--
-
Happy reading
-
-
-
Ruangan yang sangat dingin, dengan pencahayaan yang cukup minim, dan penuh dengan debu debu di sekitar nya
"siapa kalian? apa yang kalian ingin kan? "
"Apa yang kami ingin kan? " seseorang yang sedang berdiri dengan pose seolah-olah sedang berpikir,tepat di hadapan seorang remaja yang sedang terikat oleh tali
Hening mulai melanda situasi antara remaja dan satu orang sinting
"Ppfftt-" kekehan tipis terdengar, secara mendadak sekali orang sinting yang sedang berdiri di hadapan gempa tertawa terbahak bahak
Suara nya sangat melengking dan bergema di seluruh ruangan.
'kek nya telinga ku bakal budek deh'
"apa lagi? Mestilah balas dendam." Sedikit tekanan di akhir kata
Tapi apa maksudnya? Huh balas dendam? Untuk siapa? Dan ia rasa ia tidak pernah membuat masalh dengan orang lain
secara ia kan anak yang kalem (ง ͠° ͟ل͜ ͡°)ง
"maksud kau apa? Balas dendam untuk siapa? " dengan polos nya gempa bertanya kepada orang sinting yang ada di depannya ini
Orang tersebut mengernyit kan dahinya, pasalnya mesti lah dia tau kan bapak nya salah satu mafia ternama
Mesti lah tau kalau bapak nya punya banyak musuh atau saingan antar bisnis maupun pekerjaan yang lainnya
Atau. . anak nya tidak mengetahui nya?
Orang sinting tersebut tersenyum miring lalu bersedekap dada
"Sebelum itu. . perkenalkan nama saya ejojo "
"Sekaligus teman masa kecil ayah mu. "
Huh Apa katanya? Teman masa kecil?
lalu kenapa dia bilang ingin balas dendam huh?
Di ruangan yang hanya ada putih tanpa isi
Tidak ada yang bisa dilihat, hanya warna putih yang ada di depan mata
Peran kita sekarang adalah hali! Ya saat nya ia tampil mhehe
Eh jan dipikirin, udh nikmati wae
Tempat yang amat sangat familiar di memori nya, ia memperhatikan sekitaran.
Berharap akan bertemu dengan seseorang
Namun nihil, tidak ada orang lain disana selain dirinya
"Bun" gumam nya, berharap orang tersebut mendengar nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Benar, Aku Pembawa Sial (Hali)
Fanfiction"ck anak ga guna" "dasar pembawa sial" "seandainya lo mati waktu itu pasti buna masih hidup sekarang" "dasar kutukan" "kapan mati sih? enek gw liat lo tiap hari" "ga usah caper" "gw harap lo cepet mati" "gara-gara lo bunda gw jadi mati, kenapa ga l...