(A)irene, A - Ayo Nikah?!

23

Reinaldi Wijaya

Sudah menunjukan jam 4 lewat 15. Langit masih cerah dengan cahaya orange mulai menghiasi awan biru.
Pekerjaan sudah selesai, irene bisa menikmati waktu santai. Sambil dia menikmati musik yang kini memenuhi ruangannya.

"Woy lagi santai kawand!"

Itu suara denis, yang kemudian terkekeh kecil. Kepalanya yang menyembul di pintu ruangan membuat irene tertawa

"Lo ngapain disitu"

"Nih, diminum kak. Gue lagi baik hati" ucap denis membawakan cup kopi berisi kopi yang sering diminum oleh karyawan boutique

"Gak ada racunnya kan?" Tanya irene dengan nada jenaka

"Tega bener lo bilang gitu kak, aman kok aman"

"Makasih"
Irene dengan senang tentunya menerima kopi ini, keduanya meminum sambil sesekali mengobrol ringan

"Woy!"

Uhuk!

Anne menghampiri keduanya yang ada di ruangan irene, suara anne yang kencang membuat denis kaget hingga tersedak

"Kampret, bikin kaget orang aja"

Anne melirik sinis Denis yang tengah asik bersantai dengan boss nya, irene menaruh cup kopi itu di tempat nya
"Lo mau gur siram pake kopi gak nne?" Kesal Irene

"Iya gue minta maaf, lagian si denis ngapain kesini. Enak aja lo, lo belum kirim file dokumen yang pak hendri itu kan"

Denis menghela nafasnya sambil berdecak kesal
"Iya iya, nanti. Gak sabaran banget sih"

"Iya lo gampang bilang gitu, gue mau pulang cepet woy!" Kesalnya

"Iya iya iya, ini mau dikirim kok."

Keduanya pun langsung keluar dari ruangan Irene setelah membuat keributan disini. Tidak ada karyawan yang berani kecuali mereka. Tapi irene tidak masalah selagi Irene tidak dalam jam kerja yang sibuk. Tentu mereka juga tidak akan mengganggu kegiatan Irene saat jam jam sibuk di kantor.

"Bu, ada pak Rei kesini"

Shanaz masuk ke ruangan dan disusul oleh Rei di belakang shanaz, senyum tipis irene terbit ketika melihat Rei yang sudah datang

"Makasih shanaz, masuk Rei" titah Irene mempersilahkan pria itu memasuki ruangannya

"Kamu sudah selesai?" Tanya Rei ketika mendapati suara musik di ruangan Irene. Itu bertanda jika irene sedang santai