti akan gila. Aku membenci Sehun, dia sudah merebut first kiss-ku, bahkan Baekhyun yang sudah 3 tahun menjalin hubungan denganku tidak pernah menciumku. Berbicara tentang Baekhyun, dari kemarin aku tidak bertemu dengannya, bahkan untuk menerima panggilan ataupun pesan saja tidak. Ke mana dia? Apa dia marah padaku setelah ku tolak ajakkannya?

Author pov
Setelah acara resepsi pernikahan mereka berakhir, sepasang suami istri tersebut beristirahat disalah satu hotel megah milik keluarga Oh yang telah disiapkan oleh kedua orangtua Sehun dan Saerin. Setelah sampai dikamar mereka yang berfasilitaskan kelas VIP, Sehun langsung merebahkan tubuhnya diranjang berukuran king size sedangkan Saerin duduk disofa masih dengan memakai gaunnya. Dari acara pemberkatan, saat dimobil menuju ke hotel bahkan sampai sekarang keduanya hanya saling membisu. Saerin melirik Sehun yang sepertinya sudah terlelap, ia sangat maklum bahwa suaminya sedang kelelahan. Apa barusan 'suaminya'?
Saerin juga merasa lelah, ia memutuskan untuk berbaring sebentar disofa.

Sehun pov
Aku sebenarnya tidak tidur, lebih tepatnya tidak bisa tidur. Aku hanya ingin menghindari kontak mata dengan gadis itu, gadis yang sudah berstatus menjadi istri sahku. Aku memikirkan banyak hal saat aku membangun rumah tangga dengannya. Ini konyol, diusia seperti kami yang seharusnya bersenang-senang malah sudah harus membina keluarga kecil.ck.lelucon macam apa ini.
Selama aku memejamkan mataku, aku tidak mendengar suaranya, apa dia tertidur? Aku tidak perduli.
Karna gerah, aku memutuskan untuk membersihkan diri. Aku mengganti setelan texudo dengan kaos putih polos dan celana selutut, karna hanya itu yang aku temukan dilemari sebesar ini. Gadis itu masih terlelap dalam tidurnya, aku mendekat lalu berjongkok menyamakan dirinya, aigoo wajahnya sangat damai ketika tidur.

Mrs. Oh? OOH NO!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang