"Akhirnya, aku ketemu sama kamu."
Oniel berdiam diri didepan danau, dengan seseorang yang Oniel temui tadi di warung makan.
Sebenarnya Oniel sangat ingin menolak ajakan orang ini, tetapi dia terus dipaksa untuk berbicara berdua dengan wajah yang sangat berharap.. Oniel jadi merasa iba untuk itu.
Oniel terus diam, mendengarkan seseorang disampingnya yang terus berbicara, sesekali juga mengajak Oniel untuk ngobrol. Tapi Oniel terus diam, Oniel hanya bisa diam.
"Maaf soal waktu itu, aku ngga bermaksud kayak gitu, Niel"
"Aku tau kamu pasti marah sama aku. Aku khilaf, aku malah jatuh cinta sama dia, aku waktu itu bener bener ngga mikirin kamu. Yang aku pikirin cuma hubungan aku sama dia. Maaf karena aku udah ngerebut Shani dari kamu."
"Sekarang aku nyesel, aku ngerasa bersalah banget sama kamu"
Oniel terus mendengar penjelasan dari Gracia. Ya betul orang itu adalah Gracia, pacar Shani. Entah mengapa Gracia yang tiba tiba berada di Jogja dan malah bertemu dengan Oniel. Sangat tidak menduga dia bakal bertemu dengan Gracia disini.
Gracia adalah orang yang dulu selalu membuat Oniel iri, segala tentang Gracia pasti Oniel akan jealous. Orang yang selalu dijodohkan dengan Shani, orang yang cocok dengan Shani, orang yang selalu dibanggakan dengan Shani.
Dan itu menjadi kenyataan bahwa sekarang Gracia dan Shani sedang berpacaran. Gracia tampak sangat bahagia dengan Shani, juga Shani, yang sangat tampak bahagia dengan Gracia. Oniel bisa melihat cara Shani menatap dia dan Gracia sangatlah berbeda.
Jelas Oniel kalah jika dibandingkan dengan Gracia.
Hubungannya dengan Shani yang berjalan hampir satu tahun, semuanya sia sia. Hubungan yang terlihat cuma main main.
Oniel bodoh karena sudah jatuh cinta dengan Shani, dia bodoh karena sudah baper. Dari awal Oniel tau kalau hubungannya dengan Shani tidak serius, dengan Shani yang menembak nya dengan tiba tiba tanpa alasan.
Shani hanya penasaran dengan Oniel....
"Jangan benci sama Shani" Ucap Gracia membuyarkan lamunan Oniel
Oniel menatap Gracia kemudian kembali melihat ke depan, tersenyum tipis.. Sangat tipis hampir tidak terlihat kalo dirinya sedang tersenyum.
"Jujur ya, Shani frustasi banget waktu kamu tiba tiba ngilang.."
Hening..
Oniel tidak percaya itu.
"Shani waktu itu nanya sama temen temen kamu, tapi mereka ngga mau jawab. Sampai Shani memohon pun mereka ngga bakal jawab."
"Matanya selalu bengkak, dia terus nangisin kamu. Aku bingung kenapa dia tiba tiba kaya gitu.. Aku rasa dia ngerasa kehilangan kamu, saat itu juga dia udah jarang rawat dirinya sendiri karena terlalu sibuk nyari kamu."
"Dia terus nyari kamu, bukan aku lagi. Shani udah ngga sama aku, dia bener bener nyesel Niel."
-
Flashback
Gracia menunggu di depan rumah Shani, mereka akan keluar berdua. Gracia tentu sangat senang karena Shani menerima ajakannya untuk keluar bersama.
Gracia melihat Shani yang berjalan ke arahnya, terlihat sangat lesu. Gracia yang awalnya tersenyum pun perlahan mulai luntur. Gracia sedih melihat keadaan Shani sekarang. Membuat Gracia menghela nafas.
Gracia mendekatkan wajahnya dengan Shani, membuat Shani reflek memundurkan wajahnya. Kebiasaan mereka kalo bertemu memang saling mencium pipi, bukan bibir. Tapi kali ini Shani benar benar terlihat berbeda. Merasakan badannya agak disingkirkan oleh Shani untuk masuk kedalam mobilnya, membuat Gracia terdiam.
Gracia sedikit tidak fokus untuk menyetir, melirik Shani yang terus melihat kearah jendela. Gracia berinisiatif untuk mengambil salah satu tangan Shani untuk digenggam tapi Shani malah langsung menyingkirkannya.
"Kamu ini kenapa sih.."
"Bad day's?"
"Mau kemana?" Bukannya menjawab pertanyaan Shani malah kembali bertanya.
•
•
•"Aku ajak ke pantai, soalnya kamu suka pantai"
"Seneng ngga aku ajak kesini?"
Shani terus menatap depan, padahal ada Gracia disebelahnya, Shani seolah olah terus menghindari kontak mata dengan Gracia.
Ada perasaan gelisah yang Shani rasakan, dia takut..
Dengan perlahan Shani menatap Gracia yang masih setia menatapnya. Shani melihat tatapan tulus dari Gracia.. Membuat dia dejavu terhadap Oniel.
Gracia panik melihat Shani yang tiba tiba menangis, segera dia memeluk Shani juga menepuk nepuk punggung Shani, "Nangis dulu aja.. Kalo udah mendingan bisa ngomong sama aku"
Sudah 10 menit Shani menangis dipelukan Gracia. Walaupun Shani memperlakukan Gracia sudah p berbeda, tapi tidak dengan Gracia. Dia terus akan berasa disamping Shani.
"A-Aku"
"Hm? Kenapa? Udah mendingan belum?"
Shani perlahan melepaskan pelukannya, menatap Gracia dengan mata bengkaknya, "Aku.."
"Kenapa?" Gracia mengusap air mata Shani yang masih menetes
"Aku minta maaf sama kamu, karena sifat aku yang tiba tiba kaya gini.."
"Ge aku udah ngga ada rasa sama kamu. Aku minta maaf sama kamu.. Aku masih sayang sama Oniel." Ucap Shani yang masih sesegukan
Kemudian Shani menutup wajahnya dengan keduanya tangannya, kembali menangis. Dada Gracia sesak, bukan sesak karena ucapan Shani, tapi karena tangisan Shani yang tampak sangat menyedihkan.
"Jangan nangis hey.."
"Aku gapapa kalo misalnya kamu masih sayang sama Oniel.."
"Aku juga salah Shan, ngga seharusnya aku ngerusak hubungan kalian."
"Kamu mau Oniel kembali kan?"
Mendengar ucapan Gracia, Shani langsung menatap Gracia dengan anggukan yang cepat. Gracia yang melihat itupun tersenyum.
"Tapi kalo Oniel udah gamau kasih kesempatan lagi.. Kamu gimana?"
Mereka berdua terdiam. Shani berpikir sedangkan Gracia menunggu jawaban.
"Yang penting aku ketemu dulu sama dia.. Masalah kesempatan diakhir, Ge. "
![](https://img.wattpad.com/cover/365528825-288-k147723.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Katanya Cinta Sedalam Samudra
RomanceAkankah kisah mereka happy ending? atau bahkan sad ending?