Hari Pembukaan Ucoffe Stop No. 1
Setelah satu minggu lamanya membereskan kekacauan pemesanan biji kopi, hari ini adalah hari opening atau pembukaan untuk cafe.
Enam pria muda itu bergegas untuk membereskan dan menyiapkan segalanya, termasuk menyambut tamu-tamu yang akan datang ke sana.
Sebelum memulai menggunting pita sebagai tanda opening, Sasuke tak lupa melakukan briefing pada rekan-rekan kerjanya tersebut.
"Kakashi..." Tegur Sasuke malas. "Bisakah kau tidak mengupil sekarang? Bagaimana jika terlihat oleh pelanggan kita nanti?"
Yang ditegur demikian hanya mendelik tak suka. Ia pikir, mengupil saja tidak boleh? Apakah Sasuke bukan manusia yang tidak punya upil? "Kau cerewet sekali seperti tidak pernah punya upil..." Gerutunya.
Namun Sasuke tak ambil pusing, ia kembali dengan niat awalnya. "15 menit lagi kita akan segera buka. Apakah kalian siap?"
"Tentu saja, Bos!" Sahut Naruto dengan semangatnya. "Ah, aku sudah tidak sabar melihat pelanggan-pelanggan wanita yang tampak cantik itu datang kemari."
"Dasar mata keranjang!" Sahut Sakura sembari memukul pelan belakang kepala rekan kerjanya tersebut.
"Jangan lupa untuk menjaga sikap kalian di depan semua orang!" Tegas Sasuke. "Terutama kau..." Arah mata dengan kilatan tajam itu menuju ke arah Sakura, membuat gadis itu mendelik tak terima. "Kenapa kau melihatku?"
"Aku akan memperhatikanmu."
"Yang benar saja..." Kesal Sakura.
Sasuke merasa bahwa Sakura banyak berubah sejak kejadian beberapa hari yang lalu. Ia tampak banyak diam dari biasanya. Sepertinya kemarahan dan teguran dari Sasuke sukses membuatnya kesal setengah mati. Sekalipun ia sudah meminta maaf, tapi Sakura tetap tidak mempedulikannya.
Lalu Sasuke mulai bertanya-tanya, kenapa dia sebegitu mengkhawatirkan pemuda lugu itu sejak kemarin? Seharusnya ia tak perlu begitu peduli padanya. Biarkan saja dia.
Tapi ia tidak bisa. Ia sungguh tidak bisa melihat Sakura yang banyak terdiam seperti ini. Rasanya ia ingin terus mengganggunya hingga ia kembali banyak berbicara.
"Ekhem! Ya sudah! Kita mulai bersiap!"
"Kau tidak ingin kita melalukan yel-yel dulu agar kita semakin bersemangat?" Tanya Naruto. "Ini hari perdana kita, Bos."
"Yel-yel apa?"
"Kau tidak asik sekali!" Gerutu Naruto. "Biasanya dalam sebuah tim kerja sama, sebelum memulai sebuah projek, kami akan menyanyikan yel-yel bersama-sama agar bersemangat."
Sasuke semakin bingung, ini memang pertama kalinya bagi ia bekerja sama dalam sebuah tim dengan dirinya yang bertugas sebagai ketua. Kemudian matanya lagi-lagi melirik kecil ke arah Sakura yang juga sepertinya sedang menunggu keputusannya.
"Seperti apa?"
"Spontan? Uhuy!"
"Kenapa jelek sekali?"
"Tinggal diganti saja kata-katanya. Ucoffe Stop? Uhuy!"
Sakura sontak terkekeh pelan melihat Naruto, membuat Sasuke yang sedari tadi kebingungan ikut terkekeh. Tak habis pikir dengan ide konyol rekan kerjanya tersebut.
"Ucoffe Stop?"
"UHUY!" Teriak Sai dengan sangat bersemangat. Membuat tawa Sakura semakin melebar. "Hei, ayo katakan uhuy!" Ajaknya pada gadis merah muda yang kini tengah berdiri di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ucoffe Stop No.1
Fiksi PenggemarHidup dengan gaya tomboi adalah ciri khas Haruno Sakura. Demi mendapatkan banyak pekerjaan, ia bahkan rela menyamar menjadi laki-laki. Di sisi lain, demi menggagalkan misi perjodohan keluarganya, Uchiha Sasuke terpaksa melakukan hal ekstrem dengan m...