Pilot | 01

3.3K 282 21
                                    











Namanya Alana Alexandria Husein, biasa dipanggil Ana dan umurnya 27 tahun. Singkatnya Ana Pramugari magang yang disiplin dan tidak neko-neko meski sudah mengabdikan diri selama satu tahun. Hidupnya sangat lurus sejauh ini, tidak ada banyak masalah yang tidak bisa ia hadapi. Bahkan urusan percintaanpun dipermudah.

Ana sudah tunangan dengan salah satu Co-pilot di maskapai Merah Putih, Mas Jehan. Lebih tua tiga tahun dari Ana beliau sangat memenuhi kriteria suami idaman sehingga tidak lama setelah mereka menjalin hubungan mereka memutuskan untuk kejenjang yang lebih serius. Berhubung umur Mas Jehan juga sudah kepala tiga, takut masa suburnya tidak efektif lagi.

Ya sejauh ini mudah.

Namun terkadang fikiran kotor tidak pernah bisa Ana hindari. Bagaimana mungkin masalah besar tidak pernah ia rasakan selama hidupnya?

Apa Tuhan tahu Ana ini lemah atau bagaimana? Ana sendiri sejauh ini bisa angkat galon sama masang gas sendiri. Gak selemah itu. Lantas kenapa cobaannya kek remahan peyek yang gampang di singkirin gini. Whats wrong god?

Kalo kata Mas Jehan sih. "Kamu ki aneh ndok, wong gak dikasih masalah kok nyarik masalah."

Bener juga kan, ah bomat dah. Balik ke Ana yang sekarang lagi sibuk baca selembar kertas buat ikut tes jadi Pramugari tetap. Sudah setahun lamanya, sesuai persyaratan untuk bisa jadi Pramugari tetap Ana sudah memenuhi syarat.

"Kamu gak siap-siap ngafal dari kemaren, An?"tanya Jovie salah satu Pramugari tetap yang dekat dengan Ana.

Ana menghela nafas merebut minuman ditangan Jovie. " Ya gimana mau cepet hafal mba, aku dari kemarin direcokin Mas Jehan mulu."

Jovie langsung nyengir pasang muka tanpa dosa. "Ih mentang-mentang mau kawin digas mulu ya."

"Astaghfirullah mba, demi Allah kami gapernah kayak gitu dih amit-amit jabang bayi."

Jovie malah ngeledek."Hilih kayak mba gatau aja, apalagi si Jehan yang engas begitu An. Yakali kamu gak di hap!"

"Mba ngucap mba, Ya Allah makanya nikah biar gak fiktor mulu!"

"Makanya do'ain dong, kalo bisa doainnya sambil nyebut nama Mas Jeriko ya biar sekomplit sama calonnya."

Ana mendelik. "Jeriko? artis mana lagi yang mba haluin astaga."

Jovie menggeleng. "Jeriko bukan artis, An. Itu loh anak Pak Djarot Soedjatmiko yang punya Indimy terus ponakan Pak Harry Kepala Maskapai merah putih. Masa gatau?"

"Ya mana tau mba, kan Ana baru magang setahun disini."

"Baru ndasmu! setahun kok baru. Emang dasar kamunya aja yang plonga-plongo padahal sering Take-off bareng sama Jehan loh bisa-bisanya gatau. "cerocos Jovie gemes sendiri.

Ana cuma bisa garuk kepala karena dia emang beneran gatau. "Ya maaf mba, lagian gak penting juga Ana tau."

"Loh harus tau, biar kalo jadi suami aku kamu gak canggung."

"Iya, Aamiin."

"Tapi ya An, Mas Jeriko itu sombongnya MasyaAllah. Gak makesense sama muka gantengnya ituloh, kadang mba kalo nyapa itu ya mukanya jueeeedess pol."terang Jovie yang masih semangat bahas Jeriko sementara Ana ngangguk-ngangguk aja sembari menghafal beberapa materi di tangannya.

"Ha terus mba?"

"Padahal banyak yang naksir loh An, semua Pramugari magang maupun tetap pasti kepelet. Rahimnya pada anget minta digas."

"Aku enggak tu mba."

"Hih gayamu, belum jumpa Jeriko makanya bilang gitu. Coba udah jumpa pasti kepelet juga."

[ADULT]PILOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang