1. 22nd birthday

243 26 4
                                    

Lelaki kucing berkebangsaan China itu tersenyum manis saat para member berdatangan memeluk dirinya. Hari ini hari terbaik bagi Chenle, sebab ulang tahunnya yang ke-22 dapat ia rayakan bersama Dreamies dan NCTzen.

"Selamat ulang tahun, Chenle-ya!" ucap Mark, leader NCT Dream, melalui mikrofonnya. Hal itu membuat para penggemar berteriak mengucapkan selamat pada salah satu maknae Dreamies yang berulang tahun itu.

"Gomawo, Mark hyung!" Chenle tersenyum seraya menunjukkan eye smile miliknya.

"Ayo make a wish, Chenle," titah Jaemin.

Chenle mengangguk. Dengan senyuman yang tidak pernah luntur di wajahnya, seraya menghadap Renjun yang membawakan kue, Chenle memejamkan mata dan menyatukan kedua tangannya. Sebelumnya para staf sudah mengusulkan untuk menggunakan meja, tapi mereka menolak dan ingin membawakan kue sendiri agar lebih berkesan.

Fuuhh!

Suara tepuk tangan menggema di ruangan indoor itu, mengiringi lagu happy birthday yang dinyanyikan oleh Haechan. Sementara Jeno dan Jisung sibuk memakaikan aksesoris ulang tahun pada sang empu. Sesekali Jeno akan meniupkan terompet ulang tahun di depan wajah Chenle.

Acara itu ditutup dengan pelukan bersama dan foto dengan para member, tentu dengan Sijeuni sebagai latar belakang. Hari itu menjadi beberapa jam yang sangat berkesan bagi semua orang di sana. Tanpa tahu bahwa yang berulang tahun sedang menahan diri untuk tidak menangis.

Iya, Chenle ingin menangis haru karena para member yang begitu tulus menyayanginya di depan kamera. Bolehkah ia berharap mereka bisa sesayang itu di belakang kamera juga? Sudah, Chenle sudah memasukkan harapan itu dalam make a wish-nya tadi. Semoga Tuhan bisa mengabulkannya suatu hari nanti. Chenle akan bersabar menunggu hari itu tiba.

ㅡ🐬ㅡ

"Yak! Zhong Chenle! Bukankah sudah kukatakan kalau kau menginap di asrama maka kau harus tidur di sofa?!"

Chenle terbangun usai mendengar teriakan Haechan. Sepulang konser, Chenle mendatangi asrama Dreamies dan tertidur saat dirinya berbaring di kasur Jeno. Ia jatuh tidur saat menunggu para member yang tak kunjung pulang. Nyatanya, mereka pergi bersama tanpa mengajak dirinya.

"Maaf, Haechan hyung. Aku mengantuk dan tanpa sadar tertidur di kamar."

"Turun dan ganti seprainya! Jeno mengeluh gatal jika tidur di seprai bekas dirimu."

"Iya, Hyung."

Chenle menoleh ke luar kamar, di sana ada Jeno yang menatap jijik padanya. Padahal sekarang Chenle sudah rajin mandi setiap hari, mengapa Jeno enggan berinteraksi dengannya? Bahkan untuk berbicara pun lelaki itu menyuruh Haechan.

"Anak itu suruh pulang ke rumahnya saja, lah. Mengganggu kenyamanan asrama," kata Jeno.

"Mau aku pun begitu, tapi manajer hyung yang menyuruh anak itu tinggal di asrama selama ada kegiatan bersama," sahut Mark. "Aku dan Haechan pun menginap di asrama Dreamies karena berkegiatan dengan kalian."

"Aku suka jika kau dan Haechan yang menginap di asrama, tapi tidak dengannya," imbuh Jeno yang diangguki oleh Renjun dan Jisung.

"Sabar sebentar," kata Jaemin. "Hanya beberapa hari lagi saja anak itu menginap di sini. Jika kita konser di luar pun kita akan berpisah ruangan."

"Hilangkan sikap keibuanmu itu padanya, Jaemin."

"Tsk. Aku juga tidak sudi mengasihani anak itu, Haechan. Aku hanya berpikir rasional."

FAKE || CHENLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang