-
-
-
Happy reading...
****
"Ughmm.. " seorang remaja perlahan membuka matanya satu
Tidak ada yang bisa ia lihat, ia tidak begitu bisa melihat dengan jelas di sekitar nya
Namun yang ia ketahui bahwa ia berada di tempat gelap dan dingin
Kepalanya mulai merasa nyeri
Sempat ia terdiam, berusaha mengingat kejadian terakhir kali
'Aku.. '
* * *
"Ini udah mau masuk waktu jam makan malam, tapi kok bang gempa sama bang Taufan belum pulang sih? " sedari tadi duri hanya ngedumel dan cemberut karna kedua kakak nya belum pulang pulang juga
Apa mereka makan di luar? Tidak ngajak ngajak ヽ('д´;)/
Itulah yang saat ini ada di pikiran nya
Setidaknya salah satu dari mereka pulang gitu
Huh
"Mungkin nanti mereka makan di luar" ucap si bungsu
Masalah nya, kenapa nomor mereka berdua tidak aktif? Membuat mereka kawatir saja
Apakah mereka sengaja atau ada sesuatu yang terjadi?
Drrtt
Drttt
"Nah baru juga diomongin" ucap solar
Ternyata itu adalah Taufan, baru juga diomongin
Panjang umur ʕ ˵·ᴥ·ʔ
"Halo, bang tau-"
"Cepet kalian ke rumah sakit sekarang" potong Taufan
"Loh kenapa bang? Bentar lagi udah mau waktu magrib loh" ujar blaze
Kenapa? Lagian juga bentar lagi udah mau magrib, kalo disuruh jenguk hali kan nanti bisa
Kenapa harus sekarang coba
"Udah cepet, ada hal penting yang mau abang omongin"
Tut
Mereka mereka yang mendengar percakapan antar solar dan taufan ikut bingung, ada apa?
"Kenapa sekarang coba? " keluh solar
"Udah cepet kita pergi, perasaan gw ga enak " kali ini si kebo- ekhem, ice yang angkat suara
Ia kemudian berdiri dari kursi, tempat ia duduk
Yang diikuti oleh blaze, duri, dan solar
* * * *
"Duh, lo dimana sih dari tadi di telpon ga di angkat angkat "
Taufan merasa panik, bagaimana tidak
Saat ia kembali, ia mendapati ruangan sang kakak, sudah kosong melompong
![](https://img.wattpad.com/cover/365754690-288-k423602.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Benar, Aku Pembawa Sial (Hali)
Fiksi Penggemar"ck anak ga guna" "dasar pembawa sial" "seandainya lo mati waktu itu pasti buna masih hidup sekarang" "dasar kutukan" "kapan mati sih? enek gw liat lo tiap hari" "ga usah caper" "gw harap lo cepet mati" "gara-gara lo bunda gw jadi mati, kenapa ga l...