Masa Lalu

2.2K 188 12
                                    


Di sebuah Desa kecil yang tidak jauh dari kota...Pemandangan indah terlihat dengan sawah-sawah di sekitar kaki bukit. Banyak para petani sedang menanam padi seperti biasanya.

Di pinggir sawah terdapat 4 anak kecil laki-laki yang sedang duduk santai beristirahat setelah membantu orang tua mereka menanam padi.

Yah, ini lah kebiasaan mereka selain bersekolah dan bermain.

Walaupun memang melelahkan tapi semangat keempat nya tidak pernah luntur sedikit pun. Bagi mereka entah itu pekerjaan yang melelahkan tapi mereka akan tetap melakukannya.

Anak laki-laki yang berbadan lumayan besar dan tinggi dari ketiga temannya melirik kearah ketiga temannya.

Lalu seorang anak berambut kecoklatan juga melihat kearah nya begitu juga dengan anak berambut biru.

Sedangkan satu anak berambut merah dan putih memandang ke arah depan dimana ia melihat ibunya berkerja begitu keras.

Dia hanya tinggal berdua dengan ibu nya, kedua orang tua nya bercerai saat dirinya masih berumur 5 tahun. Sedangkan ketiga temannya memiliki masalah keluarga yang berbeda dengannya.

"Ris, gimana kalau setelah ini kita bermain layangan!! " ucap anak laki-laki berambut ungu.

((Jangan salfok sama rambutnya, cerita nya rambut mereka emang gitu warnanya))

"Boleh, sekalian aku mau nunjukin layangan yang baru aja selesai ku bikin kemaren" saut anak laki-laki berambut Coklat.

"Oke, tapi souta gak ikut main layangan dulu. Soalnya habis dimarahin sama ibu kemarin" ucap anak laki-laki berambut biru. Bernama Souta Chan.

"Jangan-jangan setelah main layangan,kamu gak mandi lagi Souta?"tanya anak laki-laki berambut ungu.

"Mandi kok, Souta dimarahin karena baju souta kotor Rion" ucap Souta

Anak laki-laki berambut ungu, yang bernama Rion itu menganggukkan kepalanya.

"Kalo gitu Harris juga gak ikut main dulu ya...Harris lagi males main layangan" ucap anak laki-laki berambut merah.

"Ya udah kita berdua aja kalo gitu..." Ucap anak laki-laki berambut coklat, Gingitsune Gehenna.

...

Pkl 15:45

Kini keempatnya telah selesai membantu orang tua mereka menanam padi di sawah. Karena hari ini libur jadi mereka bisa sedikit bersantai walau terkadang harus membantu orang tua mereka.

Di lapangan biasa tempat mereka sering bermain, entah itu bermain layang-layang,sepak bola, atau juga mencari belalang dan kegiatan mereka lainnya.

Berulang seperti itu setiap harinya. Namun, mereka tak pernah sekali pun bosan bermain bersama.

Gin dengan senyumannya menunjuk layangan yang ia buat dari kemaren-kemaren.

Souta dan Harris bertepuk tangan pada Gin. Dan sesekali memuji Gin.

Arion yang melihat dari kejauhan hanya melirik mereka malas lalu memanggil Gin dengan kencang
"GIN" panggil nya.

Gin segera menghampiri salah satu temannya itu.
"Apa? " tanya Gin

"Tidak akan kamu gak tau apa maksud ku kan Gin?! " ucap Arion

Gin dan Arion saling menatap satu sama lain dengan tajam. Lalu tertawa bersama.
"Hahaha, yang kalah nanti harus bantu nyuci piring di warungnya bu Jumaening"ucap Arion

𝐅𝐚𝐦𝐢𝐥𝐲 𝐁𝐮𝐭 𝐍𝐨𝐭 𝐁𝐥𝐨𝐨𝐝 (1) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang