bab 8

503 47 1
                                    

-

-

-

Happy reading...

****

"Ughmm.. " seorang remaja perlahan membuka matanya satu

Tidak ada yang bisa ia lihat, ia tidak begitu bisa melihat dengan jelas di sekitar nya

Namun yang ia ketahui bahwa ia berada di tempat gelap dan dingin

Kepalanya mulai merasa nyeri

Sempat ia terdiam, berusaha mengingat kejadian terakhir kali

'Aku.. '

* * *

"Ini udah mau masuk waktu jam makan malam, tapi kok bang gempa sama bang Taufan belum pulang sih? " sedari tadi duri hanya ngedumel dan cemberut karna kedua kakak nya belum pulang pulang juga

Apa mereka makan di luar? Tidak ngajak ngajak ヽ('д´;)/

Itulah yang saat ini ada di pikiran nya

Setidaknya salah satu dari mereka pulang gitu

Huh

"Mungkin nanti mereka makan di luar" ucap si bungsu

Masalah nya, kenapa nomor mereka berdua tidak aktif? Membuat mereka kawatir saja

Apakah mereka sengaja atau ada sesuatu yang terjadi?

Drrtt

Drttt

"Nah baru juga diomongin" ucap solar

Ternyata itu adalah Taufan, baru juga diomongin

Panjang umur ʕ ˵·ᴥ·ʔ

"Halo, bang tau-"

"Cepet kalian ke rumah sakit sekarang" potong Taufan

"Loh kenapa bang? Bentar lagi udah mau waktu magrib loh" ujar blaze

Kenapa? Lagian juga bentar lagi udah mau magrib, kalo disuruh jenguk hali kan nanti bisa

Kenapa harus sekarang coba

"Udah cepet, ada hal penting yang mau abang omongin"

Tut

Mereka mereka yang mendengar percakapan antar solar dan taufan ikut bingung, ada apa?

"Kenapa sekarang coba? " keluh solar

"Udah cepet kita pergi, perasaan gw ga enak " kali ini si kebo- ekhem, ice yang angkat suara

Ia kemudian berdiri dari kursi, tempat ia duduk

Yang diikuti oleh blaze, duri, dan solar

* * * *

"Duh, lo dimana sih dari tadi di telpon ga di angkat angkat "

Taufan merasa panik, bagaimana tidak

Saat ia kembali, ia mendapati ruangan sang kakak, sudah kosong melompong

Benar, Aku Pembawa Sial (Hali) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang