Maaf, tapi bagi aku mereka engga cocok.
Kak Shani cocoknya sama Kak Gre ngga sih?
Kenapa Kak Shani mau aja sih sama nih orang?
Aduh... gimana ya
Dll.
Aku melihat base sekolah, aku menatap foto itu, foto aku bersama Kak Shani. Sudah aku duga, ini pasti bakal heboh, orang orang aja kaget waktu tau aku sama Kak Shani pacaran. Aku gapapa sih sebenernya, tapi.. sakit hati sedikit. Tapi gapapa, biar aku aja yang kena hujat, Kak Shani jangan.
Aku sebenernya ngga terlalu pikirin ini, tapi lama lama kok jadi kepikiran ya.. Aku memeluk lututku seraya menatap ke arah ponselku yang aku genggam. Tiba tiba saja ada notifikasi dari Kak Shani, pacarku.
Aku tersenyum membalas pesan dari Kak Shani, yang dikatakan pacarku benar, ngga seharusnya aku pikirin mereka semua. Yang terpenting adalah hubunganku dengan Kak Shani, aku tau mereka semua pasti iri denganku xixixi
Tok Tok Tok
Aku menengok ke arah pintu kamarku, melihat Kak Jinan yang menongolkan sedikit kepalanya. Aku terheran heran, ngga biasanya Kak Jinan ganggu aku malem malem gini.
"Kenapa Kak?"
"Masuk aja gapapa kak.." Lanjut ku
"Kamu habis belajar?" Kak Jinan menghampiriku, lalu mendudukkan pantatnya di kasur ku, aku pun mendekati Kak Jinan dan duduk disampingnya
"Engga, kenapa kak?"
"Motor kamu besok udah bisa diambil"
"Beneran?!"
Kak Jinan mengangguk, "Ya iya beneran, masa kakak boong"
Aku berteriak kegirangan, bahkan aku kelepasan joget joget ngga jelas di depan Kak Jinan, Kak Jinan menatapku heran sambil menggeleng geleng kan kepalanya.
"Ngapain sih Niel?"
Aku duduk kembali disamping Kak Jinan, menggaruk garuk rambut yang tidak gatal. Malu banget.
"Hehe..."
"Seneng banget tuh kayaknya, ciee kenapa tuh..?"
Sial, Kak Jinan pake menggodaku segala, kan jadi tambah malu.. Haduh Oniel Oniel kenapa sih bisa sampe kelepasan
"Gapapa kak hehe" Aku tertawa malu
Kak Jinan menatapku, terus menatapku, dan terus menatapku. Aku langsung mendorong pelan bahu Kak Jinan
"Eh iya kak"
"Apa.."
"Kak Jinan mau ngga anterin aku ke bengkel motor aku?" Aku menatap Kak Jinan penuh harap.
"Hah? sekarang?" Aku mengangguk semangat
"Gila kamu, udah malem Oniel"
Aku kecewa dengan jawaban Kak Jinan, padahal aku sangat ingin mengambil motor kesayanganku itu, emm... Iya biar besok aku bisa berangkat sama pulang bareng sama Kak Shani, hehehe.
"Ayo dong kak, ya ya ya?"
"Aduh kenapa sih Niel, diambil besok sorenya kan bisa."
"Gabisa kak, ada hal lain yang harus aku lakukan"
-
Setelah bujukan ke seribu kalinya, Kak Jinan pun mengalah, walaupun agak ogah banget tapi tetep dianter kok, Kak Jinan mana mungkin jahat kepadaku. Aku sudah membayang bayangkan bagaimana besok aku harus menjemput Kak Shani buat ke sekolah bareng.. rasanya dipeluk Kak Shani sambil ngobrol ngobrol di atas motor. Aku tertawa pelan, khayalan ku terlalu tinggi untuk itu
"Makasih ya mas" Aku menunduk sedikit kepalaku untuk berterimakasih kepada mas bengkel yang sudah memperbaiki motorku.
Beruntung nya bengkel ini masih buka.
Aku menatap Kak Jinan yang sedang mengobrol dengan orang asing bagiku, mungkin itu teman Kak Jinan, aku pun menghampiri Kak Jinan, dengan agak malu malu tentunya
"Udah Niel?"
Aku mengangguk
"Kenalin, ini temen kampus kakak, dia juga yang punya bengkel ini" Jinan memperkenalkan temannya. Aku menatap orang itu, dengan senyuman tipis. Sedikit terkejut ternyata temannya Kak Jinan ini malah menyodorkan tangannya untuk bersalaman. Aku sedikit terpaksa membalas salaman itu.
"Deo"
"Oniel kak.."
"Kapan kapan bisa kesini lagi.. maksud kakak kalo motor kamu kenapa napa bisa kesini lagi"
"Nah iya Niel, jadi kamu ngga perlu repot repot buat nyari bengkel lagi"
Aku hanya mengangguk kan kepalaku..
"Ayo pulang kak" Ajak ku
"Iya, makasih ya deo"
"Sip, hati hati kalian"
"Duluan ya kak.."
Aku pun menaiki motor ku, dan berajalan pulang kerumah. Sedangkan kak Jinan menggunakan mobilnya sendiri.
Sesampainya dirumah, aku terburu buru menuju kamarku, lalu mengunci pintu, aku ke kamar mandi sebentar buat cuci kaki dan cuci muka. Aku membaringkan tubuhku ke kasur kesayangan.
Aku agak malu bilangnya ke Kak Shani kalo mau bareng..
Chat, Engga, Chat, Engga, Chat
Oke chat.
Aku meletakkan ponselku di meja sampingku, menarik selimut, aku lagi lagi tersenyum mengingat khayalan ku.
Halo Halo
Hehe, see u yaa
Salam hangat dari aku
KAMU SEDANG MEMBACA
Katanya Cinta Sedalam Samudra
RomanceAkankah kisah mereka happy ending? atau bahkan sad ending?