Cangkir 4

145 28 21
                                    

"Bro!"

"Oh, kalian sudah datang?" Sapa Sasuke setelah melihat kedatangan teman-temannya di cafe untuk mulai berdiskusi bersama.

"Apakah akan hanya ada kami bertiga yang bekerja?" Tanya Naruto; teman junior clubbing Sasuke ketika ia masih kuliah dulu. "Maksudku, selain kau dan Pak Kakashi, apakah hanya aku, Sai, dan Gaara yang akan jadi pegawai di sini?"

"Tidak. Akan ada satu orang lagi."

"Selamat pagi!" Baru saja sedang dibicarakan, Sakura sudah datang dengan pakaian biasanya yang tampak seperti seorang laki-laki.

"Wow!" Naruto tampak tertarik, kemudian berjalan mendekat ke arahnya. "Kulit putih bersih, rambut indah, hidung lurus, wajah lonjong, rahang tajam, bibir lembut..." Gumamnya sembari meneliti tubuh Sakura dari ujung kepala hingga ujung kakinya.

"Kau ini... cewek atau cowok?"

Tetapi Sakura tak mengubris, ia lebih memilih duduk di samping Kakashi yang sedang mengorek lubang hidungnya yang terasa gatal.

"Bro! Siapa dia?"

Sasuke menoleh singkat. "Pacarku."

"Ah, pacarmu yang itu... kiw kiw!" Siulnya sembari menyeringai. Ia sendiri sudah tahu tentang kekasih bohongan temannya itu kemarin. "Bro! Kau pasti sangat bahagia. Style nya sangat tipeku sekali." Godanya. "Aku Uzumaki Naruto. Umurku 26 tahun. Lalu siapa namamu? Berapa umurmu?"

Sakura tampak terlihat malas, karena bagaimana pun, ia harus kembali berbohong kali ini. Sudut hatinya mulai terasa gelisah, namun ia tak punya pilihan lain. "Haruno Sasori... 22 tahun."

"Yosh! Semakin dilihat semakin manis."

"Kau akan ku bunuh jika mengatakan hal menggelikan itu lagi!" Ancam Sakura. Membuat Sasuke yang mendengarnya hanya terkekeh pelan. Sudah bukan hal yang baru baginya mendengar ancaman seperti itu.

"Aku Sai!" Kemudian yang lain juga ingin segera berkenalan seperti Naruto. "Umurku 25 tahun. Salam kenal ya."

Setelah dua orang itu selesai berkenalan, mereka lantas saling melirik ke arah Gaara yang terlihat acuh tak acuh. Tersadar bahwa mereka menunggunya, ia akhirnya membuka suara. "Gaara. 26 tahun."

Sakura menunduk kecil sebagai penghormatan kepada semuanya. Ia mulai berpikir, sepertinya mereka semua adalah rekan kerja yang baik.

"Bukankah kita harus membersihkan tempat ini dulu? Lihatlah! Sudah banyak debu." Saran Naruto. Kemudian ia berjalan ke belakang dapur untuk sekadar mengecek keadaan.

"WAAAAAAAA!"

Semua orang di sana tersentak kaget. "Hei, ada apa, Naruto?!" Onxy hitam itu menatap panik.

"I-i-i-itu! I-i-itu! I-itu! ADA TIKUS!"

"Dimana?" Tanya Sai yang juga terlihat merinding.

"Be-besar sekali! Sebesar kucing oyen!" Jelasnya sembari mencoba menuduh kucing keramat itu. "Wah, aku nyaris pipis di celana." Paraunya.

Bukannya ikut takut dan waspada, Sakura malah langsung mencari keberadaan hewan lucu itu. "Shannaro! Dasar penakut!" Ejeknya.

Namun Naruto masih saja terlihat membeku. Tatapannya mendadak terlihat kosong. "Tapi-"

"WAH! WAH! AKU MENEMUKAN HARTA KARUN!" Teriak Sakura girang. "LIHATLAH!"

Ucoffe Stop No.1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang