3. WARNING! Siswa baru

19 2 0
                                    

Nadja bergabung di ruang makan. Dia duduk di sebelah Nadine. Benar ya kata orang-orang, Nadja baru sadar dia sangat berbanding terbalik dengan Nadine.

Pantas saja banyak cowok yang menyukai Nadine. Tapi banyak juga cewek yang tidak suka. Nadja sering mendengar teman-teman di sekolah bergosip tentang Nadine.

"Papa lusa balik. Jangan lupa lo ganti warna rambut. Bila perlu botak aja sekalian," ucap Geo. Dia memberi peringatan kepada Nadja.

Geovanno Aleister. Anak pertama dari Heidar dan Galeya. Dan kakak dari si kembar. Dia sekarang sedang kuliah semester 6 di universitas ternama. Galeya sudah meninggal 4 tahun lalu. Sedangkan Heidar sibuk bekerja di luar negri. Mereka menitipkan Nadine dan Nadja kepada Geo.

"Lo dulu sini gue botakin."

"Berani lo sama gue?"

"Kenapa nggak?"

"Lo pasti sudah dimarahin kan di sekolah? iya nggak, Din?"

Nadine mengangguk. "Udah dihukum juga."

"Itu juga gara-gara Melvin sang cepu."

"Melvin hanya menjalankan tugasnya, Nad. Kalau lo taat aturan, lo nggak bakal dihukum kan?"

"Ya tetep aja Melvin sang cepu." Nadja tidak mau kalah.

"Melvin siapa sih?" Geo penasaran karena menjadi perdebatan sang kembar.

Nadine dan Nadja saling tatap.

"Ketua osis, bang," jawab Nadine. Geo hanya ber-oh ria.

Geo tidak tau status hubungan Nadine dan Melvin. Nadine sengaja menyembunyikan karena Geo pernah melarangnya untuk berpacaran. Nadine juga menyuruh Nadja untuk ikut diam.

***

"Gue ikut sampe sekolah. Melvin nggak bisa jemput hari ini."

Nadja menjalankan mobil dengan kecepatan sedang.

"Kenapa?"

"Ada rapat osis jadi dia berangkat lebih awal."

Biasanya Melvin menjemput Nadine di halte dekat komplek. Dari rumah Nadine bersama Nadja. Baru nanti Nadine turun di halte.

"Kayaknya lo sayang banget sama dia."

Nadine tersenyum malu. "Iya. Melvin tuh idaman gue banget."

Nadja melirik Nadine. Melihat Nadine bahagia dia juga merasa bahagia. Dia kembali bimbang. Kapan waktu yang tepat untuk menunjukkan foto itu?

"Cobain pacaran deh, Nad. Lo pasti seneng."

"Nggak minat!"

***

SMA GARUDA dihebohkan dengan siswa baru. Rumor yang beredar siswa itu sangat tampan. Emang seperti apa sih sangat tampan itu?

Di akun lambe sudah di post gosip siswa baru. Tapi fotonya masih diblur membuat beberapa siswa terutama perempuan sangat penasaran.

Dari postur tubuhnya aja sudah ganteng. Apalagi wajahnya?

Itu salah satu komentar di akun lambe SMA GARUDA.

Maudy dan Gemma berjalan beriringan menuju kelas. Mereka juga sudah tau dengan gosip itu.

"Kira-kira anak baru masuk kelas apa ya?"

"Semoga aja masuk kelas kita. Biar ada cowok yang bening dikit. Bisa cuci mata."

"Sadar, Gem! eh tapi mau seganteng apapun tuh cowok, nggak bisa ngalahin my baby Dollar."

"Dih? my baby minyak telon kali!" sarkas Gemma.

"Jangan bilang lo pakai lagi tuh minyak telon?"

"Hehehe, iya."

"Pantesan dari tadi bau bayi. Ternyata lo bayinya. Bayi bajang." Setelah mengatakan itu Maudy berlari.

"ANJIR LO, MOD!" Teriak Gemma dengan suara LAKIK.

Sampai beberapa siswa di koridor terkejut.

***

"Nadja, lo dipanggil Bu Antis. Di tunggu di ruang guru," ucap seorang siswa.

"Iya. Lo ke kelas duluan aja!" perintah Nadja kepada Nadine.

"Lo nggak buat masalah lagi kan, Nad?"

"Nggak tau."

Nadine menghela nafas. "Ya udah gue ke kelas dulu."

Nadja berpikir. Kesalahan apa yang telah dia perbuat?

Ruang Guru

Sebelum masuk Nadja mengetuk pintu dahulu, lalu menghampiri meja Bu Antis yang tidak jauh dari pintu. Bu Antis mengajar mata pelajaran fisika. Nadja tersenyum melihat beberapa guru menggelengkan kepala.

"Ibu manggil saya ada perlu apa ya, bu?" tanya Nadja.

"Iya kamu, Nadja. Selasa kemarin ibu ngasih tugas di kelas kamu. Hanya tugas kamu yang tidak ada. Apakah kamu mengerjakan?"

Nadja berpikir. Selasa kemarin dia kemana ya? Ah iya! dia bolos karena waktu itu Nadja pikir jam kosong.

"Aku waktu itu di UKS, bu. Udah diingetin kok sama Nadine buat ngerjain tugas dari Bu Antis."

"Tapi?"

Nadja nyengir tanpa dosa. "Tapi aku nggak ngerjain."

Bu Antis memijat kepala. Harus ekstra sabar mempunyai siswa seperti Nadja Hanindhya.

"Ibu kasih kamu tugas baru. Lebih banyak dari tugas kemarin. Itu hukuman buat kamu."

"Setiap hari dihukum," beo Nadja.

"Makanya kalau tidak mau dihukum. Taati aturan dong, Nadja."

Nadja menoleh. Ah pak botak ikut campur. Maksudnya Pak Budiman.

"Ingat ya, besok rambut kamu harus sudah berwarna hitam!"

Masalah rambut lagi. "Iya, pak. Tapi aku nggak janji."

Nadja berlari sebelum kena semprot Pak Budiman. Naasnya saat di pintu dia menabrak seseorang sehingga dia jatuh.

"Astaghfirullah, Nadja!"

"Ya ampun! Nadja ini ada ada aja ya kepanjangannya?"

"Nah itu karena kamu berani sama guru!" Pak Budiman berkacak pinggang.

Rasanya Nadja mau menghilang sekarang. Bisa-bisanya dia jatuh disaksikan para guru. Dia berdiri dan terkejut menatap orang yang dia tabrak.

"Perkenalkan bapak ibu guru, ini siswa baru," ucap Pak Budiman.

Siswa baru? anjir mampus! gue harus gimana nih? batin Nadja.

"Masuk kelas apa, pak?" tanya Bu Antis.

"XI IPA 2."

Mata Nadja semakin melotot.

WARNING INI MAH!

***

Yuhuuu...

Bocoran gaes!
Siswa baru itu cowok yang sama seperti Nadja bertemu kemarin dan di Caffe Magenta.

Wah bakal heboh nggak ya si Gemma?

Jangan lupa vote dan komennya teman-teman❤️

Nadine & NadjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang