.................... Selamat membaca ................
Kini keduanya sudah duduk diruang tamu, tapi Laura justru mendapati tatapan tidak suka dari salah satu wanita paruh baya disana
Gina sedikit berdehem sebentar sebelum berbicara "jadi kamu yang namanya Laura?"
Laura mengangkat pandangannya lalu mengangguk pelan dengan bibir tersenyum, sementara Haidar hanya menggelus punggung istrinya.
"Kuliah?" Tanya Gina dengan mengangkat salah satu alisnya
Laura menggeleng pelan "cuma sampai semester 5, tan."
"Kenapa gak dilanjut? Miskin atau bodoh kamu?" Gina berucap dengan spontan membuat semua orang disana terkejut
"Bun!" Arsyad sedikit memberi kode tegas lalu menatap bundanya
Sang ibunda hanya menghela nafas dan kembali bertanya "kamu sering pergi club?" Laura tersenyum tipis dan mengangguk
"Dimana orang tua kamu? Kenapa terlalu bebasin anaknya kaya kamu gini" sinis Gina
Laura menunduk dirinya sedikit tidak nyaman dengan sindiran yang dilontarkan ibu dari ustadz Arsyad
"Saya..."
"Bun, sudahlah kasihan Laura, dia datang ke sini baik kok" Haidar berusaha menasehati istrinya
Gina bangkit dari duduknya dan menatap Arsyad "bunda gak akan setuju"
"Maksudnya?" Laura mengerutkan keningnya dan bingung dengan keadaan disekitarnya, kedua pria dihadapannya sedang berusaha membujuk wanita paruh baya itu
"SAYA GAK MAU PUNYA MENANTU YANG GAK JELAS ASAL USULNYA"
Jari telunjuk Gina menunjuk ke arah wajah Laura "JAUHI ANAK SAYA!!"
Suasana menjadi rumit, teriakan Gina benar-benar memenuhi ruangan
"KAMU HARUS SADAR DIRI, PEREMPUAN YANG SELALU PERGI KE CLUB ADALAH PEREMPUAN MURAH! DASAR PELACUR"
"Bunda!" Haidar berbicara dengan tegas, rahangnya mengeras mendengar kalimat itu dari mulut sang istri
Laura yang ditatap tajam oleh Gina ikut serta bangkit dari duduknya dan menatapnya "maaf, tapi saya tersinggung karena saya masih punya harga diri"
setelah mengucapkan itu Laura segera berjalan keluar dengan air matanya yang mengalir deras. Arsyad hanya menatapnya lalu menghela nafas panjang, bohong jika dirinya tidak sakit melihat perempuan pilihannya diperlakukan seperti itu apalagi dengan bundanya sendiri.
Haidar segera membawa Gina, istrinya untuk memasuki kamar mereka dan mulai menenangkannya sementara itu Arsyad masuk dengan segelas teh hangat lalu menaruhnya diatas meja"Bun, sebaiknya jika memang tidak suka dengan Laura bunda bisa bicara baik-baik" Haidar terus memberikan pengertian kepada istrinya
"Intinya bunda gak akan pernah setuju, tentang pasangan untuk Arsyad bunda bisa cari sendiri yang setara" Sementara Arsyad hanya terdiam dan menganggukkan kepalanya dirinya hanya tidak ingin membuat bundanya kembali mengamuk seperti tadi
🍁🍁🍁
Sementara itu di lain tempat Laura kini ditemani oleh Adila didalam apartemennya.
"Jangan diambil hati, Ra" Adila masih terus-menerus mengusap punggung supaya jauh terasa tenang
"Serendah itu ya gue? Gue juga di club cuman minum aja" Laura masih terisak dalam dekapan temannya
"Hey, mungkin maksud bunda Gina gak gitu, Ra" Adila sedikit bingung memilih kalimat yang dirinya ingin gunakan untuk menenangkan Laura.
"Aku paham kamu sakit hati, tapi mungkin bunda Gina cuma kebawa emosi aja. Jangan sampai dendam ya, Ra"
Laura hanya mengangguk dan menatap Adila "thanks ya, tapi mungkin beberapa hari gue gak akan ke sana dulu" Adila hanya mengangguk
"Jujur, aku juga kaget denger hal ini apalagi aku sama bundanya Arsyad lumayan deket dan ya memang yang aku tau keluarganya mempelajari agama banget. Tapi yang bikin aku kaget banget kenapa bunda Gina sampai nyebut hal yang gak pantes"
Laura tersenyum dan segera menghapus sisa air mata pada kedua pipinya lalu terkekeh "lagi pula emang bener sih, gue sama ustadz itu nggak cocok juga"
Adila segera menutup bibir Laura dengan jarinya "aku yakin pasti bisa, aku selalu bantu doa dari sini"
Suara tawa Laura kembali terdengar dan menampilkan senyuman tipis diwajahnya "gue nggak nyangka kita bisa sedekat ini"
"Allah emang selalu punya cara untuk mempertemukan hal yang baik dan kamu pasti salah satunya"
Mereka berdua tertawa dan saling bertukar cerita tentang masing-masing, Laura sangat amat bersyukur karena pikirannya kembali fresh.
Kritik ataupun saran bisa langsung ke Instragram yaa @sukasunyii
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijrah bersama Ustadz (REVISI)
Teen FictionASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH HARAP TIDAK PLAGIAT!! Siapa yang tidak ingin bersanding bersama ustadz Arsyad. Ustadz muda dengan style gaya kekinian tetapi tetap taat pada agama walaupun sikap Arsyad cukup tegas tetapi tanpa diketahu...