Cangkir 3

135 31 11
                                    

Langit bahkan belum terang, namun Sakura sudah mengitari beberapa rumah elit untuk mengantarkan kotak susu seperti biasanya.

Dan ketika pada akhirnya ia telah sampai di pengiriman rumah terakhir, ia bergegas turun dan meletakkan kotak susu di dalam sebuah tote bag besar yang terletak di depan pagar.

Di balik gerbangnya yang tinggi itu, mulai tampak bulu-bulu tebal berwarna putih yang terlihat timbul dari celah bawah gerbang tersebut.

Gadis itu lantas tersenyum girang, itu kucing yang selalu ia sapa setiap harinya. "Hai Marshmallow!" Sapanya sembari mencoba menggapainya dan mengelusnya dengan lembut. "Meow! Meow!"

Kucing cantik itu tampak senang dengan kehadirannya, lantas membalasnya dengan suara yang nyaring.

MEONGGG~

"Kau pintar sekali! Meow! Meow!"

MEONGGG~

Sekali lagi, Sakura bertepuk tangan heboh. Tetapi kemudian ia merasa sedikit tersentak ketika menyadari bahwa pintu gerbang tersebut tiba-tiba terbuka dan menampakkan seorang pria tampan yang tidak asing baginya.

Pria itu kini tersenyum hangat. "Oh, ternyata ini kakaknya Max."

Awalnya Sakura tampak kikuk, kemudian menunduk hormat. "Halo! Maafkan aku jika Paman merasa terganggu."

"Tidak-tidak! Aku tidak terganggu olehmu kok! Tenang saja." Sahutnya terlihat begitu ramah. "Aku sudah lama ingin menyapa kakak susu kotak ini."

"Ah, benarkah?" Tanya Sakura yang terlihat tersipu malu. Senyuman di bibirnya terlihat begitu manis.

"Namaku Itachi." Sapanya ramah. "Dan kucingku itu, namanya Max."

"Aku Haruno Sakura, Paman." Jawabnya penuh hormat. Namun setelahnya, ia menyadari sesuatu yang aneh dan janggal. "Eh, apakah dia kucing jantan?"

Pria bernama Itachi itu mengangguk. "Benar. Bukankah kau memanggilnya Marshmallow?"

Kini giliran Sakura yang mengangguk. "Aku menamainya Marshmallow karena warnanya yang putih dan kukira awalnya dia adalah betina... Dadanya juga terlihat besar...." Kemudian ia tersenyum kikuk sembari menggaruk tengkuk lehernya. "Maaf, aku tidak tahu jika dia jantan."

Mendengar hal tersebut sontak membuat Itachi tertawa cukup keras. Melihat tingkah lucu Sakura telah sukses membuat hari minggu paginya menjadi terasa good mood. "Tidak masalah."

"Baiklah Paman Itachi, aku pamit pulang dulu."

"Hati-hati di jalan, Sakura!"

Sebelum menaiki motornya, Sakura kembali melambaikan tangannya di udara. Kemudian tak lama ia tersenyum lebar sembari melirik Itachi di balik spion motornya yang telah melaju pelan.

☕️☕️☕️☕️☕️

"Jika kau tak ingin menjalankan cafe, teruslah hidup melayang tak tahu arah seperti sekarang!"

Sasuke sontak tersenyum meringis. "Kalau begitu, kenapa kau tidak menyiapkan untukku posisi di perusahaanmu saja, Nek?" Tawarnya. "Misalnya menjadi manajer tim."

Ucoffe Stop No.1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang