Part Nine.

345 27 3
                                    

Di meja makan ada banyak sekali jenis makanan yang matthew dan gyuvin bawa, tentu mata hao sangat berbinar karena ia sudah sangat lapar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di meja makan ada banyak sekali jenis makanan yang matthew dan gyuvin bawa, tentu mata hao sangat berbinar karena ia sudah sangat lapar.

"Ya! makan yang pelan saja kau seperti kelaparan saja". Gyuvin menatap hao heran, seperti nya nafsu makan nya sedang naik membuat semua orang hanya menatap hao yang makan begitu lahap. "HAHAHAHA". tawa matthew lepas, hao merasa gumoh karena mulutnya sangat penuh dengan makanan.

"Nafsu makan mu sedang naik ya hao, apa hanbin sudah menanam telur di perutmu". Gyuvin ini memang pria dengan mulut ember pecah, membuat beberapa saat hening.

"YAK! apa maksud pertanyaan mu itu". Matthew menepuk kepala belakang gyuvin, memang mulut nya tidak bisa di hentikan. Sedangkan hao dan hanbin gugup setengah mati, bahkan sampai kini ia tak pernah menyentuh hao apalagi membuat nya mendesah di bawah nya, pikiran kotor hanbin mulai datang, namanya juga pria pasti juga punya hasrat bukan.

"ya siapa tau, aku kan bicara fakta saja karena mereka sudah menjadi suami istri sah sah saja menanam telur ya kan hao". Gyuvin menaik turunkan alis nya dan menatap hao, yang di tatap hanya merasa malu dan canggung karena pembicaraan vulgar teman hanbin

"jangan begitu lain kali, kau akan ku pukul pakai panci". Hanbin menatap sinis gyuvin yang cuma cengar cengir saja, heran hanbin tuh dia dapet temen seperti gyuvin dimana, orang menyebalkan.

Setelah berbincang banyak mengenai perancang usaha, hanbin mendapatkan ide untuk menjual susu sapi segar dengan kualitas terbaik, ia berencana membeli 3 sapi untuk pemula, bahkan ia memikirkan nama perusahaan jika lau perusahaannya akan sukses nanti nya, ia akan menamai perusahaan nya dengan nama "H&H Corp" hanbin & hao.

"Itu rancangan yang bagus sekali, aku akan mengajukan ini kepada orang tua ku, dan mereka akan pasti membantu mu, sekarang istirahat dahulu dan tidur ini sudah mulai malam aku dan gyuvin akan pulang". Matthew dan gyuvin pulang ke rumah kedua orang tua matthew, hao langsung saja mengunci pintu dan beres-beres semua yang berantakan. hanbin menawarkan diri untuk membantu namun hao tidak boleh. Setelah hao membersihkan dan beres beres rumah, ia bergegas ke kamar untuk ber istirahat.

"Hanbin, kau sudah tidur?". tanya nya.

"Belum, aku belum mengantuk". Hanbin mem posisikan diri nya menyender di kepala ranjang agar leluasa mengobrol dengan hao. hao berjalan ke samping bagian tempat tidur nya dan duduk menyender kan kepala nya di kepala ranjang

"Setelah kerumah orang tua matthew besok, kau akan kerumah sakit untuk pemeriksaan tulang ya". Hao memutar kepala ke arah samping, menatap hanbin dalam berharap pria sung itu mau untuk kembali terapi kaki nya. "Oke, aku akan pergi ke dokter". hanbin mengangguk meng iyakan kata-kata istri nya tersebut.

"Sekarang tidur lah, besok bangun pagi". Hao membantu hanbin untuk mengambil posisi tidur dan menyelimuti tubuh suami nya itu, di samping nya ia juga langsung mengambil posisi tidur dan memejamkan matanya

-

08.00 sinar matahari menyelinap masuk ke dalam kamar, membuat hao menggeliat dan bangun dari tidur nya, ia melihat kesamping hanbin sudah tak ada di samping nya, hao langsung bergegas keluar mencari hanbin namun dugaan negatif nya salah, hanbin malah ada di dapur dan membawa 2 piring nasi goreng ke arah meja makan, hao dapat bernafas lega melihat nya

"Kau bikin aku kaget saja". Hao menetralkan nafas nya, karena jantung nya tak berhenti berdetak kencang karena panik "duduklah, disini dan minum dahulu". Hanbin memberikan segelas air putih untuk istri nya.

"Oh iya, aku sebentar lagi akan pergi bersama  matthew ke tempat perusahaan orang tua nya, kau dirumah jangan keman-mana, jaga dirimu, aku akan segera pulang dan pergi terapi kaki ku". Ucap hanbin

sedang kusyuk menjamu makanan di mulut mereka, hanya ada dentuman suara sendok dan garpu yang beradu dengan gigi, setelah beberapa menit selesai matthew dan gyuvin sudah datang menjemput hanbin.

Drrttt Drrttt

Handphone hao yang bunyi menyadarkan hao dari lamunan nya, akhr akhir ini hao sering melamun dan memikirkan mencari uang untuk membiayai dokter tulang untuk hanbin.

Siapa yang menelpon, itu adalah zhang hui sang kakak.

"kenapa". Sejujur nya hao sudah sangat malas berkomunikasi dengan keluarga nya sendiri bahkan keluarga mertua nya. "Kau dimana sialan". Hui di sebrang telepon berdecak kesal, karna ia baru saja ingin mengantar undangan pertunangannya dengan sung taeyoung, sungguh pilot twist sekali hidup ini, haduh.

"Aku akan bertunangan dan menikah, sialan membuatku cape saja, kemana kau.". hui berdecak kesal, memang tak berguna juga ia mengundang adik nya itu. "Aku tidak tinggal di korea, lupakan saja aku, jangan mengundang ku dan hanbin". Hao langsung menutup telepon nya tanpa basa basi lagi, ia sangat marah dengan hui tapi ia juga sangat berterimakasih kepada hui karena nya ia bisa bersama hanbin sekarang.

Hao memutar kedua bola mata nya malas, sungguh hal tak terduga kakak nya akan menikahi kakak hanbin itu sendiri, sungguh penikmat harta.

☆☆☆☆☆☆☆☆

☆☆☆☆☆☆☆☆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
End My Life. [ binhao ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang