Pilot | 07

1.8K 227 15
                                    

A/N : VOTE AND COMENT JUSEYO!

















Alana duduk melamun diranjang tempat tidur begitu dia keluar dari kamar Ellard dan Jeriko. Pria sialan yang tanpa beban menculiknya pergi setelah melamarnya dengan tiba-tiba dan datang kemari mendapatkan hal-hal yang mengejutkan seperti ini. Kepala Alana rasanya mau pecah, kayak mendingan dia terbang bolak-balik dari bandara satu ke bandara yang lain ketimbang harus lihat yang begituan.

"Tuh orang gak inget dosa kali ya, menyalahi kodrat manusia aja. Astagfirullah!"dumel Alana tak habis pikir lantas kemudian memukul kepalanya sendiri. "Kayak manusia paling suci aja kamu, Alana."

Alana sibuk dengan pikirannya sendiri melupakan Freya dan Lili yang menatap gadis itu heran sejak masuk kekamar tadi. "Kamu sakit, Alana?"

Alana kaget bikin Lili dan Freya pun kaget. Padahal suara Freya pelan banget cuma Alana sampai kaget segitunya jadi reflek Lili dan Freya ikutan. "Haha enggak, guys. Cuma banyak pikiran aja, peace!"elak Alana garing, Lili sama Freya bertukar tatap makin bingung.

"Cerita aja kali, Al."

"Tau nih, main rahasia-rahasian gak asik."

Alana menggaruk tengkuknya bingung, masalahnya yang dia pikirin sekarang ini gada hubungan sama dirinya sendiri. Alana pun heran kenapa dia harus cape-cape mikirin masalah orang padahal dia juga punya masalah sendiri. "Gimana ya.."

Lili dan Freya sontak duduk berhadapan dengan Alana bikin Alana makin bingung. Kayak ragu mau bilang tapi nanti bilang nyakitin hati orang. "Aku dilamar Pak Jeriko."ceplos Alana reflek gadis itu menampar mulutnya yang gak bisa ngerem.

"Apa?!"

Freya sontak mendekati Alana dan menguncang-gincang tubuh Alana diikuti Lili yang melakukannya berlawanan. "Ih curang Alana gada cerita, gada undang-undang kita juga. Temen apaan kayak gitu."

Alana menggeleng dalam keadaan tubuhnya ditarik sana tarik sini oleh keduanya. "Bukan, ini mendadak. Duh berenti dulu Alana mau muntah ini!"

Freya dan Lili pun nyengir melepaskan tarikan keduanya sehingga Alana dapat bernafas lega. "Bukan lamaran yang kek orang-orang, Frey/Li. Ini mendadak, bangun-bangun pinggir jalan antri sama mobil-mobil isi hantaran buat ngelamar aku, emang gila itu Pilot satu!"

"Sumpah demi apa?"

"Demi Allah seriusan, mana gak etis lagi bawah ku sakit banget abis di gempur." ceplos Alana, lagi-lagi gadis itu memukul mulutnya. Sial, goblok Alana tolol batin Alana.

Freya dan Lili serentak menutup mulutnya kaget. "J-jadi kamu abis cmiwmiw sama Jeriko, paginya dilamar gitu?"tanya Freya diangguki.

"Sampe subuh?"tambah Lili.

Alana mengangguk lalu mendelik. "Eh bukan gitu-"

"Wih parah si kamu, Al."

Freya mengangguk. "Galak-galak menghanyutkan."

Alana cuma bisa menutupi wajahnya malu diejek Lili dan Freya. Salahkan mulutnya yang suka asal nyeplos kalo ngomong, jadi aib sendiri pun kebongkar. Untung yang denger cuma Freya dan Lili, Alana berdoa semoga berita ini gak sampe ke kupingnya Jovie. Kalo enggak, habis sudah Alana di wanti-wanti karena sejak awal gayanya gak tertarik sama Jeriko eh taunya dibelakang udah tidur terus sampe dilamar. Apa gak ngamuk temen kerjanya itu. "Tapi plis jangan ceritain ini sama Mbak Jovie ya, bisa abis aku di omelin dia. Dia naksir berat Pak Jeriko soalnya."

Lili dan Freya tanpa pikir panjang pun mengangguk. "Jadi kamu udah resmi tunangan sama Pak Jeriko?"


Alana lari ngibrit sambil nahan sakit selangkangannya lecet abis di gempur abis-abisan sama Jeriko tadi malam disusul Gisel yang ikutan heboh di belakang. "PAK JERIKO!"

[ADULT]PILOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang