Page 6

4.9K 363 9
                                    

Terlihat dari dalam butik itu seseorang sedang memperhatikan gerak-gerik Saerin dan Gayoung, namun keduanya tak kunjung datang membuat namja itu geram karna telah dibuat menunggu cukup lama. Mau tidak mau namja itu terpaksa menghampirinya terlebih dulu.
"Yaaak! Park Saerin!" Panggil seseorang diseberang sana, Saerin dan Gayoung yang sedang saling bertatapan langsung menoleh bersama ke arah sumber suara itu berasal.  Keduanya juga serempak membulatkan matanya.
"Chanyeol oppa?" Gumam keduanya, Gayoung menghampiri kakak Saerin, sedangkan Saerin hanya diam mematung ditempat.
"Eoh, kau datang bersama Saerin?"
"Ne oppa"
"Gomawo Young-ah sudah menemani anak manja itu."
"Aaah ne oppa" jawab Gayoung malu-malu
"Yakk! Mengapa kau sangat lambat, cepat masuk! Perintah Chanyeol yang kini sedang menarik paksa Saerin.
Saerin pov
Aigoo apa-apaan ini, sebenarnya disini siapa yang menjadi adiknya huh? Aku atau Gayoung? Kalian bisa lihat 'kan? Begitu Chan oppa  menghampiriku dia sama sekali tidak menunjukan keramahannya sedikitpun terhadap adik kandungnya sendiri, berbeda dengan Gayoung. Menyebalkan bukan?
"Oppa, kenapa kau disini?" Tanyaku yang terus mengekori Chan Oppa
"Tentu saja aku ingin melihatmu?"
"Melihatku? Kau bisa melihatku kapanpun dan dimanapun kau mau oppa!"
"Bukan itu maksudku bodoh." Kata Chanyeol seraya menjitak kepalaku.
"Oppa, sebenarnya untuk apa kalian pergi ke tempat seperti ini?" Kali ini Gayoung bertanya
"Apa Saerin belum memberitahumu? Saerin akan melakukan fitting gaun bersama makhluk astral itu..ah maksudku calon suaminya, dan aku akan melihatnya." Jelas Chanyeol panjang lebar
"Oh begitu.. Haaaaah?" Sepersekian detiknya setelah otaknya berhasil menemukan maksud dari perkataan Chanyeol, mulut Gayoung berhasil menganga dengan sempurna
"Jaa-adi ini bukan mimpi?! Oppa jadi aku benar-benar akan menikah?"
"Apa yang kau bicarakan" Kata Chanyeol menatap heran adiknya, Oh sungguh, saat ini Saerin ingin sekali kabur dari tempat itu, namun terlambat, kini mereka sedang berada di lift dan Chanyeol menggenggam erat jemari Saerin seakan Chanyeol tau kalau adiknya akan melarikan diri, benar-benar merepotkan. Sedangkan Gayoung, dia sudah seperti mayat hidup didalam lift itu.
Mereka menghampiri Sehun yang sedang terduduk sambil memainkan ponselnya dengan serius, sampai-sampai kehadiran mereka bertiga tidak Sehun sadari atau sehun memang sengaja? Entahlah, hanya sehun yang tau. Chanyeol berdehem cukup keras membuat sehun mau tak mau menghentikan aktifitasnya.
"Aah hyung." Kata sehun berpura-pura kaget akan kehadiran mereka. Sehun memperhatikan yeoja yang sedang bersembunyi dibalik tubuh kakaknya takut-takut sambil sesekali menarik-narik ujung baju milik Chanyeol bahkan memelintirnya. Dan menurut Sehun calon istrinya itu benar-benar lucu.
"Baiklah, karna kalian berdua sudah disini cepat lakukan sekarang. Aku ingin cepat pulang!" Kata Chanyeol berusaha melepaskan tangan adiknya lalu mendorong tubuh kecil milik Saerin ke sebuah ruangan bertirai sebut saja kamar pass. Ya, kini Saerin sedang mencoba gaunnya yang menurutnya sangat rumit bahkan membutuhkan waktu yang lama. Chanyeol beberapa detik yang lalu pergi ke toilet dan saat ini menyisakan Sehun dan Gayoung yang sedang menunggui Saerin selesai memakai gaunnya, sepertinya hanya Gayoung yang menunggunya meskipun dengan keadaan yang sulit dijelaskan dan Gayoung terus menerus meyakinkan bahwa dirinya sedang tidak bermimpi.
"Sehun oppa, apa kau benar-benar akan menikah dengan Saerin?" Tanya Gayoung takut-takut.
"..."
"Bagaimana bisa terjadi oppa?" Tanya Gayoung makin penasaran, Sehun masih tidak menjawab pertanyaan Gayoung,ani ani..Sehun sudah pasti tidak akan menjawabnya apapun pertanyaannya.
'Astaga, baru saja aku merasa iri padamu dan sekarang aku sangat merasa kasihan padamu Saerin, kau menikah dengan namja sedingin itu aigoo, semoga kau bisa sabar menghadapinya.' Gumam Gayoung sepelan mungkin
"Aku mendengarnya." Kata Sehun dengan tatapan ketusnya, Gayoung menundukan kepalanya takut-takut.
Beberapa menit kemudian Saerin telah selesai memakai gaunnya bersamaan dengan kembalinya Chanyeol dari toilet , tirainya terbuka menampilkan Saerin yang terbalut gaun indah dan mewah, penampilannya benar-benar berbeda dari sebelumnya. Saerin terlihat lebih dewasa dan lebih cantik, ketiganya menatap Saerin dengan takjub, Chanyeol dengan lebarnya membulatkan matanya, Gayoung yang terus mengomat-ngamit bibirnya dengan ungkapan-ungkapan yang penuh takjub. Sedangkan Sehun terus menerus menelan salivanya meskipun garis wajahnya terlihat datar. Sehun diam-diam memperhatikan calon istrinya, dia sempat memuji didalam hatinya, tapi kemudian Sehun merasa risih, Saerin memang cocok memakai gaun itu, tapi lekukan tubuhnya terlihat jelas menampilkan bahu dan dadanya yang terekspos dengan bebasnya. Pandangan Sehun terhenti pada dada milik calon istrinya, Saerin yang menyadari itu dengan cepat menutupi dadanya dengan kedua tangannya.
"Yakk! Apa yang kau lihat!" Seru Saerin sambil menatap tajam ke arah Sehun. Sehun lalu berjalan ke arah Saerin, Saerin terlihat sangat ketakutan setengah mati, tidak ada dari satupun yang berusaha menolongnya saat ini. Ternyata Sehun hanya membisikan sesuatu pada pelayan yang membantu Saerin memakaikan gaun. Tirai itu kembali menutup, dan Sehun dengan santainya beralih ke sofa. Chanyeol dan Gayong menatapnya heran.
"Yak! Apa yang kau lakukan pada adiku huh?!" Chanyeol berjalan ke arah Sehun
"Aku hanya menyuruhnya mengganti gaunnya hyung." 'Dan aku tidak akan membiarkan Saerin memakai gaun terkutuk itu.' Lanjutnya dalam hati
"Mwoo? Eih, apa yang salah dengan gaun tadi. Kau..benar-benar!"
"Dia tidak pantas memakai gaun sebagus itu hyung." Ujar Sehun, Chanyeol hanya membalas ucapan sehun dengan tatapan mautnya, Chanyeol sebenarnya ingin sekali menonjok muka Sehun, tapi ia ingat bahwa ia harus menjaga sikapnya didepan Gayoung.
Saerin pov
Aarrgh apa-apaan dia, mengapa dia menyuruhku mengganti gaun ini? Tidakkah dia pikir memakai gaun sialan ini tidak lama eoh? Tapi, aku cukup  bersyukur, karna apa yang sekarang aku pakai terlihat lebih baik dan lebih tertutup.
Aku masih tidak percaya dengan apa yang terjadi padaku. Ternyata pernikahan ini benar-benar akan terjadi didalam hidupku. Oke, aku tau pasti bahwa pernikahan memang akan terjadi juga padaku, tapi tidak sakarang dan saat ini. Aaah aku harus bagaimana? Eomma tolong aku T_T

Saat ini dan ditempat ini kedua pasangan yang akan segera melangsungkan pernikahannya hanya saling diam dan..saling melirik. Keduanya sedang berada didalam mobil sport milik Sehun menuju kediaman keluarga Park untuk mengantarkan Saerin pulang. Saerin benar-benar merasa bosan, tidak hanya sekali ia berdehem berharap Sehun menyakinkan dirinya bahwa semuanya bukan mimpi, semuanya akan baik -baik saja dan semuanya akan berjalan dengan lancar, karna itu hal yang wajar dan normal yang dilakukan seorang namja kepada yeojanya ketika akan menghadapi pernikahannya. Jadi jangan salahkan Saerin kalau ia menganggap Sehun abnormal. 'dia benar-benar tidak peka' kesal Saerin. Saerin mengubur dalam-dalam perasaan gengsinya dan lebih memilih berbicara pada Sehun terlebih dulu.
"Sunbae, apa aku tidak sedang bermimpi?"
"Aku tau kau tidak akan pernah menyangka bisa menjadi seorang istri dari Oh Sehun" kata Sehun, Saerin menatapnya dengan rasa tidak percaya.
"Aah satu lagi, jangan memanggilku dengan sebutan sunbae, itu sangat buruk." Lanjut Sehun
"Yakk! Kau percaya diri sekali tuan Oh. Aku bahkan berharap pernikahan ini hanya mimpi, tepatnya mimpi buruk-" Saerin terus mengoceh pada Sehun, sedangkan Sehun hanya diam tidak menanggapi ocehan Saerin yang menurutnya seperti anak kecil, dia membiarkan Saerin lelah dengan sendirinya. Benar saja, tak lama kemudian Saerin benar-benar berhenti mengomel tepat dengan dugaan Sehun, Saerin rasa sia-sia berbicara kepada manusia batu seperti Oh Sehun. Hingga suasana dimobil itu kembali hening, Saerin sangat bersyukur rumahnya tidak terlalu jauh dari butik yang baru saja ia datangi, hanya membutuhkan waktu 20 menit untuk sampai dikediaman keluarga Park.
Saerin kesulitan ketika akan membuka seat belt milik mobil sehun, Sehun mengangkat alisnya sebelah sambil memandangi Saerin, ini sudah 10menit dan Saerin belum juga turun, oh ayolah, Saerin terlalu gengsi untuk meminta bantuan lebih dulu ke kakek lampir ini.
"Kau tidak ingin turun?" Tanya Sehun dengan ketus.
"Apa kau tidak lihat huh?"
"Cepatlah turun, kau membuang waktuku!"
"Yaaak Sehun-ssi! Ini..kenapa susah sekali, pasti kau yang membuatnya jadi seperti ini."
"Mwo? Jangan menyalahkanku. Ck.bilang saja kau tidak bisa!" Kata sehun dengan nada meremehkan, Sehun membantu Saerin membuka seat belt yang terpasang dibadan Saerin, otomatis jarak keduanya sangat dekat, Saerin mendelik kaget, ia tidak pernah sedekat ini dengan namja, kecuali Park Chanyeol dan Appanya tentu saja. Jantung Saerin tidak bisa diajak kompromi, ia berdetak sangat kencang dan cepat, Saerin hanya berdoa semoga Sehun tidak menyadarinya. Tapi naas, Sehun mengetahuinya dari raut wajah Saerin yang penuh dengan ekspresi kecemasan. Sehun mengulum senyumnya, ia berniat menggoda Saerin. Sehun mengunci tangan Saerin, lalu mendekatkan wajahnya pada wajah Saerin, Saerin tidak berusaha memberontak, ia hanya diam meskipun jantungnya semakin tidak karuan, tapi mulutnya mengantup dengan erat. Sehun terkekeh melihat tingkah calon istrinya. Setelah cukup puas mengerjai Saerin, ia menjauhkan wajahnya tanpa sepengatuhan Saerin, Sehun menyentil pucuk kepala Saerin sambil tertawa renyah. Saerin terlihat sangat kesal, entah karna Sehun tidak menciumnya atau karna Sehun memberi harapan palsu kepada Saerin? Eeh tunggu, sama saja 'kan?-_-
"Yakk! Apa kau yang lakukan hah!" Saerin melotot ke arah Sehun
"Harusnya aku yang bertanya, apa kau sedang mengharapkan ciumanku? Jangan bermimpi!" Ujar Sehun masih dengan tertawanya.
"Aishh, aku lebih baik mati daripada harus mengharapkan ciumanmu Tuan Oh yang sangat percaya diri!" Kata Saerin menyelongos pergi dan cepat-cepat menjauh dari mobil. Sehun masih setia memantau didepan pintu rumah Saerin hingga gadisnya Lenyap dari pandangannya. 'Bersabarlah chagi, aku akan menciummu besok di altar' Gumam Sehun sebelum pergi dari kediamaan keluarga Park.

To Be Continue~
Maaf baru di post chingudeul:( w baru beli kuota:'3 ini juga belinya yang harian bhaqqT_T efek samping liburan duitpun limitid
Bagi readers yang setia ngikutin kelanjutan dari ff labil ini aku ucapkan terimakasih, dan tentunya bermilyarkali lagi, maafkan aku~
Oh iya, sekedar informasi yang agak maksa, jangan lupa mampir ke ff yg baru aja aku bikin judulnya "Behind the Plain Nature of My Husband"

PERINGATAN KERAS, jauhkan ff tersebut dari jangkauan anak-anak, bagi muslim dapat dikonsumsi sesudah buka dan sebelum imsyak, dibawah umur diharamkan untuk mengonsumsinya, jika terdapat efek samping setelah mengonsumsi ff tersebut segeralah hubungi siapapun yang punya bakat merukiyah. :v :v

Mrs. Oh? OOH NO!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang