bab 11

163 25 0
                                    

-

-

-

Happy reading

---------------------

Prannkk!

"Argh! . . Ini semua salah anak sialan itu!" teriak seseorang yang sedang terselimuti oleh amarah

Semua orang yang ada disana terdiam membisu, tak seorang pun yang berani mengangkat kepala mereka.

Takut nantinya malah mereka yang kena imbas dari amukan bos mereka

Perlahan orang yang berteriak tadi mendekat ke arah jendela, dengan pemandangan yang penuh dengan gedung pencakar langit

Tak lupa dengan indah nya cahaya langit dan para kendaraan lalu lintas

"Memang anak pembawa sial! Lihat saja nanti." ucap nya sambil tersenyum miring

Hal tersebut membuat para bawahan disana makin merinding, sekaligus menghawatirkan seorang anak

__________________________________

"untuk saat ini kondisi nya sudah lumayan stabil, detak jantung nya juga sudah lumayan normal ketimbang sebelum nya yang sangat lambat " jelas dokter kaizo kepada Taufan

"namun. . " gumam dokter kaizo yang masih bisa di dengar oleh Taufan, dokter kaizo mengalihkan perhatian nya ke arah hali yang sedang terbaring tak berdaya di kasur rumah sakit

Dengan ekspresi cemas sekaligus kawatir membuat Taufan mengerutkan kening nya

Ada apa? Apa ada luka serius atau bigimana 👁👄👁

Dokter kaizo terdiam cukup lama yang membuat jiwa penasaran Taufan meronta ronta!

"Namun? "

terdengar tarikan nafas yang cukup dalam dari dokter kaizo sebelum akhirnya ia berbicara "maafkan saya sebelumnya jika saya lancang, apakah halilintar sebelum nya ada masalah atau depresi? " pertanyaan kaizo membuat Taufan mengerutkan keningnya lagi

Jika dipikir pikir seperti nya ini ada kaitan nya dengan ayah mereka

"Biar kan saya menjelaskan nya, adik saya Fang adalah teman kakak mu, dan dia juga ikut kecelakaan bersama kakak mu" Taufan melongo mendengar ucapan dokter, ia juga sedikit perihatin ke adik nya dokter

"Ia sering sesekali bercerita tentang keadaan halilintar,  kakak mu sering tiba tiba kehilangan kesadaran di sekolah akibat sering tidak sarapan dan kurang tidur, hal itu sangat buruk bagi fisik maupun batinnya " lah kok nyasar ke batin? Bomat lah lagi mager ngetik

Taufan terdiam sejenak, tidak mungkin ia menceritakan kebiasaan ayah nya terhadap hali

"Kurasa tidak ada." bohong, ia memilih untuk berbohong

Ia tak akan seberani itu untuk menceritakannya

"Ah baiklah kalau begitu. . "

"Permisi" ucap seseorang dari arah pintu, yang membuat kedua orang ini terahlihkan kembali

"Ah sihlakan masuk. . kalau begitu saya tinggalkan dulu, permisi" pamit dokter kaizo setelah kedatangan para adik adik nya Taufan

Bersamaan dengan mereka yang masuk ke ruangan tersebut

________________________________

Benar, Aku Pembawa Sial (Hali) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang