bab 1

785 54 0
                                    

Kcak

"Aarrkkk"

Kcak

Kali ini cabukan dari seorang pria yang sudah berumur 40 tahun jauh lebih keras, sehingga membuat sang empu terjatuh dan mengeluarkan darah manisnya lebih banyak

Namun hal tersebut tentu tak membuat amato menghentikan aksinya terhadap darah daging nya sendiri

Ya pemuda yang sedang disiksa oleh amato adalah hali, hali memang sudah sering disiksa oleh ayah kandung nya sendiri, saat hali tidak sengaja melakukan kesalahan maka amato tak segan segan untuk menghukum hali, bahkan hali pernah di kurung 3 hari di dalam ruangan bawah tanah tanpa di beri makan atau minum sekalipun, sungguh keji

Amato sangat membenci hali karna sebuah insiden, bukan hanya amato tapi ke enaam saudara nya juga

"Ma.. Maaf yah... Hali ga sengaja" lirihan hali sangat lemah namun masih bisa didengar oleh amato, ia benar benar kesakitan saat ini, bahkan untuk menggerakkan tubuhnya pun sangat susah

"Ck anak ga guna, sekali lagi kamu pulang telat liat aja akibatnya" ancam amato kepada darah daging nya sendiri lalu pergi begitu saja meninggalkan sang remaja bernetra ruby  yg masih tergeletak di lantai tersebut

Sungguh tak ada hati! Begitu tega kepada anaknya sampai memukuli nya hanya karna telat pulang dari sekolah, padahal hali sedang ada kerja kelompok sehingga ia harus pulang lebih lambat dari biasanya

Hali sudah biasa seperti ini, tak siapa pun ada yang mau menolongnya. . .

Pandangan ia mulai buram dengan darah segar nya yang masih mengalir  dari kaki dan kepala nya, tak seperti biasanya kali ini ia tidak sedikit kesusahan menggerakkan badan nya

Ia sangat lemas, mungkin karna belum makan dari malam sebelum nya? Sekedar untuk makan pun tidak ada yg peduli ia sudah makan atau belum

"Bun... Hali capek bun.. " gumam hali sebelum pandangan nya semakin gelap dan gelap

-

-

-

-

-

"Hali"???

" halii"??

Entah sejak kapan ia tertidur, di sebuah pangkuan seseorang , dan terbangun karna orang tersebut memanggilnya dengan suara lembut dan sedikit familiar
"ugh hmm" hali membuka mata nya perlahan-lahan

Masih samar samar lalu ia mengusap mata nya untuk melihat lebih jernih
"Bu-bunda!? " betapa kaget nya hali saat ia membuka matanya dan melihat sosok yang sangat ia rindukan

"Iya hali, ini bunda" ucap orang tersebut dengan senyum khas nya
"Ta-tapi bunda... Bagaimana bisa? " ucap hali dengan bingung, tanpa terasa air matanya lolos begitu saja, ia benar benar merindukan sosok seseorang yang berada di depan nya ini

Tapi tunggu! Jika begitu berarti bukan kah ia sudah. . . .Mati? Apa ini surga? Atau aku akan berpisah dengan bunda dan ke neraka?

Melihat wajah bingung hali seseorang yang didepan remaja bernetra ruby ini terkekeh karna gemas  melihat hali seolah olah ia mengetahui isi pikiran hali
"Ini di alam bawah sadar kamu hali, bunda sering denger kamu curhat, ngeluh sama bunda " lagi dan lagi ia tertawa kecil karna gemas dengan remaja yang ada didepan nya ini

'Alam bawah sadar? Berarti aku.. Masih hidup? ' entah kenapa hali sedikit kecewa. . .

"Hali, kamu harus kuat sayang. . . . Jangan menyerah gitu aja, jangan dengerin apa yang mereka omongin, kamu harus kuat " begitu hangat dan lembut suara nya

Benar, Aku Pembawa Sial (Hali) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang